Quantcast
Channel: Landscape – PT. Architectaria Media Cipta
Viewing all 236 articles
Browse latest View live

Mewujudkan Green Roofing untuk Rumah yang Asri

$
0
0

green roof

Desain, alat, dan bahan, serta pertimbangan lain untuk menciptakan green roofing di rumah.

Udara di sekitar rumah, baik di luar maupun di dalam rumah Anda terasa panas? Untuk mengatasinya, selain dengan memasang AC dan menempatkan fitur air di rumah, Anda bisa melengkapi rumah Anda dengan tanaman hijau. Ya, tanaman hijau memang bisa menciptakan nuansa sejuk nan asri. Masalahnya, jika Anda tinggal di perkotaan dengan lahan terbatas, maka menanam tanaman pun tak bisa dilakukan dengan bebas. Kita tidak memiliki area yang luas, terutama untuk menanam tanaman atau pohon dengan ukuran besar. Lantas, apa solusi terbaik?

Salah satu yang cara bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan atap rumah menjadi green roofing. Green roofing tak hanya bisa menciptakan lingkungan rumah yang asri, tapi juga bisa menyerap udara buruk dan CO2 dan mengubahnya menjadi Oksigen. Tak hanya itu, manfaat lain yang bisa Anda dapat dari green roofing ini adalah Anda bisa mendapatkan sarana menyalurkan hobi berkebun, hingga bersantai di green roofing sebagai menjadi alternatif rekreasi jika Anda bosan berada di dalam rumah.

Perbedaan green roofing dengan roofing garden

Banyak yang mengira bahwa green roofing ini sama saja dengan roofing garden, padahal nyatanya keduanya berbeda. Roofing garden biasanya lebih kepada pembuatan taman di atap rumah di mana tanaman lebih banyak ditempatkan pada pot – pot, dan bukan di tanam langsung di atap itu sendiri. Sementara green roofing adalah struktur yang terintegrasi yang tidak hanya melibatkan penanaman tanaman langsung di atapnya saja, tapi hinga ke sistem drainase di seluruh permukaan atap.

Ingin tahu lebih lanjut serta mengaplikasikan green roofing ini di rumah? Ikuti tips berikut ini.

green roof_2

Proses Pengerjaan Green Roofing

Langkah – langkahnya:

1. Awali dengan memasang selaput anti air (waterproof membrane)

Meskipun terkesan sederhana, namun ini adalah langkah paling penting dari keseluruhan langkah pembuatan green roofing. Sebab, kebanyakan green roofing yang dibuat gagal karena rembesan air yang berasal dari hujan. Untuk itu, pastikan atap Anda dilapisi dulu dengan membran anti air ini. Kini, banyak variasi membran atau pelapis yang bisa digunakan untuk melindungi atap, mulai dari aspal hingga sheeting.

2. Tambahkan penopang akar

Jika Anda memilih bahan aspal sebagai membran pelapis atap Anda, Anda mesti memasang lapisan tambahan agar tanaman bisa hidup dan mendapatkan nutrisi serta akarnya bisa tertopang dengan baik. Sebab, kita toh tidak bisa mengandalkan aspal sebagai media tanam. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan beton. Selain itu, bisa juga Anda memilih cellular glass yang juga memiliki fungsi lain sebagai lapisan penyekat.

3 . Pasangkan layer drainase

Layer atau lapisan drainase sangat dibutuhkan untuk mengatasi air yang meluber pada green roofing, sehingga tidak menimbulkan genangan pada atap. Biasanya, lapisan drainase ini dibuat dari campuran kerikil dengan batu apung. Ketebalan lapisan ini bisa disesuaikan dengan wilayahnya, yakni semakin dekat dengan saluran pembuangan air, semakin tebal lapisan drainase yang mesti dibuat.

4 . Tambahkan filter

Filter yang paling baik untuk digunakan adalah filter yang memiliki sistem penyaring yang sangat tipis namun kuat dan berdaya serap tinggi, sehingga selagi mengalirkan air dari green roof ke saluran pembuangan, pasir maupun menahan batuan kerikil yang terbawa arus agar tidak ikut tersaring. Keberadaan akar tanaman mungkin bisa turut menunjang penetrasi lapisan ini. Beberapa bahan filter yang bisa digunakan misalnya polyester atau polypropylene.

5. Tempatkan media tanam

Agar bisa tumbuh subur pada green roof, tanaman pastinya membutuhkan media tanam yang tepat. Untuk itu, Anda bisa menggunakan tanah yang tersedia di sekitar rumah Anda dan pindahkan pada green roof. Tetapi, tanah ini mungkin bisa memicu tumbuhnya rumput liar dan tanaman pengganggu lain yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, beberapa orang beralih pada penggunaan komponen anorganik, semisal clay atau pasir yang ditambahkan humus atau lapisan tanah paling atas. Lapisan tersebut biasanya mengandung nutrisi yang baik untuk tumbuhan agar bisa tumbuh subur.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketebalan tanah. Pastikan lapisan tanah cukup tebal agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Setidaknya, buat ketebalan minimal 3 inchi untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.

6. Instal drip irrigation

Drip irrigation sangat dibutuhkan untuk tanamaan di green roof, terutama di awal – awal penanaman. Alat ini memungkinkan suplai air bisa merata pada seluruh bagian tanaman, khususnya pada bagian akarnya. Penggunaan alat ini jauh lebih efisien dan mempermudah Anda dalam melakukan penyiraman tanaman dibandingkan dengan cara manual menggunakan selang. Alat ini juga bisa menekan penggunaan air sehingga tidak akan menciptakan genangan air pada atap. Drip irrigation juga bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan pupuk pada saat tanaman baru selesai ditanam.

7. Tanam tumbuhan yang tepat

Untuk memilih jenis tanaman yang tepat untuk ditanam pada green roof, Anda perlu mempertimbangkan cuaca dan iklim di lingkungan rumah Anda. Anda bisa memilih tanaman lokal yang rimbun dan mudah ditanam. Pastikan bahwa tanaman tersebut mampu bertahan di bawah paparan sinar matahari langsung, di udara dingin, di hawa panas, dan angin. Terakhir, pastikan tanaman tersebut tidak membutuhkan perawatan yang rumit.

Selamat mencoba :)

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Mewujudkan Green Roofing untuk Rumah yang Asri is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Menanam Buah dan Sayur di Rumah pada Lahan yang Landai

$
0
0

kebun dirumah_1

Tips dan berbagai persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum dan saat akan menanami lahan yang miring dengan buah dan sayuran.

Menanam tanaman bunga, buah, dan tanaman lain di rumah pastinya cukup mudah, terutama jika tanaman ditanam pada lahan datar. Namun, apa jadinya jika tanaman – tanaman tersebut ditanam pada lahan yang landai atau miring? Tentu, proses penanaman dan perawatannya akan sedikit berbeda.

Lahan yang miring atau landai biasa ditemui di area sekitar rumah, biasanya di halaman belakang terutama jika kita tinggal di kawasan yang lereng atau berbukit – bukit. Area yang miring ini cenderung labil dan mudah longsor karena kondisi tanah yang mudah tergerus air, terutama di kala musim hujan. Air yang menuruni lahan ini akan membawa batuan dan tanah sehingga lahan semakin lama akan semakin tergerus.

Hal ini menjadikan tantangan tersendiri dalam menanam tanaman di lahan yang miring. Namun meski ada beberapa kesulitan dalam memanfaatkan lahan miring ini, jangan sampai hal ini menghalangi niat Anda. Sebab, lahan yang miring tetap potensial untuk dimanfaatkan, terutama bagi Anda yang hobi berkebun. Selain bisa memetik hasil panen sendiri, kegiatan ini juga bisa turut menyalurkan hobi Anda.

Kesulitan dalam menanam tanaman di lahan miring

Selain kondisi tanah yang labil, lahan yang miring juga memungkinkan ketidakmerataan intensitas cahaya matahari yang mengenai tiap tanaman. Oleh karena itu dalam menanam tanaman, terutama tanaman bunga dan buah, diperlukan strategi khusus sehingga tanaman yang ditanam bisa tetap tumbuh dengan optimal dengan hasil panen yang melimpah.

Agar tanaman sayur dan buah bisa tumbuh subur di lahan yang miring, setidaknya lakukan beberapa tahapan di bawah ini sebelum dan saat mulai menanam.

Pilih arah dan lokasi penanaman yang tepat

Sebelum mulai mempersiapkan dan mengolah lahan yang akan ditanam, pastikan dulu lokasi yang cocok untuk ditanami. Jika memungkinkan, pilih lahan yang berada di sisi selatan sehingga masing – masing tanaman bisa mendapatkan intensitas cahaya matahari yang merata tanpa terhalang bukit. Atau, Anda bisa memilih area mana yang banyak mendapat intensitas cahaya matahari di sekitar lahan miring tersebut.

Selain itu, pilih lahan miring dengan kemiringan yang cenderung setahap demi setahap, bukan lahan miring yang curam. Lahan miring yang bertahap tersebut bisa terbentuk secara alami atau bisa dibuat sendiri dengan teknik terasering. Hal – hal lebih lanjut mengenai teknik terasering akan dibahas di artikel selanjutnya.

kebun dirumah_2

Desain Kebun Berukuran Mungil disekitar Rumah

Pilih jenis tanaman buah dan sayur yang cocok

Tidak semua jenis buah dan sayur cocok ditanam di area yang tinggi di lahan yang miring. Biasanya, area yang tinggi cenderung memiliki suhu udara harian yang rendah, sehingga kondisi udara cukup dingin. Jenis tanaman sayur yang bisa ditanam di area seperti ini misalnya wortel, kol, kobis, atau kentang. Sedangkan buah yang cocok ditanam di area ini misalnya tomat, timun, strawberi, singkong, dll.

Perhatikan teknik penanaman tanaman buah dan sayur

Ketika menanam, Anda bisa melakukannya langsung pada lahan yang miring atau terlebih dahulu membuat gundukan atau petakan yang nantinya akan dijadikan area menanam. Anda bisa menerapkan teknik menanam dengan Raised beds yang dibuat di pinggir bukit atau lereng. Lahan ini cenderung lebih datar, sehingga mudah bagi kita untuk menanam, menjangkau, dan memanen hasil dari tanaman buah dan sayur. Selain itu, bisa juga Anda membuat semacam teras (terasering). Dengan menerapkan teknik tersebut, selain mempermudah akses kita dalam menjangkau tanaman, juga akan menghambat aliran air dari area yang lebih tinggi ke rendah, sehingga lapisan tanah tidak ikut terbawa oleh air dan menjadikan struktur tanah labil.

Perhatikan arah menanam tanaman

Dalam menanam tanaman, pastinya tanaman ditanam dalam satu baris yang urut dengan arah yang tepat. Sebab, arah penanaman tanaman ini akan mempengaruhi pertumbuhan buah dan sayur. Tanaman yang ditanam secara vertikal (dari atas ke bawah) cenderung tidak optimal karena struktur tanah yang labil, terutama jika teraliri air. Air tersebut akan membawa tanah dan nutrisinya hingga mengikis tanaman yang ada di barisan paling atas, kemudian aka merusak tanaman yang ada di bawahnya.

Untuk itu, usahakan agar posisi penanaman lurus secara horizontal di sepanjang lahan miring tersebut. Tanaman yang ditanam dalam baris yang tertata rapi akan membantu pengikisan tanah dari air yang mengalir karena akar tanaman ini mampu menahan laju air.

Atur tanaman berdasarkan tingginya atau besarnya

Besar atau tinggi tanaman juga mempengaruhi susunan tanaman dan hal ini perlu diperhatikan, terlebih jika Anda berniat menanam lebih dari satu jenis tanaman. Jenis tanaman yang lebih tinggi akan memblok atau menghalangi intensitas cahaya matahari ke tanaman yang lebih kecil. Maka, usahakan agar tanaman yang lebih tinggi tidak menghadap langsung ke arah matahari.

Misal jika area Anda menghadap ke arah selatan, sebaiknya Anda menanam tanaman yang berukuran tinggi di arah utara dari tanaman yang berukuran kecil. Atau, bisa juga Anda menempatkan tanaman yang berukuran kecil di posisi yang agak lebih tinggi dari tanaman berukuran besar.

Selamat mencoba :)

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Menanam Buah dan Sayur di Rumah pada Lahan yang Landai is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Berbagai Ide dan Teknik pada Landscape Terasering

$
0
0

lanskap terasering_1

Mengenal lebih dekat dengan landscape terasering serta beragam tips dan ide dalam menerapkan teknik ini, baik untuk taman di rumah maupun untuk menciptakan hardscape.

Terasering merupakan teknik lanskap yang telah sejak dulu diterapkan untuk memanfaatkan lahan di area perbukitan atau pegunungan, di mana mayoritas lahan berada pada area yang miring. Terasering ini diwujudkan untuk menciptakan lahan datar di wilayah miring tersebut melalui pembuatan teras – teras yang berjenjang.

Terasering sebenarnya sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang tinggal di kawasan Perbukitan. Di beberapa tempat di Indonesia, misalnya di Bali, kita sering melihat teknik terasering ini diterapkan pada lahan pertanian. Ya, daerah yang landai dan sukar ditanami mampu disulap menjadi teras – teras yang akhirnya bisa menjadi area menanam padi. Namun di luar negeri, teknik terasering justru lebih banyak diterapkan pada taman di rumah – rumah ketimbang sebagai lahan pertanian.

Teras – teras yang difungsikan sebagai taman atau kebun ini mampu menciptakan spasi multi-level yang masing – masing level bisa ditanami jenis tanaman yang berbeda pula, sehingga mampu menciptakan tampilan taman yang simetris serta menarik secara visual. Bahkan, ada kalanya terasering tidak dihadirkan dalam bentuk jajaran taman.

Ya, terasering kadang dijumpai dalam bentuk lain dan menjadi salah satu unsur pembentuk hardscape. Yang pasti, keberadaan terasering di area sekitar rumah mampu memperluas dimensi area outdoor dan menambah nuansa santai di rumah.

Dalam penerapan teknik terasering di lahan di sekitar rumah, setidaknya ada 4 jenis terasering yang kerap ditemui. 4 jenis terasering itu yakni Mini-Step Garden, Vegetable Terraces, Container Terraces, dan Terracing Hardscapes.

1. Mini-Step Garden

Khusus untuk lahan dengan kimiringan yang tidak terlalu curam, Anda bisa mengaplikasikan mini-step garden ini. Prinsipnya sama saja seperti terasering yang lain, bedanya pada teknik ini, dibuat step – step atau pijakan yang tiap level dibuat taman – taman mini. Pijakan atau step – step ini bisa dibuat dari batu hampar/batu ubin. Untuk membuatnya nampak natural, buat agar pinggiran batu ubin ini memiliki pola lingkaran yang tidak beraturan.

Kemudian, di tiap jenjang, buat sebuah teras yang akan difungsikan sebagai taman mini. Hal ini bisa diatur dengan menggali permukaan yang miring dan meratakan bagian atasnya agar bisa ditanami tanaman. Di pinggiran taman, letakkan batu – batuan dengan jenis yang sama seperti yang digunakan pada step – step yang sudah dipilih. Kini, taman mini Anda siap ditanami berbagai jenis bunga sesuai selera Anda.

2. Vegetable Terraces

Terasering ini memungkinkan kita memiliki kebun buah dan sayur sendiri di rumah tanpa mengesampingkan unsur estetisnya. Pertama, buat teras secara berjenjang dan beri jarak setidaknya 50 sentimeter untuk tiap teras. Kemudian, masing – masing teras mesti diberi kayu yang ditancapkan pada tanah serta re-bar yang sekaligus berfungsi sebagai pembentuk lanskap.

Gali area tersebut untuk membentuk terraced beds atau tinggikan permukaan tanahnya dengan menambah kayu/timber yang ditambahkan pada tanah di bagian bawahnya. Kini, Anda bisa mulai menanami sayuran dan buah – buahan dengan mempertimbangkan tinggi masing – masing jenis tanaman untuk menciptakan efek visual yang menarik serta agar tanaman terlihat rapi dan simetris.

vegetable terrace

Vegetable Terrace Design

3. Container Terraces

Khusus untuk area yang datar di sekitar rumah Anda, Anda tetap bisa mewujudkan area layaknya terasering dengan menggunakan pot atau kontainer yang ditanami tumbuh – tumbuhan hijau yang disusun berjenjang. Terapkan sistem shelf-type dengan menempatkan level pusat sebagai level tertinggi pada teras yang ingin kita ciptakan. Caranya yakni dengan menempatkan plang – plang kayu yang berjenjang, di mana pada masing – masing jenjang diletakkan pot – pot atau kontainer yang disusun berjajar. Beri jarak tiap level setidaknya 20 sentimeter. Buat level – level ini dengan arah melingkar, sehingga tanaman yang ada di sini bisa diakses dari segala sisi. Jumlah level atau jenjang pastinya disesuaikan dengan kebutuhan.

Di sini, Anda bisa memberi sentuhan kreatifitas dengan bereksperimen pada bentuk dan warna pot. Anda bisa menerapkan warna pot yang berbeda di tiap – tiap jenjang. Sehingga akan tercipta efek visual yang berwarna – warni ketika dipandang dari kejauhan

4. Terracing Hardscapes

Taukah Anda jika terasering tidak melulu dikaitkan dengan tanaman? Jika Anda bosan dengan terasering dalam wujud kebun atau taman mini, Anda bisa mewujudkan terasering untuk membentuk hardscape, yaitu dengan menciptakan sebuah kolam kecil di level yang paling atas, lalu biarkan airnya meluber layaknya air terjun buatan yang aliran airnya berkelok – kelok menuruni teras – teras yang ada di bawahnya.

Anda bisa membuat semacam parit kecil di sisi kiri dan kanan. Agar tercipta kesan yang lebih natural, letakkan kerikil dan batuan – batuan alam sebagai alas parit. Sehingga, air – air yang melintasi parit ini akan menimbulkan bunyi gemericik yang alami ketika bersentuhan dengan batu.

Selamat mencoba :)

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Berbagai Ide dan Teknik pada Landscape Terasering is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Mewujudkan Taman Kini Lebih Mudah dan Fleksibel Berkat Terarium

$
0
0

tanaman dalam kaca_terrarium_1

Membuat Terarium, seni pertamanan mini dari tanaman hias yang diletakkan pada akuarium atau wadah kaca.

Hobi berkebun adalah salah satu hobi yang menyenangkan. Hobi ini bisa membuat kita beraktifitas di luar ruangan, dan bisa menjadi salah satu media untuk keluar dari rutinitas sehari – hari. Hobi berkebun juga mampu meningkatkan kreatifitas kita, karena dalam berkebun, kita dituntut untuk mengatur agar kebun atau taman bisa terlihat estetis , bersih, dan tertata rapi.

Sayangnya, dengan rutinitas yang padat, kini banyak orang yang semakin enggan untuk menjalani hobi ini. Memang, ketika kita memutuskan untuk membuat kebun atau taman sendiri, tentunya kebun atau taman tersebut perlu dirawat agar tetap terjaga kebersihan dan keindahannya. Nah, kebanyakan orang mengaku malas untuk melakukan perawatan berkala pada taman ini, mengingat ukurannya yang cukup luas.

Untuk menjembatani ini, kini ada teknik berkebun, atau lebih tepatnya teknik pertamanan, yang cukup populer dan tengah digandrungi masyarakat, yakni Terarium. Apa itu Terarium dan bagaimana cara menyusunnya akan dibahas lebih lanjut pada artikel kali ini.

Definisi terarium : Taman mini, mungil, nan memikat

Terarium merupakan teknik sekaligus seni pertamanan mini yang didalamnya tersusun atas tanaman hias yang diletakkan dalam wadah / akuarium berbahan kaca atau plastik. Wadah harus berwarna bening/tembus pandang agar keindahan terarium ini bisa terlihat jelas dan dinikmati. Tak hanya tanaman hias, di dalam terarium kita juga bisa menambahkan batuan alam, koral warna – warni, cangkang, miniatur benda – benda, atau dekorasi apapun yang berukuran kecil yang semuanya disusun dalam tema – tema tertentu dan dengan komposisi yang pas.

Selain bisa menjadi solusi dalam menyalurkan kecintaan kita pada taman, Terarium yang sudah jadi bisa langsung digunakan sebagai pajangan dan ditempatkan di sudut – sudut strategis, misal di meja tamu, di kamar, di dekat jendela, dsb. Terarium juga cukup mudah dalam perawatan, sehingga cocok bagi Anda yang sibuk dan tak banyak memiliki waktu luang.

Apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Terarium

Dengan ukurannya yang tak terlalu besar, bukan hal yang sulit untuk membuat terarium sendiri di rumah. Bahkan, hal ini pun juga bisa dilakukan oleh anak – anak. Bahan – bahan yang diperlukan antara lain:

  • Wadah kaca/plastik yang bening/transparan
  • Tanaman hias
  • Pinset
  • Gunting
  • Sendok/garpu plastik
  • Alkohol dan air
  • Kuas kecil
  • Spray
  • Tisue
  • Sedotan
  • Corong
  • Media tanam (pupuk, zeolit, moss, dan arang)

Khusus untuk media tanam, Anda bisa mendapatkannya di toko – toko yang menjual tanaman. Beberapa bahan tertentu bisa juga digantikan dengan bahan lain yang fungsinya serupa.

tanaman dalam kaca_terrarium_2

Desain Taman Mungil didalam Kaca (Terrarium)

Cara membuat Terarium sendiri di rumah:

  • Siapkan semua bahan dan alat yang dibutuhkan terlebih dahulu
  • Tuangkan alkohol dalam spray, kemudian semprotkan pada wadah kaca yang menjadi media Terarium. Jangan terlalu banyak memberi alkohol. Bila terlalu basah hingga menetes, keringkan dengan tisue
  • Siapkan media tanam. Untuk media tanam yang paling dasar, sebaiknya gunakan arang. Ketinggian arang kira – kira 1/6 dari ketinggian wadah kaca. Gunakan sendok untuk meratakan permukaannya.
  • Setelah arang dimasukkan, taburi moss pada bagian atasnya dan ratakan hingga seluruh permukaan arang tertutupi.
  • Di atas moss, kini taburi pupuk secara menyeluruh dan rata. Tidak perlu memberikan banyak pupuk untuk mengontrol agar pertumbuhan tanaman hias tidak terlalu cepat.
  • Siapkan tanaman yang akan dipilih untuk ditanam pada terarium ini. Tinggi tanaman jangan sampai melebihi permukaan wadah kaca. Usahakan tingginya antara ½ – ¾ tinggi permukaan wadah. Buang sisa – sisa tanah yang menempel pada akar, gunting, dan rapikan jika terlalu panjang/tebal. Untuk membantu menanamnya, gunakan garpu dan usahakan jangan menggunakan tangan langsung.
  • Ikatkan corong dengan sedotan menggunakan selotip. Kemudian, gunakan alat ini untuk menaburkan zeolit di sekitar tanaman. Pastikan zeolit tidak menyentuh tanaman secara langsung. Jika ada yang menempel pada daun – daunnya, tiup perlahan – lahan menggunakan sedotan agar zeolit menghilang.
  • Taburkan koral atau batuan warna – warni di sekitar tanaman. Jika permukaan wadah terlalu sempit, taburkan batuan ini dengan bantuan sendok dan ratakan di sekeliling tanaman.
  • Tambahkan miniatur atau dekorasi lain. Dalam menambahkan miniatur atau hiasan, sesuaikan dengan tema yang ingin diwujudkan dan pertimbangkan unsur komposisi dalam menatanya. Jangan sampai keberadaa miniatur ini menjadikan Terarium tampak penuh dan padat, sehingga keindahannya kurang bisa dinikmati.
  • Jika semua elemen sudah dimasukkan ke dalam terarium, basahi dinding wadah bagian dalam dengan menyemprotkan air secara perlahan. Hal ini untuk menjaga kelembaban udara dalam Terarium. Jangan menyemprotkan air langsung pada tanaman karena akarnya masih rapuh, tapi biarkan sisa – sisa air yang menempel di dinding ini menetes dan membasahi tanaman.

Tips dalam mewujudkan Terarium:

  • Karena fungsinya sebagai pajangan, usahakan memilih tanaman hias yang tidak cepat tumbuh dan ukurannya mini / pendek. Selain itu, tanaman juga harus bisa bertahan pada kelembaban dan suhu ruang, dengan intensitas matahari tak langsung.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Mewujudkan Taman Kini Lebih Mudah dan Fleksibel Berkat Terarium is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Ide Kreasi Batu Bata untuk Outdoor dan Lanskap

$
0
0

desain taman mungil dengan batu bata

Menerapkan penggunaan batu bata untuk lanskap dan outdoor seperti edging, walkways, patio, dan retaining walls/dinding penahan tanah.

Batu bata merupakan material yang cukup sering diterapkan untuk lanskap. Salah satu alasannya adalah karena material ini memiliki tampilan yang klasik yang bisa memberikan kesan elegan dan stylish pada lanskap. Selain itu, material ini cukup fleksibel dalam mengadaptasi kontur tanah atau lanskap, sehingga bisa diterapkan di mana saja, termasuk di sudut – sudut yang sempit dan sulit dijangkau.

Mengingat sifat dari material batu bata yang fleksibel dan serba guna, melalui pembahasan kali ini, Anda akan melihat sudut – sudut atau bagian outdoor mana saja yang bisa dibuat dengan batu bata ini.

Penerapan batu bata pada edging/tepian jalan

Edging merupakan tepian atau pinggiran jalan setapak yang ada di sekeliling rumah kita. Edging yang dibuat dengan material batu bata ini akan memberikan kesan klasik pada halaman atau taman sekitar rumah Anda. Batu bata ini akan memberikan tampilan atraktif pada edging yang kerap diabaikan. Tak hanya memberi kesan menarik, batu bata juga cukup kuat untuk dijadikan edging, meski konsekuensinya Anda harus menata batu bata dengan cukup presisi dan menggunakan zat perekat/semen yang kuat. Dengan demikian, posisi edging bisa lebih stabil dan bertahan cukup lama.

Batu bata yang diterapkan pada edging ini bisa berupa hamparan batu biasa yang terpasang di lantai dan menyatu dengan paving, atau bisa berdiri sendiri untuk menciptakan raised border sehingga nampak seperti yang biasa dijumpai di taman – taman klasik ala Eropa.

Dalam hal instalasi pun batu – bata ini cukup mudah. Cukup petakan lahan yang digunakan sebagai edging, lalu pasang batu bata secara berjajar. Rekatkan dengan semen. Semen memiliki posisi penting disini. Selain untuk membuat agar batu bata lebih kuat, semen juga menghambat tumbuhnya rumput dan tanaman liar pada batu bata.

landscape edging

Penggunaan Batu Bata pada Edging dan Walkway

Penggunaan batu bata untuk walkways / jalan setapak

Walkways atau jalan setapak pada taman atau halaman rumah sebaiknya dipaving untuk memberi kesan khusus. Batu bata bisa dipilih sebagai material pavingnya, terutama jika rumah Anda memiliki gaya desain tradisional atau etnik. Dengan begitu, keberadaan walkways dari batu bata ini akan semakin menguatkan nunasa klasik dan tradisional rumah Anda.

Walkways yang dibuat dari batu bata juga meminimalisir resiko terpeleset terutama ketika jalanan licin paska hujan. Namun, batu bata mungkin akan rapuh seiring berjalannya waktu karena terus dilalui orang yang berlalu lalang. Namun tak perlu khawatir, sebab memperbaikinya cukup mudah. Tinggal lepaskan batu bata yang retak/hancur, kemudian ganti dengan yang baru.

Karena sifatnya yang fleksibel dan versatile, Anda bisa membuat walkways yang lurus maupun yang berbentuk sedikit melengkung dengan batu bata ini.

Batu bata sendiri hadir dalam warna yang bervariasi, tergantung jenis tanah yang digunakan untuk membuat batu bata tersebut. Namun, khusus untuk batu bata yang digunakan pada walkways, pilih batu bata dengan warna merah yang cenderung gelap agar lebih menyatu dengan tanah. Selain itu, Anda bisa juga memilih batu bata dengan warna yang senada dengan batu bata yang ada pada fasad atau eksterior rumah. Sehingga, batu bata yang ada di satu kawasan tersebut terlihat matching.

Pemasangan batu bata untuk Patio

Patio yang terbuat dari batu bata bisa menghadirkan kesan hangat, bersahaja, dan nyaman, sehingga cocok digunakan untuk area bersantai sambil menikmati suasana outdoor. Pemasangan batu bata pada patio juga menguntungkan, karena warna batu bata yang alami tidak mudah memudar, sehingga kita tak perlu lagi melakukan pengecetan. Selain itu, bila dibandingkan dengan material lain untuk patio, maka batu bata ini paling murah dan terjangkau.

Tak hanya itu, dengan batu bata ini Anda bisa berkreasi dengan bentuk – bentuk patio yang tak biasa. Anda bisa menempatkan batu bata dalam bentuk sirkuler, persegi, atau segi enam. Anda juga bisa menempatkan elemen dekoratif dengan menata batu bata dengan ketinggian yang tidak sama.

Jika Anda mau, Anda bisa mengkombinasikan batu bata ini dengan material lain, seperti batu alam, beton, kerikil, atau keramik sebagai border/pinggirannya. Material lain ini sekaligus menghadirkan warna dan tekstur yang berbeda dan kontras dengan warna/tekstur batu bata.

retaining wall

Penggunaan Batu Bata pada Patio dan Retaining Wall

Membuat retaining wall/dinding penahan tanah dari batu bata

Jika Anda tinggal di area dengan lanskap yang miring, sebaiknya buat retaining wall atau dinding penahan tanah pada sekeliling rumah Anda. Hal ini berguna untuk menghindari longsor yang bisa mengancam rumah Anda. Batu bata bisa dijadikan salah satu material pada dinding penahan ini. Namun, dinding batu bata ini mungkin tidak cukup kuat untuk menahan longsor yang cukup besar.

Solusinya, Anda bisa membangun dinding beton, kemudian pasangkan batu bata pada bagian luarnya untuk menciptakan kesan klasik yang kita inginkan. Atau jika kontur tanah di sekitar rumah Anda memiliki kemiringan yang tak terlalu curam dan kemungkinan longsornya tak terlalu besar, maka cukup buat dinding penahan dari batu bata yang direkatkan dengan semen yang kuat.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Ide Kreasi Batu Bata untuk Outdoor dan Lanskap is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Tips Menanam dan Merawat Kaktus di dalam Ruangan

$
0
0

indoor cactus

Metode, media tanam, dan pot yang digunakan untuk menanam kaktus serta informasi penting mengenai bagaimana merawat dan memposisikan kaktus yang tepat.

Setelah kita memahami berbagai macam jenis kaktus yang ada, mungkin kini beberapa dari kita mulai tertarik untuk menanamnya di rumah. Ya, kaktus merupakan tumbuhan yang sangat fleksibel dan mudah dalam perawatan, sehingga banyak orang yang memilih tumbuhan ini sebagai salah stau penghias halaman rumah. Dengan bentuknya yang beragam dan perawatan yang cukup mudah, menjadikan tumbuhan ini bisa ditemui di hampir di setiap rumah – rumah di Indonesia.

Tapi, bagaimana bila kita memilih untuk meletakkan kaktus di dalam ruangan? Akankah kaktus bisa tumbuh dengan baik di dalam ruangan? Bukan hal yang aneh bila kita meragukan hal ini. Sebab, meletakkan tanaman di dalam ruangan berarti menyiapkan tanaman untuk tahan terhadap minimnya paparan sinar matahari dan kelembaban udara dimana tak semua tanaman tahan akan hal ini. Untungnya, kaktus tergolong salah satu tanaman yang bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, meskipun berada di dalam ruangan. Sehingga, tanaman ini cocok ditempatkan di ruangan kantor, di kamar, ruang tamu, hingga ruangan – ruangan lainnya.

indoor cactus2

Gambar Tanaman Kaktus Didalam Ruangan

Namun dalam menumbuhkan kaktus di dalam ruangan, pastinya ada langkah – langkah tertentu dalam proses penanaman maupun perawatan yang mesti kita cermati. Berikut ini beberapa tips dalam merawat dan menempatkan kaktus di dalam ruangan.

Bahan – bahan yang mesti disiapkan:

1. kaktus / bibit kaktus yang akan ditanam
2. pot yang terbuat dari tanah liat
3. campuran media tanam (daun – daunan kering, batu apung, sabut, perlit, dll)

Langkah – langkah yang harus dilakukan:

1. Siapkan pot yang terbuat dari tanah liat

Untuk menanam kaktus yang akan ditempatkan di dalam ruangan, sebaiknya pot yang digunakan adalah pot yang terbuat dari tanah liat. Tapi, pot di sini bukanlah sembarang pot, melainkan pot yang dibuat sedikit kasar dan tidak perlu dilapisi. Selain itu, pilih pot yang bisa dengan mudah kering dengan sistem drainase yang optimal. Hal ini bisa didapat dengan memilih pot yang terdapat banyak lubang di bawahnya.

2. Siapkan media tanam

Mengingat kaktus adalah tanaman yang biasa hidup di tanah yang kering, tentunya media tanam yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman ini sedikit unik. Untuk membuat media tanam yang tepat, campurkan bahan – bahan seperti dedaunan kering, perlit, tanah, tanah yang gembur, sabut, pasir, dan batu paung. Setelah bahan – bahan ini dicampur, masukkan ke dalam pot dan beri jarak 2 inchi antara media tanam dengan batas atas pot. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi kaktus agar bisa tumbuh.

Bila jenis kaktus yang Anda tanam adalah jenis kaktus yang dapat berbunga, sebaiknya ganti pot ini 2 tahun semenjak kaktus pertama kali berbunga. Tujuannya, di tempat yang baru nanti kaktus bisa diberikan ruang tumbuh yang lebih luas dengan komposisi bahan – bahan media tanam yang lebih baik.

3. Pengairan / Penyiraman

Kaktus adalah tanaman yang biasa hidup di iklim yang kering dan minim air. Maka, sebaiknya Anda tak perlu sering – sering menyirami tanaman ini. Lakukan maksimal seminggu sekali untuk menjaga batangnya agar tetap lembab. Namun, perhatikan intensitasnya, jangan sampai air yang digunakan terlalu banyak hingga meluber.

Jika kaktus diletakkan di dalam ruangan yang menggunakan pemanas ataupun pendingin ruangan, mungkin kaktus perlu disiram lebih sering. Sebab, kedua alat tersebut bisa menyerap kelembaban dan kadar air pada kaktus, menjadikan kaktus cepat kering. Untuk memastikan apakah kaktus sudah membutuhkan penyiraman atau belum, kita bisa mengetesnya dengan memasukkan jari kita ke dalam tanah sedalam setangah inchi. Bila tanah terasa kering, maka dipastikan kaktus membutuhkan penyiraman.

dalam menyiram kaktus, mulailah dari titik – titik yang kering. Meski tidak memerlukan banyak air, namun pastikan juga jangan sampai intensitas airnya berkurang. Bila tak ingin airnya meluber dari pot, sebaiknya siasati dengan memperpanjang jeda penyiraman beberapa saat agar air terserap oleh tanah, baru kemudian kita tambahkan lagi air secukupnya.

4. Posisikan kaktus di lokasi yang terpapar sinar matahari

Sebagai tumbuhan biasa, pastinya kaktus juga memerlukan paparan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis. Maka, posisikan tumbuhan ini di area yang terpapar sinar matahari langsung, misal di tepi atau di bawah jendela. Tempat – tempat terbaik untuk menempatkan kaktus ini misalnya di sekitar jendela bay, di atrium, atau di area lain yang penuh paparan sinar matahari.

Tips:

  • Langkah – langkah penanaman dan perawatan kaktus di atas adalah langkah yang general. beberapa jenis kaktus tertentu mungkin membutuhkan treatment yang berbeda serta material tambahan untuk menjaganya tumbuh berkembang.
  • Anda bisa sesekali menambahkan pupuk agar tanaman bisa berkembang lebih maksimal.
  • Metode di atas adalah metode untuk penanaman dan perawatan kaktus di dalam ruangan. Untuk kaktus yang diletakkan di luar ruangan, metode, perawatan, jenis pot serta media tanam yang dibutuhkan tentunya berbeda.

Selamat mencoba :)

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Tips Menanam dan Merawat Kaktus di dalam Ruangan is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Cara Instan Menanam dan Menumbuhkan Bonsai

$
0
0

bonsai

Teknik, langkah, media tanam, serta cara praktis menanam dan menumbuhkan Bonsai pada kontainer melalui proses prunning pada akar, daun, dan batang.

Siapa tak kenal Bonsai? Teknik sekaligus seni tanam yang biasa ditampilkan dalam taman – taman berkonsep Jepang ini cukup menarik perhatian setiap orang. Bonsai sering ditampilkan dalam beragam bentuk yang unik, bahkan menyerupai hewan, buah, tanaman lain, atau figur – figur tertentu. Bonsai ini memungkinkan pemiliknya berkreasi sedemikian rupa, sehingga dapat tercipta miniatur pohon dalam sebuah pot yang kecil.

Namun, teknik Bonsai ini tidak mudah dalam penerapannya. Sering kali, Bonsai tidak tumbuh sesuai dengan yang kita inginkan dikarenakan ada yang salah dalam tekniknya. Bahkan, sering ditemui Bonsai yang akarnya membusuk, layu, patah, dan masalah – masalah lain dikarenakan metode yang salah ini. Selain cukup rumit, berkreasi dengan Bonsai memang membutuhkan waktu yang lama agar hasilnya maksimal.

bonsai1

Tanaman Bonsai

Tapi, kini ada cara praktis untuk menanam Bonsai. Penting untuk dicatat, meskipun cara ini cukup praktis dan instan, tetapi tidak mengabaikan detail – detail yang biasa ada pada Bonsai yang ditumbuhkan dengan teknik normal. Bagaimana caranya? Berikut ini langkah – langkah serta tips menumbuhkan Bonsai secara praktis dan instan.

Bahan dan alat yang disiapkan:

1. Tanaman yang akan dijadikan Bonsai
2. Semak belukar
3. Kerikil atau batu – batuan yang biasa ditempatkan pada Aquarium
4. Bypass Pruner / alat pembabat
5. Kontainer
6. Spray / semprotan air

Metode:

1. Pilih tanaman yang tepat untuk dijadikan Bonsai

Tidak semua tanaman bisa dijadikan Bonsai. Maka, pilihlah jenis tanaman yang memang biasa dibentuk menjadi Bonsai, misalnya, gardenia, hibiscus, camellia, cotoneaster, holly, azalea, boxwood, juniper, pyracantha dan rhaphiolepis. Bisa juga Anda memilih tumbuhan perambat / semak belukar / atau tumbuhan pagar untuk dijadikan Bonsai.

2. Lakukan pembabatan / pemotongan pada beberapa bagian

Dengan menggunakan bypass pruner, lakukanlah proses yang dinamakan prunning / pemotongan beberapa bagian. Sesuaikan bentuk dan ukuran Bonsai dengan kontainer sementara. Namun dalam melakukan pemotongan / prunning, sebaiknya tidak melakukannaya secara sembarangan. Kita mesti melihat batang pohon yang utama dan cermati struktur – struktur cabangnya. Bagian yang boleh diprunning hayalah bagian cabang tanaman.

3. Pindahkan Bonsai dari kontainer sementara

Setelah beberapa saat, pindahkan Bonsai dari kontainer sementara. Biasanya, di sekitar akar masih menempel gumpalan – gumpalan tanah yang kering dan sulit dilepas. Jangan paksakan untuk melepaskannya. Agar lebih mudah terlepas, celupkan akar pada seember air agar tanah – tanah kering yang menempel bisa terlepas. Tahapan ini merupakan tahapan persiapan sebelum memindahkan Bonsai ke kontainer / pot yang tetap.

4. Prunning akar

Tak hanya cabang pohon saja yang melewati proses prunning. Akar Bonsai pun perlu juga diprunning dengan cara memotong akarnya hingga berkurang 2/3 dari ukuran normal. Di akhir proses ini, Anda akan mendapatkan akar Bonsai yang pendek.

kebun bonsai

Gambar Kebun Bonsai

5. Siapkan kontainer dan media tanam

Media tanam yang digunakan adalah tanah biasa dengan sedikit campuran bahan – bahan tambahan agar Bonsai bisa tumbuh subur. Jangan lupa, tambahkan window screen plastik di sekitar lubang – lubang kecil pada kontainer yang berfungsi sebagai drainase. Screen ini akan mencegah agar tanah tidak ikut terbuang bersamaan dengan air yang meluber dan keluar dari lubang – lubang tersebut. Screen plastik ini juga bisa mencegah serangga agar tidak menyerang tanaman Bonsai. Sebab, serangga – serangga tersebut bisa mengikis akar maupun batang Bonsai, dan bisa menyebabkan pembusukan.

Setelah kontainer siap, Anda bisa memasukkan campuran tanah setebal 1 inchi di bagian dasar kontainer. Kemudian, tempatkan Bonsai ke dalam kontainer ini, kemudian tutup kembali dengan campuran tanah. Pastikan ada area sedalam 1 inchi antara permukaan tanah dengan tepian kontainer agar air bisa tertampung.

6. Lakukan proses Prunning pada daun – daunnya

Setelah Bonsai selesai ditanam, Prunning bisa dilanjutkan pada daun – daunannya. Potong daun, ranting, dan cabang dan sesuaikan dengan bentuk yang Anda inginkan. Tapi, Anda perlu berhati – hati dalam melakukan pemotongan. Sekali Anda memotong bagian pada Bonsai, bagian tersebut tidak akan dapat dikembalikan ke posisi awal.

7. Terapkan proses perawatan secara berkala

Agar Bonsai bisa tumbuh dengan apik dan terawat, perawatan berkala mesti dilakukan. perawatan ini mencakup penyiraman secara berkala pula. Sebaiknya, gunakan spray untuk menyemprotnya, mengingat akar dan batang Bonsai ini cukup lemah jika diberi air yang mengalir. Bila Anda suka, Anda bisa menambahkan kerikil – kerikil di permukaan atas Bonsai agar tanah bisa tertutupi. Sesekali, boleh Anda menambahkan pupuk untuk menjaga kesegarannya. Tetapi, pupuk yang dipakai di sini bukanlah pupuk yang bisa membuat Bonsai berkembang pesat karena toh sejatinya Bonsai memang didesain untuk tidak tumbuh menjadi pohon yang besar. Anda bisa mencoba Fish emulsion sebagai pupuk Bonsai ini.

Tips:

  • Posisikan Bonsai di area outoor yang mendapat sinar matahari pagi
  • Pastikan jarak antara ujung – ujung daun dengan akar seimbang agar akar Bonsai tetap kokoh dan bisa menopang dengan baik.

Selamat mencoba :)

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Cara Instan Menanam dan Menumbuhkan Bonsai is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Jenis – Jenis Tanaman Bunga yang Cocok Ditanam dalam Pot

$
0
0

flower

Jenis – jenis tanaman bunga yang indah dan menarik serta cocok ditanam dalam pot sehingga bisa menjadi salah satu dekorasi interior maupun eksterior.

Bingung mencari dekorasi rumah yang fresh dan menarik? Beralihlah pada bunga. Ya, bunga sering dijadikan hiasan, baik dalam dekorasi interior maupun eksterior. Untuk dekorasi eksterior, bunga sudah merupakan hal yang lumrah kita temui. Sementara untuk dekorasi interior, bunga juga sering dipilih oleh pemilik rumah untuk mempercantik tampilan interiornya. Namun, kebanyakan bunga yang dipilih untuk dekorasi interior adalah bunga imitasi.

Bunga imitasi memang menyajikan kesan artistik tersendiri karena bisa dibuat dari berbagai macam material, mulai dari plastik, pita, manik – manik, sedotan, lidi, daun kering, hingga barang – barang bekas. Tetapi, bunga imitasi ini tidak akan bisa menghadirkan hal yang ditawarkan oleh bunga asli, yakni wangi yang segar. Memang, bunga imitasi lebih awet dan bisa bertahan lama, namun bunga imitasi ini tetap tidak akan bisa menampilkan kesan segar seperti yang bisa kita dapatkan dari bunga yang asli.

Tak ayal, banyak orang yang kini mulai melirik tanaman bunga asli untuk ditempatkan sebagai salah satu pemercantik dekorasi rumah. Sebagai media tanamnya, dipilihlah pot – pot dari plastik atau tanah liat. Mengingat bunga yang asli ini membutuhkan udara segar serta paparan sinar matahari agar bisa berkembang, tak jarang bunga dalam pot ini pun diletakkan di tempat – tempat yang terkena sinar matahari, misalnya di tepi jendela, di balkon, maupun di serambi.

Pot banyak dipilih sebagai media tanam karena bisa mencegah tumbuhan mupun bunga itu sendiri untuk tumbuh menyebar tak terhingga. Selain itu, kondisi tanah dalam pot juga lebih mudah dikontrol, misalnya yang berkaitan degan kandungan air, kadar keasaman (pH), kelembaban, dll. Selain itu, media pot juga paling tepat untuk digunakan berbagai jenis tanaman, terutama tanaman dengan kekuatan akar yang tidak terlalu baik.

Dalam hal bunga, ada beberapa jenis bunga yang wajar ditanam dalam pot, namun ada juga yang tidak cocok. Dengan mengetahui hal ini, pastinya akan sangat membantu Anda memilih bunga yang tepat untuk menjadi dekorasi interior maupun eksterior rumah Anda.

1. Bell Flowers

Bell flower adalah tumbuhan yang hidup dan berkembang sepanjang tahun tanpa terpengaruh musim. Sesuai namanya, tumbuhan ini memiliki bunga yang menyerupai lonceng. Bunga dari tumbuhan ini biasanya muncul di awal – awal juli. Tiap batang dari tumbuhan ini bisa tumbuh belasan bunga berwarna ungu dan bisa tumbuh hingga 30 inchi. Untuk ditanam dipot, tumbuhan ini cukup gampang dalam perawatan dan tetap bisa berkembang secara maksimal.

bell flower

Bunga Lonceng (Bell Flower)

Bunga Bellflower ini akan terus tumbuh sampai musim dingin tiba. Meski cukup mudah ditanam dan dirawat, pastikan bahwa tumbuhan ini mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup serta sistem drainase yang baik. Jangan sampai tanah menjadi terlalu becek dan menimbulkan genangan, yang biasanya kerap terjadi setelah tanaman selesai disiram air.

2. Butterfly Flower

Butterfly flower, atau banyak juga yang menyebutnya butterfly milkweed merupakan tumbuhan asli Amerika Serikat dan jarang ditemui di Indonesia. Tumbuhan ini cukup baik ditanam di pot dan akan menghasilkan bunga yang cantik dengan warna oranye yang mencolok. Biasanya bunga akan muncul pada sekitar bulan Juli – Agustus.

butterfly flower

Bunga Kupu-kupu (Butterfly Flower)

Selain itu, tumbuhan ini bisa tumbuh hingga penjulang tinggi mencapai 24 hingga 36 inchi. Seperti namanya, bunga ini disebut butterfly atau ‘kupu – kupu’ karena bunganya mampu menyedot perhatian kupu – kupu. Tumbuhan ini mengalami penyerbukan di daun dan dibantu oleh adanya kupu – kupu ini.

Dalam merawat tanaman ini, pastikan lokasinya terpapar sinar matahari baik langsung maupun tidak langsung. Juga, pastikan media tanamnya terdiri dari campuran pasir. Jangan lupa untuk memberikan lubang – lubang kecil di samping maupun bawah pot untuk pengeringan.

3. Caladium

Caladium merupakan tumbuhan yang juga banyak dipilih sebagai dekorasi interior maupun eksterior. Tumbuhan ini tak hanya cantik pada bunganya, tapi juga daunnya. Ya, tumbuhan ini memiliki daun yang berwarna – warni, sehingga dalam satu tanaman, bisa terdapat berbagai macam warna. Namun karena ukuran daunnya yang cukup besar, tanaman ini mengalami penguapan yang besar dan dalam waktu yang cukup sering. Akibatnya kandungan air pada tanaman ini tersedot habis. Maka, usahakan sering – seringlah menyiramnya.

caladium flower

Bunga Caladium

Usahakan agar kondisi tanahnya juga terjaga kelembabannya karena Caladium menyukai tanah yang lembab. Namun, jangan sampai menimbulkan genangan air. Tak seperti tumbuhan lain yang menyukai paparan sinar matahari langsung, Caladium lebih menyukai area yang sedikit remang – remang dan lembab.

4. Impatien

Impatien merupakan jenis tanaman bunga yang cocok untuk ditanam dalam pot, baik yang digantung maupun diletakkan di bawah. Tanaman ini memiliki bunga – bunga dengan ukuran yang relatif kecil. Bunga – bunga ini memiliki warna yang beragam, misalnya merah muda, putih, mera, oranye, dan ungu. Tumbuhan ini memiliki beragam varietas dan bisa tumbuh hingga 9 – 30 inchi.

impatien flower

Bunga Impatien

Secara umum tumbuhan ini menyukai paparan sinar matahari, namun tidak secara langsung. Tumbuhan ini menyukai kondisi tanah yang sedikit lembab.

Selamat mencoba :)

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Jenis – Jenis Tanaman Bunga yang Cocok Ditanam dalam Pot is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Menanam Mawar pada Pot dalam Ruangan

$
0
0

mawar1

Mengidentifikasi jenis mawar yang tepat untuk ditempatkan di dalam ruangan serta cara menanam dan merawatnya.

Anda penyuka bunga mawar dan ingin menjadikan bunga ini salah satu dekorasi interior Anda? Kini, hal tersebut bisa diwujudkan sebab telah ada beberapa jenis bunga mawar yang cocok untuk ditumbuhkan dalam ruangan. Salah satu jenis mawar yang tepat adalah mawar berukuran mini Rosa chinensis Minima. Spesies ini merupakan miniatur dari spesies mawar floribunda. Dibandingkan jenis mawar yang lain yang ukurannya jauh lebih besar, mawar mini ini jauh lebih mudah ditumbuhkan dalam pot, sehingga cocok ditempatkan di dalam ruangan dan menjadi salah satu elemen dekorasi interior.

Menumbuhkan mawar dalam ruangan banyak dipilih karena bunga ini akan menyebarkan wangi segar alami ke seluruh sudut ruangan saat mekar. Dengan perawatan yang tepat dan penempatan yang sesuai, niscaya mawar mini Anda tetap bisa tumbuh besar hingga mencapai 50 cm tingginya. Jika Anda berniat untuk menumbuhkan mawar dalam pot dan meletakkanya pada ruangan, ada beberapa alat dan bahan yang mesti disiapkan terlebih dahulu. Apa sajakah itu? Simak deskripsi alat dan bahan, serta langkah – langkahnya berikut ini.

Bahan – bahan yang mesti Anda siapkan:

- pot kecil dengan lubang – lubang di bawahnya untuk drainase
- potting mix / bahan – bahan campuran / media tanam berbahan perlite
- semprotan air berukuran kecil
- wadah / kontainer / baskom
- batu – batu kecil / kerikil / koral
- humidifier untuk pengontrol kelembaban (hal ini bersifat opsional)
- pupuk mengandung bahan Potassium
- gunting tanaman
- bibit / pohon mawar dalam polybag

mawar2

Bunga Mawar dalam Ruangan

Langkah – langkahnya:

  1. Siapkan bibit atau pohon mawar yang akan ditanam serta pot untuk menanamnya. Pastikan bahwa pot yang digunakan memilki lubang – lubang kecil di bagian bawah yang digunakan untuk saluran pengeringan air.
  2. Dengan sangat hati – hati, pindahkan mawar yang ada pada polybag ke dalam pot yang sudah disediakan. Pastikan bahwa tanahnya terbawa, untuk itu masukkan jari – jari Anda ke dalam polybag dan angkut tanaman mawar ini beserta tanahnya, dan bukan mencabutnya dari Polybag. Setelah mawar selesai diletakkan di pot, penuhi pot dengan bahan – bahan campuran yang mengandung vermiculite and perlite. Pastikan seluruh akar mawar tertutupi dengan tanah dan bahan campuran ini serta hindari adanya kantong – kantong udara yang bisa berpotensi memicu mawar untuk gagal berkembang.
  3. Tempatkan pot berisi bunga mawar tersebut di dekat jendela yang menghadap ke timur atau selatan. Hal ini bertujuan agar bunga mawar ini mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup. Tak perlu meletakkannya di sana sepanjang hari. Paling tidak, lakukan paparkan bunga mawar ini dengan cahaya matahari langsung selama kurang lebih 6 jam. Bila Anda menempatkan lebih dari 1 pot tanaman mawar ini di dalam rumah, Anda perlu merotasi masing – masing mawar seminggu atau dua minggu sekali agar bisa terpapar sinar matahari secara merata. Sedangkan dalam hal temperatur, temperatur ideal bagi tumbuhnya bunga mawar mini ini adalah 21 – 25 C atau lebih. Jika kondisi di sekitar rumah Anda tergolong hangat atau cenderung panas, Anda bisa menggunakan AC untuk mengatur suhu udara dalam ruangan tersebut agar tetap idela untuk tumbuhnya mawar.
  4. Sirami tanaman mawar ini secara teratur dan jangan sampai tanahnya kering. Caranya dengan melihat serta memegang permukaan tanah tersebut. Jika terasa kering, maka saat itulah waktu yang tepat untuk menyirami mawar. Namun, alat penyiramnya bukanlah alat penyiram besar atau selang, melainkan dengan alat penyiram / semprotan air yang berukuran kecil dan disesuaikan dengan ukuran mawar. Sirami mawar tersebut hingga terdapat air yang keluar dari lubang – lubang kecil di bawah pot. Hal ini menandakan bahwa seluruh lapisan tanah telah dibasahi dengan air. Terakhir, hindari menyirami daunnya. Sebab daun yang diberi air dan tidak dikeringkan secara sempurna justru akan memicu tumbuhnya jamur.
  5. Letakkan pot ke dalam wadah kaca / baskom yang bagian dasarnya telah diberi batuan kecil – kecil, seperti koral dan kerikil. Setelah itu, isi wadah tersebut dengan air. Namun Anda mesti hati – hati, jangan sampai ketinggian air melebihi permukaan atas pot. Cara ini bisa menambah kadar kelembaban ruangan serta mencegah daun – daun mawar untuk berubah menjadi kuning akibat kondisi ruangan yang kering dan panas. Bila Anda tak ingin menggunakan cara ini, Anda bisa menggantinya dengan humidifier.
  6. Sesekali beri pupuk pada tanaman mawar tersebut setidaknya 2 kali sebulan, terutama selama fase berkembang. Namun berikan sesuai takaran, yakni setidaknya seperempat takaran dari yang dianjurkan sebab mawar mini ini tidak seperti mawar biasa yang menyukai banyak pupuk. Terlalu banyak pupuk justru bisa membuatnya layu dan mati.
  7. Bila dirasa mawar telah tumbuh dengan pesat, Anda bisa merapikannya dengan gunting tanaman untuk memotong cabang – cabangnya. Potong tanaman terutama pada bagian – bagian yang terlihat tidak segar, misalnya batang yang kering atau daun yang menguning. Selain itu, bersihkan pot dari sisa – sisa daun yang layu dan gugur agar air serta cahaya matahari bisa masuk ke bagian dalam mawar miniatur.

Selamat mencoba :)

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Menanam Mawar pada Pot dalam Ruangan is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Bird feeder, Fitur Wajib Pada Taman Bagi Pecinta Burung (Birdwatching)

$
0
0

bird feeder_1

Mengenal bird feeder serta beragam tipe dan efek positif plus negatif dalam menempatkannya di pekarangan rumah.

Bird feeder atau yang bisa disebut juga sebagai bird table atau tray feeder merupakan sebuah tempat di mana kita bisa meletakkan berbagai macam biji – bijian untuk menarik burung – burung liar agar memakan biji – bijian tersebut. Tak hanya biji – bijian, kita juga bisa menaruh buah, madu, atau serangga untuk menarik perhatian burung dengan spesies berbeda. Mengamati burung – burung liar yang singgah pada bird feeder ini menjadi sebuah hobi yang dinamakan birdwatching.

Kegiatan ini memberikan keasyikan tersendiri, terutama bagi Anda penyuka burung – burung liar. Bird feeder ditempatkan di area terbuka yang cukup luas dan memungkinkan burung – burung liar untuk singgah. Anda bisa menempatkannya di halaman samping atau belakang rumah.

Tipe – tipe bird feeder

  • Seed feeder

Seed feeder merupakan jenis bird feeder untuk burung pemakan biji – bijian. Desainnya bervariasi, mulai dari yang berbentuk tabung yang memanjang horizontal, atau hanya sekedar wadah berbentuk kotak biasa. Sesuai namanya, jenis makanan yang diletakkan di sini kebanyakan berupa benih atau biji – bijian, seperti biji bunga matahari atau campuran berbagai macam biji – bijian. Jenis burung yang biasanya menggemari makanan tersebut adalah burung – burung bersuara merdu, seperti burung gereja atau kutilang.

Seed feeder biasanya didesain dengan mekanisme pertahanan agar makanan yang ada di dalamnya tidak dicuri hewan lain. Selain itu, seed feeder dirancang dengan mekanisme weight sensitive yang akan otomatis menutup akses ke makanan saat tersentuh benda atau binatang yang beratnya melebihi berat burung yang wajar.

Seed feeder lebih sering didesain dalam bentuk gantungan yang dipasang pada pohon daripada ditopang dalam bentuk tiang yang berdiri sendiri. Seed feeder dibuat dari bahan plastik dengan penutup yang juga berbahan plastik atau logam. Sekeliling seed feeder sering diberi kurungan sebagai salah satu mekanisme pertahanan dari hewan liar yang lain.

  • Hummingbird feeder

Sesuai namanya, jenis bird feeder satu ini merupakan jenis bird feeder untuk menarik perhatian burung hummingbird, burung kolibri, atau burung pemakan madu dan nektar. Untuk itu, desainnya dibuat sedemikian rupa agar memungkinkan untuk diletakkan cairan di dalamnya. Untuk lebih menarik perhatian burung, Hummingbird feeder sering dicat dalam warna – warna cerah seperti merah atau kuning untuk mengimitasi warna – warna bunga.

Hummingbird feeders biasanya sering ditumbuhi jamur, untuk itu rajin – rajinlah membersihkan kandangnya secara reguler. Selain itu, problem lain mungkin datang dari hewan lain yang juga menyukai makanan manis seperti semut, lebah, atau serangga lain. Siasati hal ini dengan menaruh minyak di bawah atau di sekelilingnya untuk menghindari agar semut dan seragga lain tidak mendekat.

Desain Hummingbird feeders cukup bermacam – macam, salah satunya desain yang menyerupai botol air minum. Desain ini memudahkan kita dalam menuang makanan berbentuk cairan ke dalamnya. Desain ini juga memenimalkan resiko cairan untuk tumpah, sehingga tidak ada cairan yang terbuang.

  • Oriole feeders

Oriole feeders merupakan jenis bird feeder untuk burung – burung pemakan buah, contohnya kepodang. Kepodang memiliki fitur mulut dan lidah yang berbeda dengan burung lainnya karena lebih sering mengkonsumsi buah – buahan seperti pisang, mangga, atau buah – buah lain yang bertekstur sedikit lembek.

Bentuk desainnya cenderung sederhana, dengan top fill dan bottom fill. Kadang, bentuk Oriale feeder ini dibuat menyerupai bentuk piring atau alat makan.

Untuk menjaga kebersihannya, Oriale feeder mesti dibersihkan sesering mungkin, terutama jika cuaca sedang panas. Sebab, sisa – sisa buah yang ada di sekelilingnya bisa cepat membusuk dan menimbulkan bakteri serta penyakit bagi burung bila tidak segera dibersihkan.

  • Suet feeder

Suet feeder merupakan jenis bird feeder yang terbuat dari jeruji – jeruji metal dan berbentuk seperti kandang pada umumnya. Biasanya di sekelilingnya terdapat wadah dari plastik yang digunakan untuk menempatkan makanan. Jenis bird feeder ini biasanya digunakan untuk memberi makan burung – burung pemakan serangga.

  • Bird feeder elektronik

Teknologi semakin berkembang, begitu juga dalam desain bird feeder ini. Kini, terdapat bird feeder elektronik yang bisa menyimpan makanan di dalamnya agar tahan lama hingga berhari – hari bahkan hingga satu minggu. Pada bird feeder elektronik, terdapat sebuah fitur tempat penyimpan makanan dan tempat saji. Tempat saji akan diisi kembali secara otomatis dari tempat penyimpan makanan segera setelah makanan pada tempat saji tersebut habis.

bird feeder_2

Desain Bird Feeder bergaya Kontemporer untuk Pencinta Burung

Efek negatif menempatkan bird feeder pada taman

Aktifitas birdwatching merupakan aktifitas yang menyenangkan, terutama saat melihat burung – burung tersebut makan di bird feeder yang telah kita sediakan. Namun, memberi makan burung – burung liar jelas memiliki resiko, karena karakter burung yang cukup liar dan mudah bereaksi, terutama jika ada orang atau hewan lain yang mendekat. Jumlah burung yang mendekat ke area ini bisa tak terkontrol, sehingga memenuhi pekarangan rumah.

Tak hanya itu, burung – burung ini bisa juga menetap di tempat tersebut dan sulit dipindahkan. Kotoran – kotoran burung juga bisa menyebarkan penyakit, terutama jika kita jarang membersihkan bird feeder ini.

Untuk itu, pertimbangkan selalu dampak negatif ini sebelum Anda yakin akan menempatkan bird feeder pada taman atau pekarangan rumah Anda. Usahakan keberadaanya agak jauh dari kawasan rumah untuk mengantisipasi agar burung – burung tidak masuk ke dalam rumah.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Bird feeder, Fitur Wajib Pada Taman Bagi Pecinta Burung (Birdwatching) is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Mewujudkan Taman Impian ala Tradisional Jepang

$
0
0

desain taman tradisional jepang_1

Berbagai macam elemen dan ornamen klasik yang dibutuhkan dalam mewujudkan taman tradisional ala Jepang.

Jepang terkenal akan negara yang tetap mempertahankan unsur seni dan tradisionalitasnya, meski negara ini telah mengalami kemajuan pesat dibidang ekonomi dan teknologi. Salah satu bentuk keindahan seni Jepang bisa dilihat pada seni pertamanan negeri sakura ini. Meski sudah ada sejak berabad – abad, tepatnya 1000 tahun yang lalu, seni pertamanan ini hingga kini masih menjadi salah satu seni yang dijunjung tinggi. Seni pembuatan taman ini lebih dikenal dengan istilah nihon teien.

Taman tradisional ala Jepang berusaha menggabungkan unsur – unsur alami seperti air, tanah, batuan, dan tanaman. Taman ini juga biasanya memiliki ciri khas yakni fitur – fitur yang fleksibel serta border/tepian taman yang lebih sering dibuat dari tumbuhan – tumbuhan ketimbang dari material buatan seperti pagar atau dinding. Hal ini guna menciptakan sebuah taman layaknya miniatur lanskap outdoor yang asli. Juga, pada taman tradisional Jepang, terlihat adanya harmonisasi yang luar biasa antara unsur alam dengan unsur – unsur buatan manusia.

Jenis – jenis taman tradisional ala Jepang

Secara umum, ada 3 jenis desain lanskap dan taman tradisional ala Jepang. 3 jenis taman itu yakni Karesansui yang lebih dikenal sebagai dry gardens, Tsukiyama yakni sebuah taman yang dibentuk menyerupai kontur tanah perbukitan (hill gardens) dan Chaniwa yang merupakan taman/kebuh teh (tea gardens).

Jika Anda tergolong salah satu pecinta taman, tak ada salahnya memasukkan unsur – unsur taman ala Jepang ke dalam taman di rumah Anda. Namun dalam mengaplikasikan taman tradisional Jepang, sebaiknya pilih konsep klasik agar nuansa Jepangnya lebih terasa. Di bawah ini beberapa elemen dan ornamen yang sering dihadirkan pada taman tradisional Jepang.

1. Lentera dari batuan (Stone Lanterns)

Lentera merupakan sebuah tempat yang didalamnya terdapat sebuah lampu, lilin atau sumber cahaya, sehingga lentera ini tampak menyala dengan apik di malam hari. Lentera semacam ini pun bisa ditemui di taman tradisional ala Jepang. Bedanya, lentera ini terbuat dari batuan dan dibuat menyerupai arca, yang disebut ishidoro. Lentera ini telah ada sejak abad ke 6. Biasanya, lentera ini diletakkan di dekat kolam, air terjun mini, atau sudut – sudut lain yang memanfaatkan fitur air.

Ada 3 jenis lentera batu yang tergolong klasik dan bisa Anda terapkan pada taman tradisional Jepang. Jenis pertama adalah Taima-ji, yang merupakan salah satu jenis lentera tertua dengan ukuran yang cukup besar, bisa mencapai 2 meter tingginya. Ada juga Korean temple lights yang cenderung lebih pendek dan besar, dan yang terakhir adalah tipe lentera creative style yang biasanya custom-made yang bisa Anda kreasikan sesuka hati dengan variasi desain dan ukuran.

2. Kolam

Fitur air cukup penting untuk dihadirkan pada sebuah taman, termasuk pada taman tradisional ala Jepang. Namun, sebaiknya buat agar air yang ada didalamnya mengalir, dan bukan air yang hanya diam dan harus diganti berkali – kali. Namun, dengan memiliki kolam yang airnya mengalir, tentu Anda harus melakukan perawatan berkala, terutama pada pompa yang menggerakkan aliran air tersebut.

Jika Anda merasa hal ini cukup menyulitkan, Anda bisa membuat dry pond, yakni kolam yang diisi dengan kerikil atau batuan, dan bukan air. Hal ini cukup lumrah ditemui di taman – taman ala Jepang. Namun, batuan yang dipilih bukan batuan biasa, melainkan batuan atau kerikil dengan permukaan yang halus dan cerah.

desain taman tradisional jepang_2

Desain Taman dan Berbagai Jenis Tanaman Khas ala Jepang

3. Tanaman – tanaman khas

Pada taman ala tradisional Jepang, jenis tanaman yang dipilih cenderung seragam, yakni yang berwarna hijau, seperti bambu atau cemara. Namun, Anda bisa juga menambahkan jenis tanaman lain yang bisa memberi sedikit warna yang berbeda, seperti tanaman aster, mawar, atau lili. Biasanya, jenis tanaman yang berwarna – warna ini diletakkan di tengah – tengah tanaman lain yang berwarna hijau.

Sementara untuk jenis pohon dengan bunga yang indah seperti magnolia, pohon cherry, dan pohon maple, biasanya diletakkan di tengah – tengah dan menjadi titik fokal dari taman ini. Pohon – pohon ini akan terlihat semakin indah ketika musim semi, di mana bunga – bungannya akan bermekaran.

4. Tea House

Kita semua tentu tahu bahwa orang Jepang sangat gemar mengkonsumsi teh. Mereka biasa mengkonsumsinya di area khusus yang cenderung privat, mungil, dengan atmosfer yang dekat dengan alam. Untuk itu, mereka kerap membuat Tea house, yang lokasinya tak jauh dari taman. Tea house ini juga menjadi tempat untuk menggelar acara minum teh atau sado, yang telah melekat pada budaya Jepang. Untuk itu, tatkala mewujudkan taman ala Jepang, jangan lupa untuk memasukkan keberadaan Tea House ini.

Jenis taman Chaniwa garden disebut – sebut sebagai jenis taman yang paling pas untuk disandingkan dengan Tea house. Sebab, taman ini cukup sederhana tanpa banyak ornamen, namun di sinilah letak nilai estetisnya. Karakter taman ini disebut – sebut paling pas sebagai lokasi upacara minum teh.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Mewujudkan Taman Impian ala Tradisional Jepang is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Dua Ornamen Penting untuk Melengkapi Taman Ala Jepang: Arbor dan Pagar

$
0
0

desain taman tradisional jepang_2

Desain, material yang digunakan, serta cara membuat pagar dan arbor untuk melengkapi desain taman ala Jepang.

Di edisi lalu, tentu kita telah banyak membahas tentang karakteristik taman ala Jepang serta ornamen dan elemen yang wajib ditempatkan di taman tersebut. Namun, tak lengkap rasanya jika menghadirkan taman ala Jepang tanpa dua hal ini: Pagar dan Arbor. Meski bukan merupakan salah satu ornamen dasar, namun dua benda ini mampu menciptakan wujud taman Jepang yang lebih sempurna.

A. Mengenal pagar ala Jepang

Salah satu karakter taman ala Jepang adalah tidak adanya batas – batas yang kaku yang mengelilingi taman tersebut. Namun, bukan berarti taman – taman di Jepang tidak membutuhkan pembatas / pagar. Pagar tetap dibutuhkan, namun keberadaanya dibuat agar menyatu dengan kondisi di sekitarnya dan tak terlalu mencolok. Oleh karena itu, bentuk pagar biasanya dibuat seminimalis mungkin dengan material yang berasa dari alam, seperti kayu atau bambu.

B. Material yang digunakan pada pagar ala Jepang

  • Bambu

Pagar bambu merupakan jenis pagar yang sangat akrab dengan gaya desain ala Jepang. Bentuknya yang minimalis, natural, dan kokoh semakin menguatkan kesan tradisional ala Jepang. Pagar dari bambu ini dibuat dengan cara dirangkai dan disatukan menggunakan simpul tali yang disebut Otoko musu. Otoku musu digunakan untuk mengikat bilah – bilah bambu yang akan dijadikan pagar model open fence. Bagi Anda yang menginginkan kesan yang lebih tertutup dan privat, Anda bisa menyatukan bilah – bilah bambu secara rapat hingga terbentuk seperti papan.

  • Dahan pohon yang kering

Salah satu usaha untuk membuat taman ala Jepang ini menyatu harmonis dengan alam adalah melalui penggunaan pagar dari dahan yang kering atau disebut Brushwood. Namun, dahan yang dipilih tentunya dahan yang cukup kuat. Dahan – dahan ini disatukan hingga membentu semacam panel atau papan, baru kemudian dipasang sebagai pagar. Keuntungan jenis pagar ini yakni mampu meredam suara dan menekan laju angin yang kencang.

  • Lattice

Lattice atau kisi – kisi juga sering digunakan pada taman ala jepang. Biasanya, kisi – kisi ini digunakan sebagai aksen pelengkap pada papan kayu yang dijadikan pagar. Lattice atau kisi – kisi sering dipasang secara horizontal pada bagian atas papan kayu, atau berada di tengah dua papan kayu untuk menciptakan interval.

pagar dan taman ala jepang

Pagar Kayu pada Taman ala Jepang

  • Redwood

Redwood merupakan salah satu jenis kayu yang paling umum diterapkan pada rumah dan taman ala Jepang. Redwood sangatlah fleksibel, baik untuk menciptakan kesan modern maupun kesan klasik, tergantung dari desain yang dipilih. Agar terkesan modern, biasanya redwood dijajar secara horizontal dengan diameter yang bervariasi. Untuk menciptakan kesan yang lebih tradisional, redwood cukup dijajar secara vertikal seperti pagar pada umumnya.

desain taman ala jepang_arbor

Arbor atau Anjang-anjang pada Taman ala Jepang

C. Arbor

Arbor atau anjang-anjang tidak hanya ditemui pada taman – taman ala Eropa atau mediterania, tapi juga taman ala Jepang. Arbor pada taman Jepang berfungsi sebagai entryway atau akses masuk sebelum mengelilingi taman lebih jauh. Seperti halnya elemen lain pada taman ala Jepang, Arbor ini juga dibuat dengan mengeksploitasi penggunaan material alami, seperti kayu.

  • Jenis material kayu dan finishing pada Arbor

Kayu menjadi material yang dominan digunakan pada Arbor. Kayu ini bisa dibiarkan dengan tampilan alaminya, atau dicat dengan warna lain, biasanya hitam atau merah. Dua warna ini disebut – disebut paling merepresentasikan kesan klasik ala Jepang. Namun, Anda bisa juga mendapatkan warna alami kemerah – merahan dengan menggunakan redwood atau kayu cedar. Kayu yang dipilih untuk Arbor sebaiknya kayu yang sudah diamplas, agar permukaanya lebih halus dan serat – seratnya tak terlalu kasar.

  • Peralatan dan teknik yang diperlukan dalam membuat Arbor

Untuk membuat Arbor ini, diperlukan sedikit keterampilan pertukangan. Alat – alat yang diperlukan antara lain alat pengamplas, gergaji sirkuler, dan gergaji ukir. Kemudian, tentukan desain Arbor yang ingin dibuat dan siapkan beberapa bilah kayu yang akan dijadikan Arbor. Untuk menghubungkan bilah – bilah kayu tersebut, biasanya ujung bilah kayu dibuat dengan memotongnya dengan pola tertentu agar bisa saling mengunci jika disambung dengan bilah yang lain. Namun jika Anda tak terlalu terampil dalam bidang pertukangan, sebaiknya cukup gunakan paku untuk menyambung bilah – bilah bambu tersebut.

  • Desain tambahan

Arbor pada taman ala Jepang bukanlah menjadi elemen yang terpisah, namun justru menjadi satu dengan elemen lain pada taman secara keseluruhan. Arbour ini kerap dibuat menyatu dengan pagar yang mengelilingi taman, sehingga posisinya nampak seperti gerbang menuju taman. Dengan kata lain, pagar dan Arbor ini menjadi satu kesatuan, dan tidak terpisah.

Gunakan pasir untuk bagian dasar Arbor, yang dilengkapi dengan batu – batuan sebagai aksennya. Untuk lebih melengkapi kesan tradisional Jepang, letakan lentera tak jauh dari Arbor, yakni tepat di bagian bawahya atau agak ke samping. Dengan demikian, orang – orang yang menginjakkan kaki pada Arbor ini otomatis akan tersorot cahaya lampu yang berasal dari lentera. Hal ini akan menciptakan nuansa hangat, penuh keakraban, dan menyatu dengan alam.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Dua Ornamen Penting untuk Melengkapi Taman Ala Jepang: Arbor dan Pagar is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Waterfall Edging, Membuat Air Terjun Buatan Tampak Lebih Nyata

$
0
0

waterfall edging_1

Memilih material waterfall edging sekaligus teknik sederhana untuk membuat air terjun buatan tampak lebih nyata.

Waterfall edging merupakan fitur yang biasa ditemui pada tepian air terjun dan sekaligus berperan sebagai border air terjun tersebut. Keberadaan edging ini mampu membuat air terjun buatan tampak menjadi lebih nyata. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya jenis edging yang dipilih haruslah edging yang bisa berkomplemen dengan konsep air terjun, sehingga bisa tercipta kombinasi yang natural.

Beberapa jenis material yang bisa digunakan sebagai waterfall edging antara lain batu bata, batu hampar, dan batuan lain yang memiliki permukaan yang halus dan rata. Batuan – batuan tersebut tak hanya berfungsi sebagai liner atau edging saja, namun juga sekaligus menambah efek dekoratif, sehingga konsep air terjun buatan yang diciptakan akan nampak lebih nyata.

Mana yang lebih baik? Batuan lanskap yang lebar atau batuan berukuran kecil?

Jenis – jenis batuan dengan ukuran yang lebar tentunya akan lebih mudah dan lebih stabil ketika dijadikan edging. Batuan – batuan yang berukuran kecil seperti kerikil, atau batu koral juga umum dijadikan edging. Kelebihannya, batuan ini mampu menciptakan nuansa alami khas sungai – sungai di pedesaan. Namun untuk jenis batuan yang lebih kecil, maka dibutuhkan campuran semen untuk merekatkannya satu sama lain.

Jenis material batuan yang dipilih untuk waterfall edging tentu akan berpengaruh pada teknik pembuatan edging tersebut. Berikut ini beberapa tips dan cara sederhana dalam membangun waterfall edging.

Edging dengan batuan yang berukuran besar

Batuan berukuran besar atau batuan lanskap sangat efektif dijadikan waterfall edging. Batuan jenis ini juga mampu membentuk atau mengarahkan aliran air dari air terjun. Untuk menyatukan antara batuan satu dengan yang lain, Anda bisa menggunakan Black foam . Bahan ini terlihat natural, sehingga tidak nampak mengotori keaslian tekstur dan warna batuan.

Batu – batu yang dipilih diharapkan memiliki tekstur dan warna yang sama seperti batuan yang ditemukan di alam. Agar terlihat lebih tertata, posisikan penempatan batuan agar tekstur batuan mengarah ke arah yang sama secara seragam.

Ada celah yang cukup lebar antar batuan? Siasati dengan campuran kerikil, koral, dan pasir

Biasanya di antara batuan – batuan yang berukuran besar, akan terdapat semacam celah – celah kecil. Celah – celah kecil ini perlu disiasati agar air dari air terjun tidak meluber melewati celah ini. Caranya bisa dengan menambahkan kerikil atau batu koral yang ditambah dengan pasir. Campurkan batuan – batuan berukuran kecil tersebut dengan pasir dengan perbandingan 50:50. Kemudian, sisipkan campuran ini ke dalam celah batuan dan beri sedikit penekanan agar celah benar – benar tertutup rapat.

Setelah itu, tutupi kembali campuran tadi dengan batu kerikil dan koral untuk menyamarkan permukaannya. Selain itu, hal ini juga demi mencegah agar air tidak melarutkan material pasir yang menjadi bahan campuran penutup celah batuan tadi.

waterfall edging_2

Desain Air Terjun dengan Waterfall Edging

Formal edging

Untuk jenis air terjun yang memiliki aliran simetris akan terlihat lebih pas jika ditambahkan formal edging. Untuk membuat formal edging, bahan yang digunakan tentu sedikit berbeda, yakni batu bata, batu hampar (slate), dan paver. Caranya, cukup dengan meletakkan material batuan yang Anda pilih di tempat – tempat yang akan dijadikan edging. Pastikan Anda membuat draft atau desainnya terlebih dahulu agar tak salah dalam menempatkan.

Kemudian, rekatkan masing – masing batuan dengan menggunakan campuran semen. Campuran semen bisa dibuat dengan mengkombinasikan 1 takaran semen, 1 takaran batuan kapur, dan 5 takaran pasir, kemudian aduk hingga rata. Gunakan sekop untuk mencampur dan meratakan semen. Pastikan tinggi permukaannya sama agar terlihat lebih rapi.

Alternatif: Tumbuhan rambat / pagar

Bagi Anda yang tidak ingin terlalu repot dalam pembuatan waterfall edging, atau bagi Anda yang ingin desain edging yang berbeda dari biasanya, Anda bisa menerapkan tumbuhan rambat atau tumbuhan pagar yang ditanam di tepian air terjun. Tumbuhan ini mampu memberi kesan natural sekaligus atraktif dan unik karena jarang ditemui pada air terjun.

Salah satu jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai waterfall edging adalah Isotoma fluviatilis atau yang dalam bahasa Inggris disebut Blue star creeper. Tumbuhan ini berkembang cepat sekali sehingga bisa menjadi semacam penahan aliran air ata waterfall edging ini. Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga tingginya mencapai 15 cm sampai 20 cm, dengan lebar sekitar 30 – 35 cm. Seperti namanya, tumbuhan ini memiliki bunga – bunga yang bentuknya menyerupai bintang dan berwarna kebiruan. Namun, tumbuhan ini bersifat invasif, dan bisa tumbuh melebar hingga tak terkontrol.

Selain Blue star creeper, Anda juga bisa memilih “Quicksilver” Chinese wild ginger atau yang memiliki nama latin Asarum splendens. Tanaman ini juga cukup efektif digunakan sebagai edging. Tingginya berkisar antara 30 – 40 cm. Tumbuhan ini cukup menyukai tanah yang lembab, sehingga pas untuk ditanam di pinggir aliran air terjun dan dijadikan waterfall edging.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Waterfall Edging, Membuat Air Terjun Buatan Tampak Lebih Nyata is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Membuat dan Mengkreasikan Aquarium Sebagai Salah Satu Dekorasi Ruangan

$
0
0

desain interior dengan modern aquarium_1

Tips, bahan, cara, dan langkah – langkah dalam membuat dan mengkreasikan freshwater aquarium sebagai salah satu fitur air dan dekorasi ruangan.

Kita tentu telah mengetahui bahwa keberadaan fitur air, baik di dalam maupun di luar ruangan, baik untuk menciptakan nuansa tenang dan harmoni. Salah satu cara menghadirkan fitur air didalam ruangan adalah dengan menempatkan aquarium ke dalam ruangan dan memasukkannya sebagai salah satu elemen dekoratif. Pembuatan aquarium cukup mudah, karena semua bahannya telah tersedia di toko yang khusus menjual aquarium dan ikan hias. Kemudian, kita tinggal menyusun dan mengkreasikannya, maka jadilah aquarium yang kita inginkan.

Aquarium yang coba kita buat kali ini adalah freshwater aquarium (aquarium air tawar) yang relatif lebih mudah dalam perawatannya. Untuk itu, siapkan beberapa bahan dan peralatan di bawah ini.

  1. Batu kerikil atau koral
  2. Air yang telah disuling
  3. Termometer
  4. Tumbuhan air
  5. Ikan hias
  6. Wadah aquarium dari kaca

Langkah – langkahnya

1. Pertama, siapkan dan bersihkan wadah kaca. Saat membersihkan, gunakan cairan pembersih yang tidak mengandung sabun maupun deterjen. Sebab, sisa sabun dan deterjen bisa menempel di permukaan wadah dan akan meracuni ikan.

2. Tempatkan wadah di posisi yang tepat pada ruangan. Hindarkan dari paparan sinar matahari langsung serta sumber aliran listrik. Hal ini demi menghindari kemungkinan aquarium retak dan airnya tumpah, yang bisa mengenai sumber listrik.

3. Pasang sistem filtrasi sesuai instruksi

4. Tambahkan batuan kerikil atau koral. Anda bisa memilih kerikil warna – warni, atau kerikil dengan warna yang lebih natural untuk membuat pemandangan aquarium nampak lebih alami. Tempatkan kerikil dan koral secara merata di permukaan aquarium.

5. Tempatkan tanaman air dalam wadah. Anda bisa memilih tanaman imitasi berbahan plastik atau tanaman asli, namun disarankan untuk memilih tanaman asli yang bisa turut menjaga kualitas air dan kesehatan ikan.

6. Jika semua ornamen telah dimasukkan, isi aquarium dengan air yang telah disuling secara perlahan hingga hampir penuh. Namun, kadang air masih mengandung bahan kimia yang bisa mengganggu kesehatan ikan. Untuk itu, tambahkan conditioners untuk menetralkan bahan kimia pada air dan untuk membuat komposisi mineral dalam air menjadi setara dengan air tawar biasa.

7. Tambahkan heater dan termometer. Heater berfungsi untuk menjaga suhu air agar tetap hangat dan layak untuk habitat ikan, sementara termometer digunakan untuk mengontrol suhu air, sehingga tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

8. Saat kandungan bahan kimia dalam air sudah berada pada level yang aman, dan suhunya juga sudah stabil, masukan ikan air tawar secara perlahan. Pastikan tidak terlalu banyak menempatkan ikan dalam satu aquarium untuk menjaga agar masing – masing ikan mempunyai area yang luas untuk berenang.

desain interior dengan modern aquarium_2

Desain Interior Ruang Tamu dengan Aquarium Modern

Pencahayaan untuk aquarium, perlukah?

Setelah freshwater aquarium berhasil dibuat, tentu Anda menginginkan agar tampilan aquarium tidak ‘biasa – biasa saja’. Untuk membuatnya nampak lebih hidup, Anda bisa menambahkan lighting khusus yang bisa memberikan efek dramatis pada aquarium. Namun, dalam memilih dan menempatkan lighting ini, tentu ada pertimbangan tersendiri. Misal jika aquarium Anda tergolong fish-only tanpa adanya tanaman air, intensitas dan jumlah pencahayaan yang dibutuhkan tentu lebih kecil dibandingkan dengan aquarium yang berisi ikan dan tumbuhan air di dalamnya.

Di samping itu, ukuran aquarium juga menentukan jenis lighting yang tepat. Untuk aquarium yang cenderung lebih dalam, penempatan lighting dilakukan agak ke bawah, sementara untuk aquarium yang cenderung dangkal dan lebar, lighting perlu ditempatkan agak ke atas. Atau, jika Anda menginginkan lighting yang mudah diatur dan dikreasikan, sebaiknya tempatkan lighting di luar dan pasang kanopi atau aquarium hood untuk menempatkan lighting. Dengan demikian, Anda bisa menambahkan satu atau dua jenis lighting untuk lebih menekankan efek dramatis pada aquarium.

Jenis lighting yang tepat

Untuk aquarium fish-only dengan ukuran yang lebar dan dangkal, sebaiknya pilih jenis lampu pijar T12 dan T8. Kedua jenis lampu ini cukup umum digunakan pada aquarium dan tergolong lebih murah. Untuk aquarium dengan keberadaan ikan hias plus tumbuhan hidup, serta memiliki ukuran yang lebih dalam, gunakan jenis intense-lighting fluorescent bulbs atau yang biasa disebut High Output (HO) atau Very High Output (VHO).

Di samping menambahkan lighting, Anda mungkin perlu menambahkan timer agar nyala lighting bisa dikontrol. Sebaiknya, atur timer dengan periode 12 jam per hari, dengan demikian, 12 jam berikutnya lampu aquarium otomatis akan mati. Hal ini juga baik untuk menjaga kesehatan ikan, karena paparan sinar yang terlalu berlebihan sepanjang hari bisa membuat ikan mudah stress hingga mati.

Ornamen- ornamen lain untuk aquarium

Jika masih ada space yang cukup, Anda bisa menambahkan ornamen – ornamen lain demi mempercantik tampilan aquarium. Misalnya dengan menambahkan goa – goa buatan, batuan besar, batang kayu, coral reefs, dan dekorasi lain yang bisa didapatkan di toko yang menjual aquarium dan ikan hias.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Membuat dan Mengkreasikan Aquarium Sebagai Salah Satu Dekorasi Ruangan is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Variasi Desain dan Konsep Lounge, Baik untuk Pribadi maupun Investasi

$
0
0

lounge_1

Beragam desain dan konsep lounge yang bisa diterapkan di rumah maupun dijadikan lahan bisnis untuk berinvestasi.

Lounge biasa digunakan sebagai area bersantai, mengobrol, menikmati hidangan, dan kadang dilengkapi dengan hiburan berupa penampilan musik live. Area lounge ini biasa terdapat pada hotel, kafe, atau penginapan. Sebagai area untuk rileksasi, tak ayal lounge mesti didesain dengan konsep yang bisa membawa nuansa santai bagi para pengunjung. Tak hanya itu, lokasi lounge juga mesti diperhatikan dengan baik, apakah nantinya akan berada di dalam ruangan atau berada di luar ruangan.

Terpikir untuk membangun area lounge untuk pribadi? Atau justru Anda berminat menjadikannya sebagai investasi? Berikut ini beberapa ide desain lounge yang bisa diterapkan dan diambil sebagai inspirasi dalam mewujudkan lounge idaman.

Desain Lounge dengan konsep Maroko

Pada desain lounge dengan konsep Maroko ini, penggunaan warna – warna kuning, biru, merah marun begitu kental. Maka, terapkan salah satu atau kombinasi warna ini pada dindingnya. Jangan lupa beri sentuhan aksen khas Maroko, gunakan drapery atau gorden yang besar dan menjuntai. Untuk menciptakan nuansa yang lebih akrab, tempatkan alas lantai berupa karpet tebal yang dilengkapi dengan beberapa cushions, sehingga semua orang bisa mengobrol di area lounge ini dengan santai.

Untuk mempertegas atmosfernya, ciptakan efek visual melalui keberadaan lighting dan cermin di sudut – sudutnya. Tipe lounge seperti ini bisa difungsikan baik untuk kepemilikan pribadi maupun untuk bisnis.

Lounge dengan house concept

Hampir semua orang sepakat bahwa area atau tempat yang paling nyaman adalah rumah. Untuk itu, kita bisa mengadaptasi konsep rumahan ini pada lounge, di mana area lounge terbagi dalam ruang – ruang secara terpisah dan setiap ruang memiliki karakter dan konsep yang berbeda. Anda bisa mengatur satu ruangan yang dijadikan sebagai ruang VIP, yang dilengkapi dengan dimmed lighting dan furnitur – furnitur mewah dan berkelas. Sementara itu, ruangan lain bisa dibuat dengan tema – tema yang unik, misal tema country, klasik, vintage, retro, atau modern-kontemporer.

Di tengah atau pusat ruang – ruang tersebut, lokasikan dance floor, di mana setiap pengunjung bisa mengaksesnya dan menyatu di area ini. Selain itu, area bar bisa dibuat layaknya dapur di rumah. Dengan lounge yang berkonsep rumahan, tentu membuat Anda merasa bebas untuk mengaplikasikan lebih dari satu konsep lounge, serta lebih mudah memilih warna, dekorasi, dan furnitur yang Anda inginkan. Tipe lounge seperti ini lebih cocok difungsikan untuk keperluan bisnis.

lounge_2

Desain Lounge yang Berkonsep Rumahan

Outdoor Lounge

Ingin nuansa yang lebih hangat dan lekat dengan alam? Ciptakan sebuat outdoor lounge. Namun sebelumnya, pastikan Anda menentukan lokasi tiap – tiap elemennya, misalnya lokasi kursi, meja, hingga lokasi perapiannya. Pilih jenis meja dan kursi yang terbuat dari besi agar lebih kokoh dan lebih tahan ditempatkan di area luar. Setelah itu, tempatkan cushion dan taplak meja dengan warna – warna cerah, seperti kuning, oranye, ata merah, sehingga terasa lebih pas jika dikombinasikan dengan warna hijau dari pepohonan di sekeliling area ini.

Lokasi perapian sebaiknya tidak terlalu jauh dari meja dan kursi. Anda juga bisa menambahkan alat pemanggang di sini bila Anda ingin membuat BBQ. Untuk kegiatan di malam hari, gunakan lentera dari kaca atau gunakan lampion yang dipasang di atas tiang atau di batang – batang pohon. Tempatkan sebuah ayunan di bawah lentera ini, dengan demikian area lounge akan terasa semakin lengkap. Tipe lounge seperti ini lebih cocok untuk kepemilikan pribadi dibandingkan bisnis.

Lounge dengan tema Nightclub

Area lounge bertema klub malam (nightclub) cocok bagi Anda penyuka hiburan malam. Anda bisa mendesain lounge ini dengan menempatkan bar, kursi – kursi tinggi tanpa sandaran, dan tentunya dimmed lighting. Untuk memberi sentuhan modern, Anda bisa memilih warna putih sebagai warna dominan, kemudian letakkan bubble chairs dengan warna – warna modern, seperti ungu atau silver dan lengkapi dengan cushion warna merah. Tempatkan dengan white basin table yang atasnya terbuat dari kaca.

Tambahkan karpet dengan kombinasi warna hitam dan silver dengan pola – pola sirkuler pada lantainya. Anda bisa juga menempatkan sofa dan couches berwarna putih dengan sandaran yang rendah, serta glass-top bar sebagai detail tambahan pada area lounge ini. Tipe lounge seperti ini lebih tepat difungsikan untuk bisnis.

Zen Garden

Bagi Anda yang ingin menjadikan lounge sebagai area relaksasi, konsep Zen Garden ini sangat tepat. Berlokasi di outdoor, Zen Garden ini mengaplikasikan warna dan fitur – fitur yang kental nuansa Asia, misalnya penggunaan furnitur kayu dari darkwood, kursi – kursi dengan sandaran yang tinggi, meja – meja kecil, yang semunya terbuat dari kayu. Area ini bisa digunakan untuk menikmati makanan, membaca buku, atau hanya sekedar minum teh. Di area lounge berkonsep Zen Garden ini, warna – warna yang dominan antara lain Aqua-green, hijau, abu – abu, cokelat, dan warna – warna lain yang menonjolkan kesan kalem.

Anda juga bisa menempatkan beberapa patung budha atau figur lain yang terbuat dari batuan alam dan letakkan di beberapa sudut lounge. Jangan lupa hadirkan fitur air, misalnya air terjun mini atau kolam ikan. Untuk mempertegas nuansanya, tempatkan beberapa mangkuk – mangkuk kecil dengan lilin terapung di atasnya, kemudian letakkan di tiap – tiap meja. Tipe lounge seperti ini lebih tepat untuk kepemilikan pribadi ketimbang untuk bisnis.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Variasi Desain dan Konsep Lounge, Baik untuk Pribadi maupun Investasi is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Menghadirkan Tanaman dan Aspek Lain pada Taman untuk Menarik Perhatian Binatang Liar

$
0
0

taman dan kupu-kupu_1

Tips dalam memilih jenis tanaman dan cara mengatur taman dirumah agar taman disinggahi oleh binatang.

Salah satu landasan memiliki taman di rumah yakni untuk mendapatkan nuansa segar dari tanaman yang tumbuh di aman tersebut. Juga, taman menyediakan space untuk kegiatan outdoor jika kita jenuh beraktifitas di dalam rumah. Ada satu hal lagi yang juga bisa kita peroleh dengan adanya taman di rumah, yakni kesempatan untuk menyaksikan hewan – hewan liar yang singgah di taman tersebut. Hewan – hewan liar itu bisa saja singgah sebentar, atau bahkan tinggal dalam jangka waktu yang lama dan membangun sarang di pohon.

Beberapa hewan – hewan seperti burung dara, burung kolibri, kupu – kupu, belalang, jangkrik, katak, kunang – kunang dan capung merupakan jenis binatan liar yang kerap singgah di taman. Beberapa binatang tersebut selain menciptakan nuansa nyaman pada taman, juga bisa membantu proses penyerbukan sari bunga, sehingga tumbuhan dapat berkembang sebagaimana mestinya. Tak heran, keberadaan mereka sangat dibutuhkan untuk menjaga harmoni alam.

Untuk itu, tak ada salahnya kita menyediakan area bagi mereka untuk singgah dengan menanam tanaman yang bisa menarik perhatian mereka. Jenis tanaman yang mengandung biji – bijian, buah, dan madu biasanya cukup menarik perhatian mereka. Di samping itu, ada hal – hal lain yang perlu Anda perhatikan. Apa sajakah itu?

Tanaman yang bisa menarik perhatian burung

Ketika ingin menarik perhatian hewan liar, pastikan hewan liar seperti apa yang ingin Anda hadirkan pada taman. Jika Anda ingin menghadirkan burung – burung liar, pastikan Anda menanam pohon – pohon dengan batang yang cukup besar dan daun yang lebat, yang bentuknya menyerupai kanopi, sehingga burung – burung bisa bertengger di dahan dan rantingnya. Pohon – pohon yang besar ini juga bisa menjadi area untuk membangun sarang bagi burung liar. Beberapa jenis pohon yang menarik perhatian burung liar antara lain pohon mahoni, ek, cemara, dan cedar. Anda bisa menempatkan birdfeeder, dan beri biji – bijian atau buah secara rutin untuk menarik perhatian mereka. Atau, Anda bisa menambahkan tanaman yang menghasilkan biji – bijian, misalnya bunga matahari, sehingga mereka bisa mengambilnya untuk dimakan.

Cara menarik perhatian capung, jangkrik, kunang – kunang dan belalang pada taman

Agar jangkrik, capung, dan belalang mau singgah di taman Anda untuk melengkapi ekosistem taman tersebut, pastikan Anda menyediakan area khusus untuk ditanamai rumput – rumput yang tinggi. Binatang – binatang tersebut senang berada di area rerumputan yang rimbun, sehingga keberadaan mereka sedikit tersamarkan. Khusus untuk jangkrik, menghadirkan hewan ini ke taman sungguh sebuah sensasi tersendiri. Suara jangkrik yang nyaring di malam hari mampu memberikan nuansa tenang. Namun, biasanya jangkrik tidak akan berbunyi bila ditempatkan di area yang terang. Untuk itu, sebaiknya pastikan area rerumputan ini berada jauh dari lampu taman.

Kunang – kunang merupakan hewan yang sudah sangat langka dan sulit ditemui di perkotaan. Bahkan di pedesaan sekalipun, jumlah kunang – kunang semakin berkurang. Banyak yang mengatakan bahwa kunang – kunang tidak lagi banyak karena tak mampu menyaingi sinar lampu yang sudah semakin banyak. Selain itu, minimnya kunang – kunang bisa menjadi indikator kondisi udara yang tak lagi bersih. Maka jika Anda ingin coba mengundang kunang – kunang untuk singgah di taman Anda, coba atur agar taman menjadi minim pencahayaan. Atur agar jarak taman tak terlalu dekat dengan rumah, baik rumah Anda sendiri maupun rumah tetangga.

taman dan kupu-kupu_2

Taman dengan Kupu-Kupu

Cara untuk menarik perhatian kupu – kupu dan burung kolibri

Kupu – kupu dan burung kolibri merupakan hewan pemakan madu atau cairan manis yang diproduksi bunga. Maka dari itu, untuk menarik perhatian mereka, tanam tumbuhan bunga sebanyak mungkin pada taman. Pastikan juga bunga – bunga tersebut memiliki warna yang cerah dan ukuran yang cukup besar, seperti bunga anggrek, mawar, aster, bunga sepatu, hingga bouenville. Niscaya, kupu – kupu dan kolibri sudi mampir di taman Anda dan memeriahkan ekosistem di taman tersebut.

Menarik perhatian katak

Katak atau kodok termasuk hewan yang suka akan tempat yang lembab. Selain itu, ia senang bersembunyi di rerumputan atau semak – semak yang dekat dengan kubangan atau kolam guna memangsa nyamuk. Maka, Anda bisa membuat sebuah kolam kecil, lalu tempatkan rerumputan atau semak – semak di sekitar kolam tersebut sehingga, katak – katak tersebut mau mendiami kolam tersebut. Katak – katak tersebut juga turut membantu Anda membasmi nyamuk. Di tambah lagi, di musim hujan katak biasanya akan mengeluarkan suara – suara yang bersahut – sahutan, sehingga menciptakan orkestra alam yang luar biasa.

Menarik perhatian mamalia

Menarik perhatian mamalia, misalnya monyet, musang atau tupai liar hanya mungkin dilakukan jika taman di rumah Anda berada tak jauh dari area hutan atau area perkebunan. Di tempat – tempat tersebut keberadaan mereka masih sering dijumpai. Anda cukup menempatkan tumbuhan yang berbuah, misalnya tumbuhan mangga, pisang, rambutan, dll. Niscaya hal tersebut mampu menarik perhatian monyet, musang, atau tupai liar untuk singgah di taman Anda.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Menghadirkan Tanaman dan Aspek Lain pada Taman untuk Menarik Perhatian Binatang Liar is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Banyak Nyamuk di Rumah? Cari Tahu Cara Membasminya

$
0
0

nyamuk

Beberapa tempat atau sudut di rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk beserta cara mengatasinya.

Musim segera akan berganti. Setelah kemarin kita melewatkan setengah tahun berada dalam musim penghujan, kini saatnya kita bersiap memasuki musim kemarau. Masa – masa pergantian musim ini biasa disebut masa peralihan. Di masa ini, banyak sekali penyakit yang berkembang yang salah satunya disebabkan oleh gigitan nyamuk. Ya, hewan kecil pemakan darah ini mampu menyebarkan berbagai macam penyakit pada manusia; dua di antaranya yakni DBD dan Malaria. Mengingat bahayanya kedua penyakit tersebut, disarankan untuk menjaga lingkungan rumah agar terhindar dari nyamuk.

Untuk mengusir nyamuk, kebanyakan orang menggunakan obat nyamuk kimia atau pestisida. Namun meski sudah disemprotkan beberapa kali, toh kehadiran nyamuk masih saja ditemui di rumah, terlebih bila Anda bertempat tinggal di lingkungan yang lembab, kawasan pedesaan, atau kawasan yang dekat dengan sungai dan sawah. Jika hal ini terjadi, Anda patut curiga dan mencari tahu, jangan – jangan beberapa sudut di rumah Anda menjadi sarang berkembang biak nyamuk. Berikut ini tempat – tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk beserta cara mengatasinya. Dengan mengetahui hal ini, Anda turut menjaga keluarga Anda dari bahaya gigitan nyamuk yang bisa mengancam kesehatan Anda dan keluarga.

1. Cek area di bawah kran air

Kran air yang biasa dipasang di halaman luar tentunya memudahkan kita dalam mengambil air ketika kita membutuhkan. Namun sayangnya, kran air ini kerap ditutup dengan tidak sempurna, sehingga mengakibatkan timbulnya tetesan – tetesan yang bisa menciptakan genangan air. Meskipun hanya sedikit, genangan air ini berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

2. Cari tahu apakah ada lubang di tanah di halaman rumah Anda

Di beberapa sudut halaman rumah, sering tanpa kita sadari muncul lubang yang diakibatkan tanah retak atau ambles sedikit. Ketika hujan tiba, air akan mengisi lubang – lubang tersebut dan akan menimbulkan genangan. Akibatnya, genangan tersebut menjadi sarang yang empuk untuk berkembangbiaknya nyamuk.

3. Pastikan tanaman dan rumput terawat dan tidak ada rumput liar yang tumbuh

Mungkin Anda bertanya – tanya, apa hubungannya tanaman dan rumput dengan keberadaan nyamuk di rumah. Faktanya, nyamuk menyukai tinggal di rumput atau tanaman, terutama yang berdaun tipis dan panjang. Bagi nyamuk, tanaman atau rumput tersebut merupakan tempat bersembunyi dari predator. Maka, jaga selalu tanaman dan rumput di halaman atau taman Anda agar selalu terawat dan teropotong dengan rapi. Sebaiknya, potong secara sedikit – sedikit namun sering, dan bukan memotongnya terlalu banyak hingga habis tak bersisa. Terakhir, pastikan juga tidak ada rumput liar yang tumbuh.

4. Buat agar halaman rumah Anda menarik bagi predator nyamuk

Salah satu cara ampuh membasmi nyamuk di rumah adalah dengan menghadirkan predator atau hewan pemangsa nyamuk ke rumah. Namun, Anda tentu ingin tahu, hewan – hewan apa saja yang merupakan predator pemangsa nyamuk?

  • Burung

Beberapa jenis burung dipercaya mampu memangsa atau hanya sekedar mengusir nyamuk, misalnya jenis burung Purple martins. Maka, pastikan agar halaman rumah Anda nyaman dan menarik bagi burung untuk singgah dan memangsa nyamuk.

  • Katak / kodok

Katak merupakan hewan amfibi yang makanan utamanya adalah nyamuk. Karena tergolong hewan yang hidup di dua alam, selain hidup di darat katak juga harus sesekali hidup di perairan, misalnya kolam kecil. Maka, tak salah jika Anda menyediakan sebuah kolam kecil, lalu lepaskan beberapa ekor katak ke dalamnya. Biarkan katak memangsa nyamuk serta larva yang mungkin terbentuk di permukaan kolam. Jika Anda beruntung, di saat – saat tertentu Anda juga bisa mendengarkan suara nyaring dari katak.

  • Cicak

Cicak merupakan hewan yang secara tiba – tiba hadir di dalam ruangan dan kita tak pernah tahu dari mana ia muncul. Cicak membantu kita dalam membasmi nyamuk dengan ketangkasannya dalam menangkap nyamuk yang bersandar di dinding. Maka, Anda mesti turut berterimakasih dengan adanya cicak yang membantu membasmi nyamuk.

  • Ikan – ikan kecil

Beberapa jenis ikan kecil (misalnya ikan cupang) mampu memangsa nyamuk dan larva. Maka, tak ada salahnya jika Anda memelihara ikan ini pada kolam atau aquarium di rumah Anda. Di beberapa tempat bahkan orang – orang kerap memasukkan ikan – ikan ini dalam bak mandi atau bak penampungan air mereka, berharap agar ikan memangsa jentik – jentik nyamuk di tempat tersebut.

sarang-nyamuk

Genangan Air Sebagai Sarang Naymuk

5. Selalu kuras bak mandi, aquarium, dan bak penampungan air secara reguler

Bak mandi, aquarium dan bak penampungan air merupakan lahan yang empuk bagi berkembang biaknya jentik – jentik nyamuk. Untuk mengatasinya, kuras bak tersebut 1 atau 2 kali seminggu, kemudian ganti airnya dengan air yang baru.

6. Tanam tanaman yang mampu mengusir nyamuk

Beberapa tanaman ampuh mengusir nyamuk. Hal ini karena bau menyengat yang dikandungnya tidak disukai nyamuk, sehingga nyamuk enggan mendekat. Beberapa tanamanan itu misalnya Citronella, Catnip dan Lemon. Mengenai tanaman apa saja yang ampuh mengusir nyamuk dan cara menanamnya, akan dijelaskan dalam edisi artikel berikutnya. Jadi, tetap ikuti ya!

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Banyak Nyamuk di Rumah? Cari Tahu Cara Membasminya is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Asyiknya Memiliki Ayunan Di Halaman Rumah

$
0
0

ayunan_1

Tips dalam memilih, membeli, dan menempatkan ayunan di taman atau halaman rumah.

Ayunan merupakan salah satu hal yang mengingatkan kita akan nostalgia masa lalu, terutama sewaktu masa kanak – kanak. Ya, bermain dengan ayunan adalah hal yang sangat digemari oleh anak – anak. Wajar jika benda satu ini cukup mudah ditemui di taman bermain. Duduk diayunan juga bisa membawa keasyikan tersendiri, mengingat kita bisa duduk sembari berayun sampai tinggi laksana terbang di udara.

Ayunan ada beragam jenisnya, mulai dari ayunan yang memiliki sandaran hingga menyerupai bangku taman biasa, dan ayunan sederhana yang tidak bersandar. Semua tentu memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri.

Tipe – tipe ayunan berdasarkan materialnya

Ada beragam tipe atau jenis ayunan berdasarkan material pembuatnya, yaitu kayu, logam, plastik, dan ayunan dari anyaman rotan atau bambu.

  • Ayunan yang terbuat dari kayu

Ayunan yang terbuat dari kayu cocok ditempatkan di taman karena akan terlihat lebih membumi dan dekat dengan alam. Beberapa jenis kayu yang biasanya dimanfaatkan untuk dijadikan ayunan antara lain kayu cedar, kayu pinus, hingga kayu jati yang merupakan kayu berkualitas paling baik. Kayu pinus merupakan jenis kayu yang paling terjangkau di antara ketiganya. Ayunan yang dibuat dari kayu pinus bisa bertahan di kondisi luar ruangan selama beberapa tahun.

Sedangkan jika Anda memilih ayunan dari kayu cedar, maka keawetan kayu tersebut akan lebih lama, terlebih karena kayu cedar cukup kuat, tahan rayap, dan memiliki bau yang khas. Namun jika Anda menginginkan ayunan yang paling tahan lama, pilih yang terbuat dari bahan kayu jati. Kayu jati tahan terhadap kondisi luar ruangan, tahan rayap, kuat, dan juga tahap dari serangan jamur dan lumut.

  • Ayunan yang terbuat dari bahan logam

Ayunan yang terbuat dari logam alumunium cocok untuk digunakan oleh manula karena bobotnya yang cukup ringan namun kuat dan mudah dipindah sewaktu – waktu. Alumunium juga cukup tahan karat, cocok ditempatkan di area outdoor. Namun, ayunan berbahan logam alumunium ini memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan ayunan dari besi.

Sementara itu, ayunan besi lebih cocok digunakan oleh anak – anak. Sebab, bobot materialnya cukup berat. Gerakan anak – anak yang sangat lincah saat bermain ayunan kadang bisa menyebabkan ayunan bergoyang begitu kencang. Namun dengan menggunakan ayunan dari bahan besi, orang tua bisa merasa sedikit lega karena ayunan ini tentu lebih kokoh dan tidak mudah terjungkal saat digoyangkan begitu keras.

  • Ayunan dari plastik

Ayunan dari bahan plastik bisa menjadi salah satu pilihan, mengingat ayunan ini begitu ringan. Selain itu, ayunan ini juga sangat mudah dibersihkan saat kotor, yakni cukup menyiramnya dengan air bersih atau mengelapnya begitu saja. Ayunan jenis ini biasa hadir dalam varian warna yang cerah dengan bentuk yang beragam. Ukuran ayunan ini cenderung mungil, dengan motif – motif binatang atau bunga.

Ayunan dari plastik biasanya cukup mudah dipindahkan. Karena tak begitu kuat, ayunan ini biasanya hanya ditemui di taman bermain indoor dan hanya anak – anak kecil, atau mungkin balita saja yang memainkannya. Ayunan dari plastik cenderung lebih ringkih, untuk itu ayunan ini tidak ditujukan bagi anak – anak berusia 7 tahun atau lebih.

ayunan_2

Ayunan Rotan atau Bambu

  • Ayunan dari anyaman bambu atau rotan

Indonesia terkenal sebagai negara penghasil rotan. Jumlah rotan yang melimpah ternyata bisa dimanfaatkan, salah satunya dengan menjadikannya anyaman dan merakitnya menjadi ayunan. Ayunan dari anyaman juga bisa tebuat dari bambu. Ayunan ini biasanya berukuran kecil, sehingga pas diduduki oleh satu atau maksimal dua orang. Namun, kebanyakan ayunan ini tidak bisa ditempatkan di area outdoor yang terkena sinar matahari langsung. Anda mesti menempatkannya di dalam ruangan, atau di teras depan / belakang rumah.

  • Ayunan yang terbuat dari ban bekas

Cara paling hemat dan sederhana untuk memiliki ayunan di rumah adalah dengan memanfaatkan ban bekas serta beberapa utas tali. Anyaman tipe ini sangat mudah ditemui di beberapa sudut rumah, terutama di pedesaan. Ayunan dari ban bekas ini sangat ramah lingkungan, karena pemiliknya berusaha mendaur ulang material yang tak terpakai. Ayunan ban bekas ini kadang dijual dalam bentuk siap jadi, namun sebetulnya ayunan dari ban ini bisa dibuat sendiri. Caranya dengan menyediakan sebuah ban bekas, tali, dan paku sebagai pengait.

Ban bekas dibentuk menyerupai kantung, lalu masing – masing satu tali dikaitkan pada sisi kantung. Tali tersebut kemudian diikatkan pada tiang atau dahan pohon yang cukup besar, maka jadilah sebuah ayunan yang ramah lingkungan karena terbuat dari barang bekas. Jika ingin memberi sentuhan unik, Anda bisa mengecatnya dan memberi gambar atau motif yang Anda sukai. Ayunan ini hanya bisa digunakan secara individu atau hanya satu orang.

Bagaimana dengan Anda? Tipe ayunan mana yang Anda pilih? Jika sudah ditentukan, siapkah untuk menikmati serunya bermain ayunan di halaman rumah?

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Asyiknya Memiliki Ayunan Di Halaman Rumah is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Desain Eksterior dan Lanskap Bergaya Tudor

$
0
0

landscape-bergaya-tudor_1

Melengkapi eksterior dan lanskap rumah dengan fitur – fitur dan elemen taman bergaya English Tudor khas abad pertengahan plus sedikit nuansa Gotik.

Bingung menentukan gaya eksterior dan lanskap seperti apa yang cocok untuk rumah Anda? Gaya desain Tudor bisa dijadikan alternatif pilihan. Gaya Tudor atau biasa disebut English Tudor ini sangat populer di Inggris pada abad pertengahan. Bisa dibilang beberapa elemen pada Tudor style ini mengadaptasi gaya desain Gotik yang sempat booming sebelumnya.

Salah satu fitur yang menonjol pada desain eksterior bergaya Tudor adalah pada penggunaan white stucco yang diberi sedikit sentuhan aksen kayu atau timber. Di samping itu, batu bata juga kerap dijadikan sebagai aksen pada eksteriornya. Tak hanya itu, beberapa fitur lain yang melekat pada eksterior dan taman atau lanskap Tudor adalah atap yang tinggi dan meruncing, kubah pada pintu depan, dan jendela yang tersusun dengan rapi dan tematik. Beberapa hal lain yang tak kalah penting dan bisa dihadirkan untuk mendukung gaya desain English Tudor ini yakni:

1. Tumbuhan perambat atau semak belukar

Tumbuhan perambat atau semak belukar menjadi sangat identik dengan eksterior khas Tudor. Semak belukar ini biasa ditempatkan di sekitar, di samping, atau di depan pintu. Keberadaan semak – semak ini sekaligus sebagai aksen yang melengkapi gable (nok atap berbentuk segitiga). Semak – semak ini juga disusun berjajar, mengelilingi rumah, dan membentuk sebuah frame yang melengkapi tampilan rumah, terutama bagian pintu depannya.

Dalam memilih semak – semak yang akan ditanam di sini, pilih jenis tumbuhan yang evergreen, yakni tumbuhan yang selalu hijau di segala musim, misalnya Emerald Green Arborvitae dan Thuja occidentalis “Smaragd”. Dengan demikian, tumbuhan tersebut bisa tetap indah mengelilingi rumah.

2. Pohon peneduh yang tinggi dan besar di bagian samping rumah

Pohon – pohon yang besar juga menjadi salah satu bagian eksterior dan lanskap Tudor ini. Pilih dari jenis pohon peneduh, yakni pohon yang cukup besar dan tinggi, misalnya pohon beringin. Tanam pohon – pohon tersebut di samping rumah, sisi kiri dan kanan. Jangan tempatkan di depan rumah, sebab bisa menghalangi tampilan fasad dari depan. Akan lebih baik jika pohon tersebut ditanam didekat jalan setapak yang ada di sekitar rumah, sehingga jika kita melewati jalan setapak itu, kita tak perlu takut terpapar sinar matahari langsung.

Anda juga bisa menambahkan pohon yang ukurannya sangat tinggi hingga melebihi tingga rumah, misal pohon pinus atau pohon cemara. Tanam pohon – pohon tersebut di halaman belakang rumah. Pohon – pohon tersebut sekaligus sebagai backdrop dari bangunan yang semakin memperkuat tampilan atap yang tinggi dan meruncing.

3. Tanaman yang tak terlalu tinggi di depan rumah

Keberadaan tumbuhan di halaman depan cukup signifikan sebagai elemen dekoratif penunjang. Anda bisa memilih tumbuhan yang memiliki bunga dengan warna yang cerah dan beragam. Tanaman tersebut juga mesti dari jenis evergreen, sehingga daunnya akan terus tumbuh dan berwarna hijau tanpa terpengaruh musim. Tanaman yang bisa Anda pilih adalah Norway Spruce atau Picea abies. Terakhir, tambahkan aksen berupa batu bata di sekeliling tanaman untuk menghindarkan tanaman dari gangguan binatang sekaligus menjadi elemen dekoratif penunjang.

landscape-bergaya-tudor_2

Desain Eksterior dan Taman (Lanskap) Bergaya Tudor

4. Ingin sesuatu yang tak biasa? Hadirkan topiary

Topiary merupakan salah satu seni memangkas pohon atau tanaman tertentu hingga menyerupai bentuk – bentuk atau objek yang unik. Topiary dengan bentuk ornamental bisa Anda tempatkan pada ujung jalan setapak. Topiary yang Anda pilih ini tak harus memiliki bentuk – bentuk yang rumit. Bentuk – bentuk sederhana seperti kotak, piramid, segi lima, atau bentuk bintang sudah cukup dapat memberi kekhasan tersendiri pada taman bergaya Tudor Anda.

5. Tempatkan material batuan pada dinding bagian bawah

Pada bagian bawah dinding luar, ada baiknya Anda memberikan aksen batuan, entah itu batu bata atau batu gamping. Batuan ini cukup dilekatkan sebagai aksen, tidak perlu menjadi konstruksi utama dari dinding tersebut. Batuan ini sangat kental akan nuansa Inggris, sehingga bisa turut melengkapi konsep Tudor pada eksterior Anda.

6. Penggunaan kayu pada setengah bagian fasad

Kayu atau timber juga kerap menjadi bagian dari gaya desain Tudor. Maka dari itu, menghadirkan kayu dalam eksterior Tudor Anda tentu menjadi hal wajib. Meski begitu, Anda tak perlu membuat konstruksi dinding luar dari kayu. Cukup gunakan kayu ini sebagai cladding saja dan menutupi setengah bagian dari fasad. Jenis kayu yang Anda pilih sebaiknya kayu yang memiliki warna gelap atau dengan sedikit kemerahan. Jika tidak bisa mendapatkan warna kayu sesuai yang diinginkan, Anda bisa mengecat kayu yang ada dengan warna gelap.

7. Penggunaan tralis atau kisi – kisi pada jendela

Jika kaca jendela Anda msih terlihat polos – polos saja, mungkin Anda bisa sedikit memberikan sentuhan ornamental melalui Tralis atau kisi – kisi. Tralis yang ditempatkan. Sehingga, jendela ini mampu terlihat menarik dari luar dan melengkapi fitur pada desain Tudor ini.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Desain Eksterior dan Lanskap Bergaya Tudor is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Tips Menata Meja diluar Ruangan untuk Pesta atau BBQ

$
0
0

outdoor-table_1

Tips dan beberapa elemen yang perlu dihadirkan pada table setting pada penggunaan meja diluar ruangan untuk pesta kebun, BBQ, dan acara formal maupun informal.

Memasuki musim liburan, pastinya ada banyak waktu yang ingin Anda habiskan bersama keluarga. Menggelar pesta kebun dan barbeque mungkin bisa menjadi salah satu alternatif liburan yang murah dibandingkan jika pergi berlibur keluar rumah. Dalam hal ini, diperlukan sebuah meja panjang dengan bangku – bangku yang cukup untuk mengakomodasi mereka yang hadir di acara ini.

Meja mesti dihias dengan teknik pengaturan meja atau table setting yang tepat, tidak terlalu ramai, namun tetap estetis dan mampu memeriahkan suasana. Cara ini bisa diwujudkan dengan menerapkan tips pengaturan meja untuk acara outdoor di bawah ini.

  1. Pilih furnitur outdoor dari kayu

Untuk membuat nuansa pesta kebun dan BBQ menjadi lebih semarak dan dekat dengan alam, outdoor furnitur dari kayu lebih tepat untuk dipakai di sini. Tak perlu sebuah meja atau kursi yang besar dan penuh ukiran, cukup sebuah meja panjang yang terbuat dari kayu dan bangku panjang yang bisa digunakan beramai – ramai. Furnitur kayu yang digunakan bisa dicat dengan warna – warna netral, seperti hitam atau putih. Namun untuk memberi kesan yang lebih down to earth, Anda tak perlu mengecatnya dan biarkan furnitur tersebut tetap dengan warna kayunya yang asli dan natural.

  1. Tempatkan meja dan bangku di bawah pohon yang besar

Jika di rumah Anda terdapat sebuah pohon yang besar, hal ini tentu akan sangat menguntungkan. Anda bisa menempatkan bangku dan meja panjang di bawahnya. Sehingga ketika para kolega Anda duduk dan menikmati hidangan di sini di waktu siang atau sore hari, mereka tidak akan terpapar sinar matahari langsung.

  1.  Jangan gunakan taplak meja

Jika pada penataan meja di dalam ruangan (indoor table setting) taplak meja menjadi sesuatu yang memegang peran yang signifikan, untuk penggunaan pada outdoor table setting, sebaiknya tak perlu menggunakan taplak meja. Biarkan alat makan, centerpices, gelas – gelas, dan serbet diletakkan di atas meja secara langsung.

  1. Gunakan peralatan makan dari plastik atau material yang tak mudah pecah

Karena acara pesta diadakan di luar ruangan, otomatis berbagai bahaya bisa terjadi. Jika Anda menggunakan peralatan makan dari kaca material yang mudah pecah, angin yang berhembus bisa saja menjatuhkan gelas kaca dan membuatnya pecah. Tak hanya itu, bahaya bisa datang dari bola atau mainan yang tak sengaja terlempar ke atas meja saat anak – anak tengah bermain di sekitar meja. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan peralatan makan dari plastik atau material yang tak mudah pecah dalam menyelenggarakan acara outdoor.

Bahan keramik juga bisa dipakai pada peralatan makan yang akan digunakan di acara outdoor ini. Bahan keramik yang dipilih tentunya bahan keramik yang cukup kuat. Peralatan makan dari keramik yang tersusun dari sebuah meja kayu akan menyajikan kombinasi antara antik dan rustic.

  1. Beri hiasan yang mudah ditemukan dan dekat dengan alam

Hiasan meja atau centerpiece bisa menjadi salah satu fitur yang menambah nuansa semarak pada outdoor table setting. Anda bisa menempatkan sebuah vas atau keranjang dari anyaman bambu maupun rotan, kemudian isi dengan kombinasi bunga segar, ranting – ranting kering, hingga buah atau biji – bijian kering. Tambahkan minyak atau lilin aromaterapi di sampingnya bila Anda menginginkan aroma yang fresh dan segar.

outdoor-table_2

Desain dan Penataan Meja Diluar Ruangan

  1. Munculkan aksen

Untuk menghindari tampilan yang terlalu dark dan monoton, tambahkan beberapa aksesoris warna – warni yang bisa menjadi aksen pada meja. Aksesoris warna – warni ini bisa berupa bunga – bunga segar, keranjang buah dengan buah – buahan warna – warni di dalamnya, keranjang dengan botol sirup warna – warni, hingga kreasi aksesoris meja outdoor buatan sendiri. Semakin semarak dan beragam warna yang dihadirkan pada meja untuk kegiatan outdoor, semakin meriah kegiatan tersebut.

  1. Buat kreasi dari serbet

Serbet atau napkin selain bermanfaat untuk mengelap sisa – sisa makanan juga berguna sebagai salah satu dekorasi unik yang dapat mempercantik tampilan meja outdoor. Anda bisa memilih serbet warna putih, kemudian melipatnya dan membentuknya layaknya sepasang angsa.

  1. Gantung lentera di atas meja

Lentera yang dibuat dari kertas minyak warna – warni yang digantungkan di atas meja makan akan semakin menambah nuansa semarak. Terlebih jika pesta kebun atau BBQ ini diadakan di malam hari, tentu keberadaan lentera ini mutlak diperlukan sebagai sumber pencahayaan tambahan. Gantung lentera ini pada dahan pohon, atau ikatkan tali yang di antara batang pohon dengan tiang pada rumah, kemudian pasang lentera yang sudah dipersiapkan secara berjajar.

Selain lentera, Anda bisa memilih lilin yang ditempatkan di bawah tanah secara berjajar di salah satu sudut taman. Jika di taman tersebut terdapat kolam ikan, Anda bisa menempatkan lilin – lilin ini secara berjajar di pinggiran kolam ikan.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Tips Menata Meja diluar Ruangan untuk Pesta atau BBQ is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Viewing all 236 articles
Browse latest View live