Quantcast
Channel: Landscape – PT. Architectaria Media Cipta
Viewing all 236 articles
Browse latest View live

9 Langkah Menghemat Penggunaan Air Ketika Menyiram Tanaman

$
0
0

nozzle_air

Cara menghemat, memanfaatkan, dan mengefektifkan penggunaan air untuk tumbuhan di taman.

Air bersih merupakan salah satu sumber daya alam yang kini jumlahnya semakin terbatas akibat polusi dan penggunaan yang berlebihan. Terlebih di kota – kota besar, keberadaan air bersih menjadi semakin langka dan mahal untuk didapatkan. Maka dari itu, semestinya kita melakukan penghematan dalam menggunakan air, dimulai dari cara – cara yang sederhana misalnya dengan mengurangi penggunaan air untuk menyiram tanaman.

Ya, kadang tanpa sadar kita melakukan banyak sekali pemborosan air, yaitu dengan menyiram tanaman secara berlebihan. Melalui 9 langkah membuat penggunaan air efektif di taman, Anda akan diajarkan bagaimana mengelola dan memanfaatkan air agar tidak terlalu meluber berlebihan.

  • Perhatikan kondisi tanah

Beberapa tipe dan kondisi tanah dipercaya mampu menyerap air dengan cepat dan menyimpan air dengan baik. Semakin banyak material organik yang terkandung di dalam tanah, maka akan semakin baik kualitas tanah dalam menyimpan dan menjaga cadangan air tanah tanpa takut tercemar zat – zat kimia. Jika tanah di kebun atau taman Anda terlihat kering dan tandus, Anda bisa menambahkan bahan organik seperti daun – daunan kering yang sudah dicacah kecil – kecil, cacing, potongan – potongan sayur yang kecil – kecil, kompos organik, dan material alami lainnya.

  • Buat kompos

Saat ini, semakin jarang orang yang bersedia mengolah sisa – sisa sampah organik seperti potongan buah, sayur, rumput, daun kering menjadi kompos. Padahal, kompos adalah pupuk alami yang mampu meningkatkan dan memperbaiki kondisi tanah. Cukup sediakan tong khusus di kebun, isi dengan sampah organik lalu tutup tong tersebut dengan rapat. Pastikan lokasi tong adalah lokasi yang minim sinar matahari. Dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, sampah yang tertimbun akan berubah menjadi kompos yang siap digunakan untuk pupuk.

  • Tanamlah tanaman yang memerlukan sedikit air / air dalam kuantitas yang tak banyak

Demi mengurangi kuantitas air yang digunakan untuk menyiram tanaman, usahakan memilih jenis tanaman yang memerlukan sedikit air untuk ditanam di kebun atau taman. Pilih jenis tanaman yang ever green dan bukan tumbuhan musiman. Selain itu, pilih jenis tanaman lokal dengan ukuran daun yang tak terlalu besar. Ukuran daun yang lebar akan membuat tanaman mudah mengalami penguapan, sehingga membutuhkan kuantitas air yang lebih banyak. Anda bisa juga memilih jenis taman yang memiliki kandungan air tinggi, sehingga bisa menampung cadangan air dalam jumlah banyak.

  • Cabut semua rumput dan tanaman liar

Keberadaan rumput dan tanaman liar dalam kebun akan turut mengurangi ketersediaan air tanah yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman utama. Oleh karena itu, penting untuk mencabut semua rumput dan tanaman liar yang hidup di lahan kosong atau di sela – sela tumbuhan yang Anda tanam. Cabut rumput dan tanaman liar sampai ke akarnya, sehingga tidak mudah tumbuh kembali.

  • Gunakan Mulch dan sebarkan di atas permukaan tanah

Mulch (jerami atau rumput setengah busuk) merupakan alat ampuh untuk mengurangi penggunaan air pada tanah. Cara penggunannya yakni dengan menyebarkan mulch ini pada permukaan tanah. Mulch bisa mencegah penguapan air tanah, mendinginkan sekaligus melembabkan permukaan tanah, dan menahan agar tanaman dan rumput liar tak mudah tumbuh. Setelah beberapa hari, mulch ini akan membusuk secara total dan menyatu dengan tanah sekaligus meningkatkan kesuburan tanah.

  • Sirami tanaman pada waktu – waktu yang dingin

Dalam menyirami tanaman, perhatikan waktu yang tepat dan lakukan sesuai jadwal secara rutin. Ada baiknya menyiram tanaman di kala hari masih cukup dingin, misalnya di pagi hari atau di sore hari menjelang malam. Dengan begitu, air akan lebih banyak terserap tanah serta tumbuhan. Menyiram air di siang hari di bawah sinar matahari akan membuat air cepat menguap, sehingga akan lebih banyak air dihabiskan untuk menyiram tanaman.

Jangan melakukan penyiraman setiap hari. Ada baiknya sebelum menyiram tanaman, lihat kondisi tanah dan tanaman terlebih dahulu. Jika tanah terlihat sedikit kering, ini pertanda bahwa Anda mesti segera menyiraminya dengan air.

  • Kelompokkan tanaman berdasarkan kebutuhan airnya

Ada jenis tanaman yang memerlukan banyak air, namun ada juga tanaman yang hanya butuh sedikit air. Kelompokkan tanaman – tanaman tersebut berdasarkan kebutuhan airnya, dengan demikian akan lebih mudah bagi Anda untuk menyiraminya dengan air dengan jumlah yang pas.

  • Gunakan alat penghemat air

Saat ini telah ada teknologi irigasi otomatis misalnya Drip irrigation systems dan perforated soaker hose yang mampu mengefektifkan penggunaan air di taman. Drip irrigation systems bekerja sangat efisien dengan mengarahkan aliran air langsung ke tanaman atau bagian yang memang membutuhkan air.  Sementara perforated soaker hose bekerja dengan mengalirkan air secara perlahan melalui bawah tanah, sehingga mengurangi penguapan.

  • Tanam tanaman dalam pot

Menanam tanaman dalam pot – pot kecil akan membantu mengefektifkan dan mengurangi penggunaan air karena kita bisa lebih fokus dalam menyirami tanaman, yakni hanya di seputar pot saja tanpa perlu melebar kemana – mana. Pilih jenis pot dari terakota yang mampu menyerap air. Jangan gunakan pot dari bahan logam karena bahan ini cenderung panas bisa terkena matahari, akibatnya air akan cepat menguap. Bisa juga menggunakan pot plastik dengan lubang drainase yang secukupnya di bagian bawah pot.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

9 Langkah Menghemat Penggunaan Air Ketika Menyiram Tanaman is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Berkebun Menjadi Lebih Seru dengan Greenhouse

$
0
0

greenhouse_1

Jenis greenhouse serta tips berkebun, menanam, dan memelihara tanaman dalam greenhouse.

Greenhouse atau sebagian orang menyebutnya sebagai rumah kaca merupakan bangunan kecil yang terpisah dari rumah / bangunan utama, yang fungsinya untuk menumbuhkan berbagai tanaman yang ukurannya tak terlalu besar. Selain itu, tanaman dalam greenhouse tersebut lebih sering ditanam dalam pot. Greenhouse bisa berfungsi sebagai area untuk membudidayakan tanaman tertentu karena di dalam greenhouse, kita akan lebih mudah dalam mengontrol perkembangan tanaman, mulai dengan mengontrol kondisi tanah, jumlah air, suhu, kelembaban, intensitas cahaya matahari, hingga menjaganya dari hama ulat atau hama lain.

Menumbuhkan tanaman pada Greenhouse memang cukup sulit di awal. Namun, dalam hal perawatan, merawat tanaman dalam greenhouse tentu lebih mudah dibandingkan merawat tanaman yang ditanam di kebun yang terbuka. Namun konsekuensinya, kita mesti melakukan pengairan secara manual karena kita tidak bisa mengandalkan hujan untuk mengairi tanaman di dalamnya, kecuali jika Anda menambahkan fitur khusus pada langit – langit greenhouse agar air hujan bisa masuk ke dalamnya.

Tertarik memiliki greenhouse sendiri di rumah? Anda bisa saja mewujudkan serunya pengalaman berkebun pada greenhouse, tentunya dengan mempertimbangkan tips berkebun, menanam, dan memelihara tanaman dalam greenhousedi bawah ini.

Memilih dan membangun greenhouse yang tepat

Greenhouse hadir dalam berbagai macam bentuk dan ukuran yang tentunya disesuaikan dengan fungsinya, apakah greenhouse akan dijadikan area berkebun keluarga, atau akan dijadikan area budidaya tanaman. Idealnya, suhu di dalam greenhouse sama seperti suhu ruangan, yakni berkisar antara 26 – 27 derajat celsius. Namun di malam hari, suhunya bis drop hingga ke angka belasan derajat celsius, sementara di siang hari, suhunya bisa naik hingga di atas 30an derajat celcius. Untuk menjaga agar suhunya agar tetap stabil, Anda bisa menambahkan ventilasi pada langit – langit atau dindingnya.   Keberadaan ventilasi juga baik untuk menjaga sirkulasi udara.

Frame pada Greenhouse

Frame atau struktur kerangka greenhouse bervariasi, mulai dari kerangka berukuran kecil, struktur simpai (hooped structures) yang terbuat dari pipa plastik, hingga struktur dari kayu atau logam yang kaku yang juga bisa berfungsi sebagai pilar – pilar penyangga greenhouse.

Ada 3 macam frame untuk greenhouse: greenhouse layaknya terowongan yang sederhana yang biasa disebut Quonset, greenhouse yang tinggi dengan fitur – fitur gotik, atau sebuah struktur vertikal yang luas dengan atap  gable. Dalam memilih frame greenhouse tentunya perlu mempertimbangkan tujuan dari pembangungan greenhouse serta dana yang dipersiapkan untuk proyek ini. Greenhouse tipe Quonset and gotik cocok dibangun untuk mengakomodasi mereka yang menginginkan greenhouse untuk menyalurkan hobi berkebun. Sementara bagi mereka yang ingin menjadikan greenhouse sebagai sarana investasi pembudidayaan tanaman, greenhouse jenis ketiga lebih tepat dipilih.

Greenhouse tipe Quonset

Greenhouse tipe Quonset ini tergolong mudah dibangun, biaya minimal, dengan struktur sederhana yakni hanya menyerupai terowongan saja. Frame pada greenhouse ini dibuat dari pipa plastik dengan grade yang bervariasi, mulai dari jenis electrical conduit sampai jenis 1/2-inch Schedule 40 PVC pipe, yang disesuaikan dengan lebar greenhouse. Tipe ini cocok untuk amatir dan penghobi berkebun yang ingin menanam tanaman musiman, seperti sayur dan buah yang ukurannya tak terlalu besar.

Greenhouse tipe gotik

Greenhouse tipe gotik banyak ditemui dengan kerangka kayu yang dilapisi panel – panel polikarbonat atau fiberglass yang fleksibel.  Dengan sisi – sisi yang melengkung dan bubungan atap yang cukup tinggi dibandingkan greenhouse jenis Quonset, tak ayal greenhouse ini dijuluki greenhouse jenis gotik. Greenhouse ini menyajikan area yang lebih luas untuk ditanami tanaman. Greenhouse ini bisa langsung berdiri di atas tanah, atau berdiri di atas alas beton (concrete slab). Keseluruhan bangunan cenderung terlihat setengah lingkaran. Untuk atapnya, bisa digunakan bahan polikarbonat atau fiberglass. Terakhir, tambahkan sliding doors sebagai area masuk sekaligus berfungsi sebagai ventilasi dalam ruangan. Jika ingin membuatnya sebagai area membudidayakan tanaman, tinggal tambahkan pengatur suhu untuk menjaga agar suhunya stabil.

greenhouse_2

Desain Greenhouse Untuk Area Berkebun Dirumah

Greenhouse dengan struktur yang kaku dan fixed

Greenhouse dengan struktur yang kaku dan fixed memerlukan pengerjaan oleh kontraktor dan tukang yang berpengalaman. Bangunan ini sudah bukan lagi bangunan semi permanen, melainkan bangunan permanen yang kokoh. Strukturnya pun sudah menyerupai bangunan yang utuh, dengan pondasi dari semen, dinding – dinding vertikal di sekeliling bangunan, hingga kasau (rafter). Perlu juga ditambahkan instalasi listrik dan pipa untuk mengontrol kelembaban, cahaya, ventilasi, dan suhu udara. Bagian luarnya dibuat dari kaca, fiberglass, plastik yang tebal, atau panel – panel polykarbonat. Greenhouse ini cocok digunakan untuk budidaya tanaman atau menanam tanaman yang berbuah / bisa diunduh setiap saat.

Perawatan untuk greenhouse

Untuk membersihkan dan merawat greenhouse, hindari pemakaian bahan kimia karena akan berdampak pada tanaman. Untuk menghilangkan serbuk tanaman, jamur, lumut, dan sisa dedaunan kering, lakukan secara manual dengan pembersih seperti sapu. Untuk permukaan kaca pada greenhouse, bersihkan menggunakan cairan sabun dan kain lap atau sikat. Tak perlu melakukannya terlalu sering, cukup 1 bulan sekali. Untuk pembersihan dan perawatan besar – besaran, bisa dilakukan 3 atau 6 bulan sekali, sembari menyortir tanaman yang mati serta menyingkirkan dan mengganti pot yang sudah lapuk.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Berkebun Menjadi Lebih Seru dengan Greenhouse is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Mencegah Tumbuhnya Rumput di Sela – Sela Pavers/Batu pada Jalan Setapak

$
0
0

pathway_1

Bahan – bahan yang dapat membantu membasmi sekaligus mencegah rumput agar tidak tumbuh pada sela – sela batu/paver pada jalan.

Tumbuhnya rumput memang tidak dapat diduga. Rumput liar bisa tumbuh di manapun di area outdoor, bahkan di spot yang sangat kecil sekalipun, misalnya di sela – sela batu / paving pada jalan setapak. Rumput – rumput liat yang tumbuh dengan sangat cepat ini bila tidak segera dibasmi akan tumbuh menyebar dan menjadi rimbun hingga akarnya tertancap kuat dan sulit dibersihkan. Bahkan, akar – akar rumput ini bisa saja mendesak batuan / paving yang ada pada jalan setapak, sehingga paver menjadi pecah dan jalan menjadi retak atau berlubang.

Untuk itu, berbagai cara mesti ditempuh guna menghilangkan rumput dari jalan setapak. Bahan – bahan berikut ini bisa menjadi solusi yang akan membantu Anda membasmi sekaligus mencegah rumput agar tidak tumbuh pada sela – sela batu jalan.

1. Plastik

Potong rumput semaksimal mungkin. Gunakan kantung plastik warna hitam pada sisa – sisa kumpulan rumput. Hal ini bertujuan untuk memblok atau menghalangi cahaya matahari agar tidak bisa tembus dan mengenai rumput. Tanpa adanya sinar matahari, mustahil rumput bisa bertahan hidup. Sebab, rumput membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Dengan menutup rumput menggunakan kantung plastik hitam, otomatis rumput kehilangan sumber fotosintesisnya dan perlahan – lahan akan mati.

Setelah itu, di atas plastik hitam tersebut kita bisa mulai menempatkan beberapa batuan, mulai dari paver, batu hampar, hingga batu kali. Pastikan agar kantong plastik cukup rapat dan tidak bocor tatkala ditindihi oleh batu. Sedikit saja ada kebocoran, hal ini bisa mengakibatkan rumput berpeluang untuk tumbuh lagi.

2. Semen

Setelah rumput ditutupi dengan plastik hitam, kita bisa menambahkan semen setebal satu hingga dua inchi. Cara ini dilakukan untuk menindih rumput, sehingga rumput tidak mampu lagi tumbuh. Setelah semen diratakan dan masih dalam keadaan basah, Anda bisa menambahkan batuan – batuan pada jalan setapak Anda. Keberadaan semen ini juga memberikan keuntungan lain, yakni membuat posisi batuan lebih stabil dan tidak mudah bergeser.

Untuk menghasilkan campuran semen yang baik, campurkan ½ kantung semen tipe S, 8 sendok pasir, dan 3 galon air. Ratakan semen dengan menggunakan kulir pada bidang yang akan kita jadikan jalan setapak, lalu sebarkan batu – batuan. Pastikan semen masih dalam keadaan basah saat Anda menambahkan batuan kerikil / batu kali di atasnya. Atur agar posisi batu tidak tenggelam seutuhnya dalam cairan semen, melainkan hanya setengah bagiannya saja. Diamkan semen tersebut dan jangan disentuh selama seharian penuh sebelum benar – benar mengering. Batu kerikil yang dicampur dengan semen ini cocok digunakan sebagai jalan setapak pada area pinggir sungai atau tepian tebing.

pathway_2

Pathway Dari Campuran Semen

3. Woven fabric

Woven fabricbisa juga dipakai untuk lanskap. Kain ini memungkinkan air dan oksigen berpenetrasi dan meresap ke dalam tanah. Woven fabricini cocok ditempatkan pada area, terutama ketika kita ingin mengkombinasikan antara batu dan tanaman. Teknik ini memungkinkan terciptanya atmosfer yang baik bagi tanaman agar bisa tumbuh dengan sehat. Tak hanya itu, kain ini juga bisa menghambat pertumbuhan rumput liar untuk tumbuh di sekitarnya.

Cara meletakkan kain ini sama seperti ketika Anda meletakkan plastik hitam seperti yang sudah dijabarkan di atas. Hanya saja, beri sedikit celah atau lubang kecil pada kain sebagai space jika Anda ingin menanam tanaman atau bunga. Kemudian, gunakan paku atau staples untuk merekatkan kain dengan tanah. Letakkan berbagai macam batu – batuan di atasnya dengan hati – hati, jangan sampai merobek permukaan kain tersebut.

4. Tumpukan jerami yang setengah busuk (mulch)

Cara alami untuk mencegah tumbuhnya rumput liar yakni dengan menggunakan mulch atau semacam tumpukan jerami yang dibiarkan setengah membusuk. Mulch juga bisa dihasilkan dari gergaji / potongan kecil kayu, atau daun – daun kering. Caranya dengan menaburkan mulch dan meratakannya hingga menutupi seluruh permukaan rumput. Pastikan rumput tersebut benar – benar tertutupi. Mulch akan menghalau sinar matahari sehingga tidak dapat mengenai rumput. Mulch juga menjaga agar kelembaban udara menjadi berkurang, sehingga rumput akan mati perlahan – lahan karena kekeringan. Setelah didiamkan beberapa hari, Anda bisa mulai meletakkan dan menyusun batu – batuan untuk dibangun jalan setapak.

5. Kertas koran

Kertas koran juga ternyata ampuh untuk menahan pertumbuhan rumput liar sekaligus mematikannya. Penggunaan kertas koran cukup ramah lingkungan. Cara mengaplikasikannya pun cukup mudah, yakni dengan melampirkan kertas koran di permukaan yang ditumbuhi rumput yang nantinya akan dijadikan pathways. Setelah dilapisi koran, Anda bisa meletakkan batu atau pavers yang sudah disediakan. Keberadaan koran ini mampu menangkal tumbuhnya rumput liar hingga beberapa tahun.

6. Cairan pembasmi rumput

Jika Anda menginginkan cara cepat untuk membasmi rumput, gunakan cairan kimia khusus yang biasa digunakan untuk mematikan rumput liar dengan cepat. Cairan ini bisa mematikan atau minimal mengurangi rumput. Semprotkan cairan ini pada area yang terindikasi terdapat kumpulan rumput liar. Anda juga bisa menyemprotkan cairan ini di sepanjang jalan setapak guna mencegah tumbuhnya rumput liar.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Mencegah Tumbuhnya Rumput di Sela – Sela Pavers/Batu pada Jalan Setapak is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Memilih Rumput Asli atau Rumput Sintetis? Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangannya

$
0
0

rumput_sintetis_1

Kelebihan dan kekurangan rumput asli dan rumput sintetis, cara menanam rumput asli, dan cara memasang rumput imitasi.

Grass pads atau grass sod adalah lapisan tanah yang sudah ditumbuhi rumput dan siap untuk ditempatkan di tanah lapang yang nantinya akan ditanami dengan rumput. Dengan grass pads atau grass sod ini, Anda tak memerlukan waktu lama untuk menumbuhkan rumput di halaman rumah Anda. Meski begitu, rumput yang berasa dari grass sod tetap memerlukan perawatan lanjutan agar rumput tidak kering dan mati.

Selain itu, penting juga untuk menempatkan grass pads atau grass sod di waktu yang tepat, yakni di awal atau di akhir musim penghujan, di mana intensitas hujan tak terlalu besar. Selain itu, penanaman mesti dilakukan di pagi hari atau sore hari guna menghindari sengatan matahari yang berlebihan.

Jika tak ingin menumbuhkan rumput asli dari grass pads, Anda bisa memilih opsi menanam rumput sintetis di taman. Rumput sintetis yang modern saat ini memiliki tekstur dan terbuat dari material yang halus dan nyaman di kaki ketika diinjak. Rumput ini biasa diaplikasikan pada stadion olahraga.

Langkah – langkah dalam menumbuhkan rumput asli dari grass pads atau grass sod

  1. Pastikan ketebalan tanah berkisar antara 6 sampai 8 inchi. Jika tanahnya tergolong tanah liat yang pekat, campur sedikit dengan pasir.
  2. Tambahkan grass starter fertilizer, semacam pupuk khusus untuk rumput, pada grass sod. Diamkan satu atau dua hari sampai tanahnya lembab namun jaga jangan sampai terlalu lembek.
  3. Jika sudah dua hari, cek apakah kondisi tanah sudah cukup baik. Jika tanah justru terlihat kering, semprotkan dengan sedikit air untuk membuatnya nampak lembab. Hal ini untuk menjaga agar tanahnya tidak terlalu kering hingga retak – retak dan terkelupas.
  4. Aplikasikan grass sod pada area yang akan ditanami rumput secara satu persatu dan berurutan. Pemasangan grass sod dimulai dari jalan setapak atau pinggir taman. Susun grass sod satu per satu dan pastikan tidak ada celah antara satu grass sod dengan grass sod yang ada di sampingnya. Susun sampai ke ujung, dan jika ujung grass sod terlalu panjang, potong ujungya untuk menyesuaikan luas taman.
  5. Siram permukaan grass sod dengan air secara merata hingga terlihat cukup basah. Di hari – hari awal, jaga jangan sampai rumput menjadi kering, terlebih di siang hari. Usahakan untuk tidak menginjak rumput sebelum 2 minggu setelah penanaman.

Cara memasang rumput sintetis untuk taman

  1. Siapkah lahan yang akan dipasangi grass sod rumput sintetis. Hilangkan permukaan tanah setebal 3 inchi atau menyesuaikan ketebalan grass sod. Pastikan lahan benar – benar bersih dari daun kering, batu, kerikil, atau benda lain yang biasa menancap di tanah.
  2. Sebarkan kerikil baru yang sudah dihancurkan kecil – kecil pada lahan yang akan dipasangi rumput sintetis. Keberadaan kerikil berguna dalam proses drainase ketika hujan turun, sehingga tidak akan menggenangi dan merusak rumput sintetis.
  3. Padatkan batuan kerikil tersebut dengan plate tamper mekanik sehingga permukaan kerikil menjadi padat dan keras, hal ini penting dilakukan untuk meminimalisir pori – pori atau celah antar batuan kerikil.
  4. Lapisi permukaan kerikil yang sudah dipadatkan dengan heavy-duty landscape cloth. Lapisan ini melindungi rumput sintetis dari sisi tajam batu kerikil yang bisa saja mengenai rumput sintetis dan merusaknya. Lapisan ini juga bisa menghambat pertumbuhan rumput liar di sela – sela rumput sintetis.
  5. Pasang beberapa lapis rumput sintetik satu per satu membentuk barisan yang rapat. Pastikan Agar ujung rumput mengarah ke arah yang sama agar terlihat lebih natural. Jika Ada perbedaan ketinggian, bisa saja Anda memotongnya untuk meratakan ketinggian rumput.
  6. Paku ujung – ujung lapisan rumput dengan paku setebal 6 inchi. Rekatkan tiap sisi rumput sintetis dengan kelim atau perekat yang sudah ada di tiap sisi lapisan rumput sintetis. Anda bisa menancapkan paku di tengah perekat setiap 6 inchi untuk memperkuat daya rekatnya.
  7. Taburkan pasir atau rubber infill agar rumput sintetis terlihat lebih natural ketika ditumbuhkan di halaman rumah.
  8. Semprot permukaan rumput dengan sedikit air agar terlihat basah dan berkilauan ketika terkena sinar matahari.

rumput_sintetis_2

Desain Landscape Dengan Rumput Sintetis

Kekurangan rumput sintetis dibandingkan rumput asli

Rumput sintetis relatif lebih mudah dalam hal perawatan dibandingkan rumput asli. Namun jika tidak dipasang dengan benar, kemungkinan rumput sintetis akan menemui beberapa masalah. Kekurangan dari rumput sintetis adalah harganya yang mahal. Selain itu, rumput sintetis juga mudah rusak atau terkikis terutama saat tergenang air paska hujan. Rumput sintetis juga kemungkinan tak terlalu tahan panas dari sengatan matahari langsung, dan justru bisa menjadi sarang bakteri, kuman, dsb. Yang terakhir, rumput sintetis bisa menimbulkan masalah terhadap kondisi tanah dan lingkungan.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Memilih Rumput Asli atau Rumput Sintetis? Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangannya is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Jenis Batu Alam yang Cocok Digunakan untuk Eksterior

$
0
0

eksterior_2

Jenis batu alam yang cocok untuk digunakan pada eksterior serta elemen – elemen eksterior yang biasa dibuat dengan memanfaatkan material batu alam.

Menghadirkan cita rasa dan nuansa natural pada eksterior rumah bisa diwujudkan dengan memanfaatkan batuan alam sebagai salah satu materialnya. Nyatanya, ada beragam elemen eksterior yang bisa kita buat dengan menggunakan batuan alam. Lalu, jenis batuan apa saja yang biasa dipakai untuk melengkapi eksterior tersebut? Melalui artikel kali ini, hal – hal tersebut akan diungkap lebih detail.

Cultured Stone

Cultured stone biasanya cenderung ringan, mudah, dan cukup murah hingga menjadikan batuan ini paling sering dimanfaatkan untuk dinding eksterior. Karena cukup ringan, proses pemasangannya pun cukup sederhana dan tidak memerlukan biaya yang besar. Batuan ini sebenarnya bukanlah batuan yang sesungguhnya seperti yang biasa kita temui di alam.

Cultured stone dibuat melalui proses fabrikasi atau batu buatan manusia dengan menggunakan kombinasi semen, tanah, dan pewarna alami, yang dibungkus dalam plastik tipis. Cara ini mampu menciptakan batuan layaknya batuan alami. Untuk membersihkan dan merawat permukaan batu ini harus hati – hati, jangan sampai membuat permukaannya terkikis.

Batu gamping / batu kapur

Batu gamping atau limestone tergolong batuan yang lunak dan mudah terkikis oleh air dan perubahan cuaca seiring berjalannya waktu. Untuk itu, dipilih tipe batu gamping honeycomb limestone, yang memiliki lubang – lubang di permukaannya layaknya sarang lebah. Batuan ini cukup unik dan kerap dijadikan dekorasi untuk eksterior, misalnya ditempatkan di dekat kolam ikan atau air terjun buatan.

Natural Thin Veneer

Natural thin veneer adalah batuan alam yang dibuat menjadi lapisan yang tipis yang kemudian ditempelkan pada permukaan dinding atau elemen eksterior lain. Batuan ini cukup kuat layaknya batuan alami, dengan harga yang lebih terjangkau karena ukurannya dibuat tipis.

Material ini juga relatif lebih mudah dipasang dibandingkan memasang batuan alami yang kadang permukaannya tidak rata, sehingga sedikit menyulitkan ketika dipasang di dinding. Ketebalannya pun relatif lebih kecil dibandingkan batuan alami, yakni hanya sekitar 1 sampai 1 ¼ inchi, sementara ketebalan batuan natural bisa mencapai 3 hingga 5 inchi, atau 2 hingga 3 kali lipat Thin Veneer. Dari segi warna, natural thin veneers memiliki variasi warna sama halnya dengan batuan alami.

Batu kali

Batu kali adalah batuan alam yang memiliki permukaan yang halus dan licin karena terbawa arus air. Batu kali biasa dimanfaatkan sebagai dasar kolam, bagian bawah perapian, atau pada jalan setapak. Kadang, batu kali juga dimanfaatkan untuk bahan pengisi pada pot bunga dan dijadikan ornamen pada taman.

Batuan natural

Menggunakan batuan alam atau batuan natural secara langsung sebagai salah satu bahan penyusun konstruksi bangunan sebenarnya merupakan teknik konstruksi bangunan yang paling tua. Biasanya batuan ini dijadikan fondasi rumah. Batuan ini hampir tidak menyentuh proses fabrikasi sama sekali. Dahulu, batuan alam dijadikan bahan bangunan dengan menambangnya langsung kemudian dibersihkan permukaannya dan dipoles sedikit, sehingga batuan ini lebih mudah dimanfaatkan untuk bahan bangunan.

eksterior_3

Desain Eksterior/Fasad Rumah dengan Ornamen Batu Alam

Elemen pada eksterior yang biasa disusun dari batuan

  • Siding atau Cladding dari batuan

Stone siding adalah siding atau cladding yang terbuat dari batuan yang biasa melekat pada eksterior rumah, terutama pada fasadnya. Untuk penggunaan pada siding atau cladding ini, batuan semacam batu gamping, granit, batu pasir atau batu paras biasa diterapkan. Stone veneer siding yang juga dikenal dengan sebutan faux stone siding bisa dipilih untuk siding atau cladding pada bangunan, dengan harga yang relatif lebih terjangkau tapi masih menampilkan tekstur dan tampilan permukaan layaknya batuan biasa.

  • Untuk jalan setapak atau jalan untuk mobil (driveway)

Driveway maupun pathway tak jarang memanfaatkan batuan untuk memberikan tekstur tambahan dan mengisi rongga – rongga yang kosong. Pada driveway, keberadaan batuan – batuan dengan teksturnya yang menonjol menjadikan jalan tidak licin, sehingga mobil tidak akan mudah tergelincir. Batuan ini tidak menjadi struktur mutlak penunjang driveway, melainkan hanya mengisi rongga yang kosong saja. Namun, penempatan batuan di driveway ini perlu perawatan khusus, mengingat batuan bisa saja bergeser dari tempatnya.

Sementara untuk jalan setapak atau pathway, keberadaan batuan alami ini mampu memberikan semacam terapi pijat refleksi pada kaki. Bahkan saat ini, hampir semua taman – taman di pusat kota menyediakan jalan khusus yang dipenuhi batu – batuan dengan berbagai macam tekstur sebagai sarana pijat refleksi untuk kaki.

  • Tungku atau tempat perapian dari batuan

Tungku api banyak yang disusun dengan memanfaatkan batuan alami. Tungku perapian ini bisa menambah kesan natural pada eksterior rumah, dan juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bersama keluarga, misal untuk api unggun atau mengadakan barbeque. Keberadaan batuan pada tungku atau perapian ini menciptakan tekstur dan warna yang atraktif, terlebih jika dipadukan dengan konsep rumah log cabins. Meski kita bisa menggunakan batuan artifisial seperti veneer, namun disarankan untuk menggunakan batuan alami mengingat stone veneer mungkin tidak akan tahan terhadap suhu tinggi dari panasnya api dalam waktu lama.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Jenis Batu Alam yang Cocok Digunakan untuk Eksterior is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Ide Desain dan Teknik Pertamanan yang Mampu Mengurangi Penggunaan Air

$
0
0

taman_dan_kolam_minimalis_2

Inspirasi ide dan teknik pertamanan yang tidak memerlukan penggunaan air dalam jumlah yang besar.

Memelihara tanaman yang banyak dibarengi dengan keberadaan kebun yang luas tentu sangat diidamkan setiap orang, terlebih bagi mereka yang cinta berkebun. Tetapi, dengan memiliki tanaman yang banyak dan kebun yang luas, kita juga harus siap dengan segala konsekuensinya termasuk melakukan perawatan berkala. Ketika datang musim hujan, kita harus sibuk mengatur taman agar tidak tercipta genangan air di tanah dan membuat lahan menjadi becek. Kita perlu mengecek agar sistem drainase ditaman bekerja dengan baik.

Sebaliknya, di musim kemarau seperti saat ini, kita mesti melakukan perawatan berkala termasuk pengairan secara rutin agar tanaman tetap tumbuh segar. Namun, mengingat sulitnya mendapatkan air bersih di musim kemarau, kadang kita harus membiarkan banyak tanaman mati kekeringan.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang kembali, Anda mesti mengubah desain dan teknik pertamanan Anda saat ini, yakni dengan mempertimbangkan desain taman yang mampu mengurangi penggunaan air. Beberapa inspirasi ide pertamanan di bawah ini patut dicoba.

Menanam tumbuhan yang tahan terhadap kondisi kering

Beberapa tanaman seperti kaktus atau tanaman yang mengandung banyak air pada batangnya (succulents) bisa dipilih untuk ditanam di taman Anda. Tanaman – tanaman tersebut relatif lebih resisten dan masih bisa bertahan hidup di musim kemarau tanpa perlu disirami secara terus menerus. Selain itu, tanaman dengan daun yang tak lebar biasanya cenderung tidak membutuhkan banyak air. Maka, disarankan memilih tanaman dari jenis connifer (berdaun jarum) seperti pinus dan cemara.

Menerapkan ide taman ala Mediterania

Jika kita berjalan – jalan di kota – kota di Italia, kita akan dimanjakan oleh banyaknya taman – taman Mediterania yang menghiasi hampir di setiap sudut kota. Kebanyakan, taman – taman Mediterania yang ada di Italia telah mengadaptasi konsep pertamanan yang hemat air (water-wsie) melalui pengelompokkan – pengelempokkan sederhana guna membedakan mana kelompok tanaman yang membutuhkan air dengan jumlah melimpah, serta mana kelompok tanaman yang hanya butuh sedikit air. Anda bisa memilih jenis tanaman – tanaman herbal yang biasanya memiliki aroma segar dan berkhasiat mampu mengobati penyakit tertentu, seperti Jahe dan mint. Tanaman – tanaman herbal ini cenderung tidak membutuhkan banyak air.

Dari pengelompokkan tanaman ini, terciptalah sebuah tampilan taman Mediterania yang cantik nan romantis. Mungkin, Anda bisa mengadaptasi strategi tersebut dan menerapkan taman ala Mediterania di rumah. Agar taman terlihat lebih homy, hadirkan unsur – unsur yang membumi, misalnya dengan menempatkan pot berbahan tanah liat atau terakota, kemudian dikombinasikan dengan tanaman – tanaman Mediterania dengan ciri – ciri daun yang hijau keabu – abuan, dan warna bunga yang sangat cerah.

Tempatkan beberapa garden furniture dan ornamen

Siapa bilang jika taman hanya perlu diisi oleh sekumpulan tanaman saja? Dalam sebuah taman, akan lebih bijak jika Anda menggabungkan tanaman dengan beberapa unsur – unsur taman yang lain, seperti patung, fountain, garden furniture, pergola, paver, patio, lighting, dan hal – hal lain yang bukan berupa tanaman. Dengan begitu, ketika memasuki musim kemarau, taman di rumah Anda masih akan terlihat cantik meski kebanyakan tanaman mulai mengering dan mati. Hal ini tentu tak lepas dari keberadaan elemen taman yang lain. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah taman, tanaman masih merupakan unsur dominan.

taman_dan_kolam_minimalis_1

Desain Taman dengan Penggunaan Air yang Minimal

 Menerapkan teknik Xeriscaping

Jika Anda menginginkan membangun taman yang mudah dalam hal perawatan, menerapkan teknik Xeriscaping patut dicoba. Teknik ini bisa diterapkan tanpa menggunakan bahan kimia. Teknik ini menekankan pada pengurangan jumlah tanaman dan meminimalkan keberadaan rumput atau lahan kosong di taman. Xeriscaping juga berfokus pada teknik irigasi dan evaluasi pada tanah, sehingga taman hanya memerlukan lebih sedikit air dari taman biasa.

Menempatkan kolam atau tandon untuk menampung air hujan

Cara agar kita bisa menghemat tagihan air setiap bulan adalah dengan memanfaatkan semaksimal mungkin air hujan. Air hujan ini bisa dimanfaatkan, minimal untuk mengairi tanaman di taman kita. Air hujan ini bisa ditampung di kolam atau di tandon.

Menanam tanaman dalam kontainer atau pot – pot kecil

Ketimbang menanam tanaman langsung di tanah, Anda bisa mencoba menanam tanaman dalam pot. Cara ini membantu kita agar tetap fokus dalam melakukan pengairan, yakni dengan menyiram pot satu per satu. Dengan demikian, tak ada air yang terbuang sia – sia untuk mengairi lahan yang tidak ditumbuhi tanaman. Tanaman yang bisa ditanam dalam pot misalnya tanaman herbal, tanaman bunga, kaktus, dan bonsai.

Untuk mengurangi penguapan tanaman, letakkan pot tanaman di bawah naungan ketika siang hari, di saat suhu udara cukup tinggi dan sinar matahari sangat terik.  Keuntungan menanam tanaman dalam pot adalah kita tak harus selalu menempatkannya di bawah/ di tanah. Kita bisa menempatkan pot ini dengan cara digantung, atau ditempatkan secara berjajar pada rak yang berjenjang.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Ide Desain dan Teknik Pertamanan yang Mampu Mengurangi Penggunaan Air is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Membersihkan dan Menyimpan Alat – Alat Berkebun (Gardening Tools)

$
0
0

alat_berkebun_1

Bagaimana cara membersihkan, menyimpan, dan menjaga alat – alat berkebun dari kotoran, karat, jamur, dan rayap dengan tepat.

Sebelum merayakan lebaran iedul fitri kemarin, tentu banyak persiapan telah Anda lakukan, salah satunya membersihkan dan merapikan taman atau kebun di sekitar rumah Anda. Paska melakukan beberapa pembersihan disekitar rumah, kemanakah Anda menyimpan alat – alat berkebun tersebut? Sudahkah Anda menyimpannya dengan benar dan di tempat yang tepat? Jika tidak, alat – alat berkebun bisa mudah berkarat atau rusak, hingga tak bisa digunakan kembali. Kenali sifat dan karakter alat – alat berkebun dan cari tahu bagaimana membersihkan, menyimpan, dan menjaganya agar terhindar dari karat.

1. Bersihkan alat – alat berkebun segera paska digunakan

Paska digunakan, alat – alat berkebun biasanya penuh dengan lumpur, tanah, hingga keringat kita yang menempel pada handle nya. Tanah dan kotoran lain yang masih melekat bisa menyebatkan alat – alat berkebun yang terbuat dari logam menjadi rentan untuk berkarat. Untuk membersihkan sisa lumpur atau tanah pada pisau atau permukaan yang terbuat dari logam, Anda bisa mengusapnya dengan pasir, kemudian lapisi dengan minyak secara tipis. Lapisan minyak tipis ini mampu mencegah timbulnya karat pada permukaan logam.

2. Simpan alat – alat berkebun di tempat khusus

Paska dibersihkan, alat – alat berkebun mesti di simpan di tempat khusus yang kering dan tidak lembab. Jangan menyimpan alat – alat berkebun seperti cangkul, kapak, arit, dsb langsung menyentuh lantai karena lantai bisa menimbulkan suasana lembab yang berdampak pada berkaratnya permukaan alat – alat tersebut. Sebaiknya sediakan wadah atau keranjang khusus untuk menyimpan alat – alat tersebut. Jika tidak, Anda bisa menancapkan paku di dinding, lalu gantungkan alat – alat berkebun tadi di dinding sehingga tidak menyentuh tanah/lantai.

alat_berkebun_2

Desain Kabinet Penyimpanan Alat-alat Berkebun

3. Bersihkan karat dengan amplas, sikat kawat, atau sandpaper

Untuk alat – alat perkebunan yang sudah terlanjur berkarat, bersihkan dan hilangkan karat dari permukaan tersebut dengan mengamplasnya atau menggosoknya dengan sikat kawat atau sandpaper. Setelah karatnya terkelupas, usap permukaan logam tersebut, kemudian olesi dengan minyak secara tipis untuk melindungi permukaan tersebut dari munculnya karat di kemudian hari. Anda juga bisa menggunakan wax sebagai pengganti minyak. Ada beragam macam wax yang tersedia di pasaran, namun yang paling umum adalah butcher’s wax.

Anda bisa juga menggunakan bahan alami untuk membersihkan karat yang menempel di permukaan pisau. Ambil satu sendok makan air perasan lemon dan campurkan dengan garam secukupnya hingga membentuk pasta dengan kekentalan yang cukup. Oleskan pasta tersebut pada alat berkebun yang berkarat secara merata hingga permukaanya terlapisi secara sempurna.

Selain dalam bentuk pasta, Anda bisa juga mencampur air perasan jeruk dengan garam dalam kuantitas yang lebih banyak, lalu celupkan alat – alat berkebun di air perasan jeruk tadi. Biarkan alat tersebut di dalam rendaman air jeruk hingga 1 atau 2 hari. Setelah itu, usap permukaan alat tersebut dengan handuk kering untuk menghilangkan sisa – sisa karat yang telah mengelupas.  Perhatikan untuk selalu menggunakan pelindung mata saat menghilangkan karat dari permukaan logam.

4. Sanding dan oiling untuk gagang yang terbuat dari kayu

Tak hanya alat – alat kebun yang terbuat dari logam saja yang butuh perawatan, gagang atau handle pada alat berkebun yang kebanyakan terbuat dari kayu juga butuh perawatan sebelum disimpan di gudang. Lakukan sanding dan lapisi permukaannya menggunakan linseed oil. Hal ini demi menjaga agar handle kayu tetap kering, tidak lembab, dan tidak berjamur.

5. Kosongkan bahan bakar (minyak atau bensin) yang ada di dalam peralatan kebun bermesin

Beberapa peralatan berkebun ada yang digerakkan dengan mesin, misalnya mesin pemotong rumput. Beberapa alat bermesin tersebut ada yang digerakkan dengan baterai, tapi tak jarang ada yang digerakkan dengan bahan bakar seperti minyak, solar, atau bensin. Paska digunakan, kadang kita lupa bahwa di dalam mesin tersebut masih ada bahan bakar yang tersisa. Bahan bakar ini meskipun jumlahnya tidak banyak, namun berpotensi menimbulkan kebakaran dan bahaya yang tak diinginkan, terlebih jika alat tersebut akan disimpan dalam jangka waktu yang lama. Maka, selalu upayakan untuk mengosongkan bahan bakar pada peralatan kebun bermesin sebelum disimpan. Anda bisa menyimpan bahan bakar tersebut di tempat yang aman, kemudian gunakan kembali di lain waktu ketika alat tersebut akan digunakan.

6. Bersihkan peralatan lain yang tidak terbuat dari logam dengan air

Untuk peralatan berkebun lain yang tidak terbuat dari logam, misalnya sarung tangan, kain lap, dan karung, cukup cuci bersih dengan air dan sabun, lalu keringkan agar benar – benar kering. Tempatkan pada wadah atau kotak plastik. Mengapa kotak plastik? Kotak plastik relatif lebih tahan kondisi lembab, tahan jamur, tahan lumut, dan tahan terhadap rayap. Sehingga peralatan yang disimpan di dalamnya relatif lebih aman.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Membersihkan dan Menyimpan Alat – Alat Berkebun (Gardening Tools) is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Menyiapkan Tanah yang Akan Ditempatkan pada Pot

$
0
0

pot_tanaman_1

Tips dalam mempersiapkan tanah yang akan ditempatkan pada pot dengan melihat komposisi komponennya serta kadar pH tanah.

Hobi berkebun tapi tidak memiliki lahan? Menanam di pot adalah salah satu solusinya. Pot tanaman ini bisa ditempatkan di mana saja, di indoor maupun outdoor, baik diletakkan secara berjajar atau digantung. Untuk menanam tanaman dalam pot, ada treatment khusus yang diterapkan agar tanah yang nantinya akan dimasukkan dalam pot memiliki keseimbangan pH, nutrisi, kandungan mineral, kemampuan dalam menyerap air, dan ketahanan terhadap kekeringan.

Maka dari itu, tanah dalam pot tak hanya melulu terdiri dari tanah biasa. Namun, kita juga memerlukan kombinasi campuran antara pupuk, lapisan tanah paling atas (top soil), serta pasir.

Mencampurkan komponen untuk tanah dalam pot

Dalam mencampurkan komponen tanah di atas, kita tidak bisa sembarangan. Sebab, ada komposisi – komposisi tertentu yang wajib kita terapkan agar mencapai keseimbangan nutrisi yang sesuai mengingat masing – masing komponen memiliki fungsi dan manfaatnya masing – masing. Pupuk berguna karena mampu mensuplai organisme dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Sementara itu, pasir berfungsi dalam proses drainase agar berlangsung stabil, tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat. Sedangkan tanah lapisan atas (top soil) mampu menghancurkan patogen, serangga, dan tanaman liar yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.

Untuk mengetahui ratio masing – masing komponen serta langkah – langkah mencampurkannya, berikut ini instruksi yang bisa Anda ikuti.

  1. Ambil tanah lapisan atas dan ratakan di loyang. Panaskan tanah ini hingga 93 – 95 derajat celsius selama 20 menit. Namun setiap 5 menit, aduk – aduk tanah agar panasnya merata.
  2. Setelah 20 menit, angkat loyang dan diamkan tanah (top soil) hingga dingin.
  3. Campurkan top soil dengan pupuk dan pasir dengan ratio 1:1:1, tergantung besarnya pot yang akan Anda gunakan. Aduk hingga rata menggunakan skop.
  4. Tanah telah siap digunakan.

Menjaga kadar pH tanah agar stabil

Selain membuat komposisi tanah agar subur dan kaya nutrisi melalui kombinasi bahan di atas, sebenarnya ada juga tanah yang siap digunakan dan tinggal diletakkan pada pot tanpa perlu menambah komposisinya lagi. Tanah ini biasanya tersedia di pasaran. Namun seiring bertambahnya waktu, tanah tersebut bisa menjadi sangat asam dikarenakan partikel organik yang terkandung di dalamnya mengalami penguraian yang akhirnya menghasilkan cairan kimia asam. Untuk mengurangi kadar pH tanah dan menjaganya agar pHnya tidak naik kembali, perlu digunakan bahan khusus. Batu gamping biasa dipakai untuk membuat tanah menjadi netral.

Di samping tanah yang terlalu asam, ada juga tanah yang terlalu basa dan kadar pH nya tinggi. Hal ini tentu tak baik untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Maka, pastikan agar tanah yang ada pada pot tanaman Anda memiliki pH yang stabil.

Cara mengetahui kadar pH tanah

Mengukur kadar keasaman tanah bisa dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, larutan indikator pH, atau elektroda pH. Namun, semua alat ukur itu hanya bisa mengukur kadar pH tanah pada satu waktu, dan bukan kadar pH yang rata – rata harian / mingguan. Sebab, kadar pH tanah bisa saja berubah – ubah di waktu tertentu.

Anda bisa juga melakukan tes khusus menggunakan larutan dasar alkali dengan pH 8.0 yang ditambahkan pada tanah untuk mengetahui kadar toleransi atau ketahanan tanah terhadap pH (buffering pH). Setelah ditambahkan larutan tersebut, kadar pH kembali diukur. Kadar pH yang terukur ini dinamakan buffer pH, yang nilainya di bawah  8.0.

Karakter tanah dan buffer pH

Tanah organik atau tanah dengan kadar tanah liat yang tinggi cenderung memiliki level buffer pH yang rendah, yakni 7.80, hanya terjadi penurunan level pH sebanyak 0.20. Sementara tanah dengan kandungan pasir tinggi, pHnya cenderung stabil dan mendekati netral, yakni  7.30.

Bagaimana cara menyeimbangkan pH tanah

Kebanyakan tanaman bisa tumbuh subur dengan kondisi pH tanah yang sedikit asam, yaitu yang memiliki kadar pH 6.0 – 7.0. Campuran tanah yang gembur cenderung memiliki keseimbangan pH yang rendah, karena banyaknya organisme yang terurai. Maka, kondisi tanah menjadi sedikit basa. Disarankan untuk menembahkan dolomite, yaitu lemon dan magnesium, lime dengan kalsium karbonat, atau kalsium hidroksida untuk meningkatkan kestabilan pH.

Lemon terhidrasi (hydrated lime) juga bisa Anda gunakan. Caranya dengan menambahkan cairan lemon dengan air, kemudian campurkan perlahan – lahan pada tanah agar sedikit basah. Penambahan cairan lemon ini akan meningkatkan pH hinga 1.5 poin. Lemon ini akan meningkatkan pH aktif tanah, tapi tidak meninggalkan efek lanjutan yang bisa membahayakan tanaman. Sehingga, cairan ini cukup aman digunakan.

Setelah diberikan larutan ini, diamkan tanah dan cek kembali 2 minggu kemudian. Jika masih dirasa cukup basa, Anda bisa menambahkan kembali cairan lemon ini. Setelah pH tanah menjadi stabil sesuai yang Anda inginkan, kini Anda bisa mulai menyiapkan benih tanaman dan menanamnya pada tanah dalam pot yang sudah disediakan.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Menyiapkan Tanah yang Akan Ditempatkan pada Pot is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Terrace Garden: Kecil, Mungil, Namun Tetap Impresif

$
0
0

terrace_garden_1

Ide desain taman di teras, balkon, maupun rooftop untuk menciptakan area outdoor yang mampu menyediakan area penghijauan di rumah. Terrace garden tak hanya nyaman dan fungsional, tapi juga impresif.

Terrace garden merupakan sebuah taman kecil yang dihadirkan di teras rumah. Taman mungil ini juga biasa dihadirkan di teras pada balkon maupun di rooftop. Terrace garden tak hanya menarik, tapi juga fungsional karena bisa menyediakan space atau area untuk penghijaun di rumah.

Bagi Anda yang tinggal di apartemen, terrace garden bisa menjadi solusi ketiadaan lahan untuk berkebun, karena terrace garden ini tak memerlukan lahan tambahan yang luas. Untuk mewujudkan terrace garden ini, diperlukan beberapa pengaturan. Tips di bawah ini akan membantu Anda mendesain dan mewujudkan taman mungil untuk teras.

  1. Menyiapkan lokasi terrace garden

Sebelum mulai membangun taman di teras, pastikan agar permukaan lokasi teras tahan air (waterproof). Pasang pipa pengairan dan sistem drainase yang baik sehingga air yang menetes dari tanaman paska disiram tak akan merusak lantai, dinding, atau elemen lain pada teras. Sistem waterproofing dan drainase yang baik perlu didesain dengan matang, terutama pada terrace garden yang ada di balkon atau di rooftop. Dengan begitu, air dari terrace garden yang ada di balkon di lantai atas tidak akan membasahi atau mengenai balkon di bawahnya.

  1. Tambahkan seating area di sekitar terrace garden

Di sebuah teras, tak lengkap rasanya jika kita tidak menghadirkan sebuah ruang duduk (seating area). Meski sebagian tempat digunakan untuk menempatkan tanaman, bukan berarti Anda tidak lagi perlu menyediakan tempat duduk di Terrace garden. Untuk itu, butuh penataan yang cermat untuk menentukan lokasi untuk tanaman, dan lokasi tempat duduk di sudut yang lain.

Anda bisa memilih meja berukuran kecil dengan bistro-style, atau comfortable futon seating. Dengan demikian, teras menjadi ekstensi dari area indoor itu sendiri. Tambahkan bantal sofa yang empuk, accent tables serta vas bunga di meja tersebut sebagai dekorasi tambahan. Keberadaan tanaman di terrace garden tersebut bisa difungsikan layaknya backdrop untuk terrace garden Anda.

  1. Variasikan jenis dan warna tanaman

Untuk menciptakan tampilan teras yang semarak, ada baiknya jika Anda memilih beragam jenis tanaman dengan jenis dan warna yang bervariasi. Pemilihan satu jenis tanaman untuk Terrace garden akan membuatnya terlihat monoton. Namun, meski tumbuhan yang Anda tanam berbeda – beda, pastikan agar ada satu elemen yang membuatnya nampak saling terkait satu sama lain, misalnya dengan memilih pot yang sama. Bisa juga menggabungkan berbagai macam tanaman dengan ukuran dan ketinggian yang beragam.

  1. Tempatkan tanaman dalam pot atau kontainer

Untuk ukuran teras yang kecil, gunakan pot atau kontainer untuk mengakomodasi tanaman – tanaman yang akan dihadirkan di sini. Anda bisa memilih pot plastik, pot besi, maupun pot dari bahan tanah liat. Tempatkan pot – pot berisi tanaman secara berjajar. Khusus pada balkon yang ukurannya sangat kecil, tempatkan pot – pot tanaman ini dengan cara digantung.

Adapun untuk pot tanaman yang akan diletakkan di teras biasa atau teras pada rooftop, Anda cukup meletakkannya secara berjajar, baik sejajar maupun berjenjang/bertingkat. Kelompokkan tanaman – tanaman yang sejenis atau memiliki karakter yang serupa.

  1. Pisahkan tanaman berdasarkan kebutuhan akan air, tempat, maupun intensitas matahari

Selain mengelompokkan tanaman dari tampilan fisiknya, penting juga untuk mengelompokkan tanaman berdasarkan kebutuhan akan air, tempat, maupun intensitas matahari. Dengan begitu, akan mudah bagi Anda untuk melakukan perawatan reguler dan juga membuat tanaman bisa tumbuh lebih optimal dan dan tak mudah mati.

terrace_garden_2

Desain Terrace Garden

  1. Tambahkan green wall

Green wall yang tersusun atas serangkaian tanaman merambat bisa menambah keceriaan dan kesemerakan Terrace garden. Jadikan Greenwall sebagai latar belakang seating area.

  1. Menanam sayuran, tumbuhan herbal, maupun buah – buahan

Dengan lahan yang terbatas, siapa bilang bahwa terrace garden hanya berisi tanaman – tanaman hias saja? Faktanya, Anda bisa menanam tanaman yang bisa dikonsumsi, misalnya tanaman buah, sayur, maupun tumbuhan yang berfungsi sebagai obat – obatan herbal. Tanaman yang bisa Anda pilih misalnya tanaman tomat, mint, atau tanaman jahe.

Itulah 8 tips mewujudkan taman di teras rumah Anda. Dengan mengadopsi desain dan penataan terrace garden yang apik, bukan mustahil tampilan rumah Anda akan lebih impresif, lebih hijau, segar, dan sejuk. Namun, mengingat keberadaan terrace garden yang berada di  depan rumah, otomatis taman ini cukup terlihat mencolok dari luar, atau bahkan dari seberang jalan, sehingga mudah bagi siapa saja untuk melihatnya.

Pastikan Anda melakukan perawatan dan pembersihan berkala secara rutin agar keberadaan taman tersebut tetap terlihat segar dan tidak membuat tampilan rumah terlihat semrawut dan kotor. Anda juga harus rutin memangkasnya bila dirasa tanaman yang ada di sana sudah terlalu panjang dan tumbuh tak beraturan.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Terrace Garden: Kecil, Mungil, Namun Tetap Impresif is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Outdoor & Lanscape Lighting: Ceriakan Suasana Malam dengan Pencahayaan Lanskap

$
0
0

landscape_lighting_1

Mengenali beberapa tipe pencahayaan untuk lanskap serta beberapa sudut di halaman rumah yang bisa digunakan untuk menempatkan pencahayaan lanskap.

Menikmati suasana alam di halaman rumah mesti dibarengi dengan pemilihan pencahayaan taman (lanscape lighting) yang memadai guna menceriakan nuansa malam. Menggunakan tipe pencahayaan yang tepat juga bisa memperbaiki tampilan halaman rumah Anda sehingga nampak lebih menarik jika dilihat dari luar. Sebelum Anda merencanakan untuk mendesain atau memperbaiki pencahayaan taman atau lanskap di halaman rumah Anda, baiknya kenali beberapa tipe pencahayaan untuk lanskap di bawah ini.

Spotlights dan Floodlights

Untuk pencahayaan lanskap outdoor, dua tipe lampu ini begitu umum digunakan, yakni spotlights and floodlights. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan cukup signifikan. Spotlights fokus pada penerangan untuk salah satu sudut atau area, tidak menyeluruh. Sementara  floodlights cenderung memiliki cahaya yang terpantul dan tersebar ke segala arah, sehingga menerangi area yang cakupannya jauh lebih luas.

Accent Lights

Accent lighting atau lampu aksen lebih cenderung dibuat dengan tujuan dekoratif dan bukan semata – mata untuk penerangan. Lampu aksen dengan berbagai macam jenis bisa menciptakan kombinasi efek pencahayaan yang mendukung tampilan lanskap dan outdoor rumah Anda. Lampu aksen memiliki berbagai macam jenis, di antaranya down-lighting, yang mengarahkan cahaya dari atas ke bawah.

Ada juga back-lighting yang diletakkan di belakang sebuah objek dan mampu menciptakan siluet objek tersebut. Di samping itu, kita mengenal jenis moonlighting, yakni tipe pencahayaan lanskap yang berfungsi mensimulai atau menyamai efek cahaya bulan. Untuk menciptakan pencahayaan lanskap moonlighting, beberapa lampu mesti diletakkan di pohon – pohon atau di area yang tinggi.

Low-Voltage Lights

Low-voltage lights atau pencahayaan bervoltase rendah biasanya memiliki ukuran daya dari 25 sampai 75 watts. Pencahayaan ini cocok digunakan sebagai penerangan untuk koridor, pinggiran patio, dan anak tangga pada dek. Lampu ini cenderung digunakan untuk tujuan dekoratif ketimbang untuk tujuan fungsional seperti penerangan.

Lilin – lilin dalam gelas kaca untuk pencahayaan temporer

Kita tentu paham jika lampu atau pencahayaan lanskap yang diletakkan di luar rumah biasanya akan mengundang keberadaan serangga malam yang bisa mengotori halaman. Selain itu, serangga itu bisa saja masuk ke dalam rumah melalui ventilasi yang lokasinya tak jauh dari letak lampu. Untuk menghindari hal ini, direkomendasikan untuk memilih pencahayaan temporer dari lilin – lilin yang ditempatkan di gelas kaca.

Cara ini juga terbilang mudah dan murah untuk menciptakan pencahayaan lanskap yang romantis dan bisa mengubah suasana malam menjadi lebih santai dan hangat. Namun karena berada di luar ruangan, ada kemungkinan nyala api dari lilin – lilin ini akan cepat membesar, mengenai dedaunan, ranting, rumput, atau benda – benda yang berada di sekelilingnya. Untuk itu, selalu awasi nyala api lilinya dan jaga jangan sampai mengenai hal – hal tersebut.

Ambient Lights

Ambient lighting menciptakan suasana outdoor yang kalem dan hangat karena nyala lampunya yang tidak seterang nyala lampu floodlights atau spotlights. Lampu ini juga bisa digunakan untuk mengatur mood atau suasana. Contoh ambient lighting  adalah stringing fairy lights yang biasa diletakkan di pohon – pohon dan melingkari pohon tersebut. Pencahayaan ini juga kerap digunakan pada arbor atau pergola. Untuk tipe ambient lighting yang memberikan intensitas penerangan yang lebih, disarankan menggunakan globe lights, misalnya untuk aktifitas makan di luar ruangan.

Aplikasikan teknik bayang – bayang dan kontras

Pencahayaan lanskap akan lebih terlihat dramatis jika Anda membiarkan beberapa titik terlihat temaram, dengan adanya bayang – bayang atau siluet. Sementara itu, di sudut yang lain, Anda bisa menciptakan pencahayaan yang terang untuk memberikan efek kontras. Cara ini justru lebih efektif dalam menyajikan nuansa damai, teduh, nan misterius pada lanskap ketimbang kita mengaplikasikan cahaya lampu yang terang dan intensitasnya sama di setiap sudut.

landscape_lighting_2

Desain Taman Dengan Outdoor & Landscape Lighting

Tips – tips bagaimana memposisikan pencahayaan lanskap

Pemilihan pencahayaan lanskap yang baik harus diikuti dengan penempatan lampu lanskap yang tepat, sehingga nuansa yang ingin diciptakan di outdoor lebih terasa. Berikut ini beberapa sudut di halaman rumah yang bisa digunakan untuk menempatkan pencahayaan lanskap.

  1. Tempatkan di sekitar kolam

Menempatkan lanscape lighting di kolam atau di semak belukar dengan cara melingkar akan mempertegas eksistensi area ini tanpa menimbulkan efek pencahayaan yang berlebihan.

  1. Jalan setapak dan jalan sisi (sidewalks)

Untuk jalan setapak dan sidewalk, disarankan menggunakan low-voltage lighting, tulip lights, lilin dalam gelas kaca, atau bahkan lentera. Ada juga jenis path lighting yang didesain khusus menerangi jalan setapak untuk mempermudah kita kala menapaki jalan ini.

  1. Floodlights untuk benda – benda berukuran tinggi dan besar

Untuk lebih mempertegas eksistensi benda yang tinggi dan panjang seperti patung, tiang bendera, atau pohon yang besar, maka gunakan floodlights dari sudut – sudut yang berbeda, sehingga benda – benda ini terkesan lebih nyata dan tampak hidup.

  1.  Wall wash lights untuk dinding, pagar, dan objek yang bertekstur

Pada elemen – elemen lanskap seperti dinding, pagar, cerobong asap, tiang penyangga bangunan, dan benda – benda lain dengan permukaan yang bertekstur kuat, sebaiknya gunakan wall wash lights dan menghadap ke atas pada sudut 90 derajat agar tercipta efek yang dramatis pada objek.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Outdoor & Lanscape Lighting: Ceriakan Suasana Malam dengan Pencahayaan Lanskap is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Ingin Membangun Villa? Berikut Beberapa Hal Seputar Villa yang Perlu Anda Ketahui

$
0
0

desain_villa_1

Menentukan lokasi villa yang tepat, desain arsitektur villa yang sesuai dengan Anda, dan elemen serta fitur lain pada villa.

Apa itu Villa?

Istilah Villa berasal dari bahasa Italia yang merujuk pada rumah yang dibangun dengan desain klasik Italia. Ciri khas villa yakni sebuah rumah yang besar dengan penekanan pada aspek – aspek outdoor, seperti taman dan fitur outdoor lain. Villa didesain untuk relaksasi dan biasanya didesain eksklusif, berbeda dengan rumah – rumah modern lainnya.  Selain itu, villa kerap digunakan untuk mereka yang ingin menyendiri dan berlibur dari aktifitas sehari – hari.

Mengapa perlu membangun Villa?

Villa merupakan investasi yang menguntungkan, karena kita bisa menyewakannya kepada pengunjung yang ingin berlibur. Harga properti ini pun akan terus merangkak naik, terutama jika lokasinya cukup strategis, dekat dengan obyek wisata alam, dan segmentasi pengunjung yang jelas. Untuk itu, membangun villa menjadi pilihan banyak orang di masa sekarang sebagai pilihan investasi masa depan.

Di mana villa sebaiknya didirikan?

Lokasi villa turut menentukan pembangunan dan konstruksi villa, terutama dalam memilih desain villa yang tepat. Villa sebaiknya dibangun di area yang dekat dengan alam terbuka, misalnya pegunungan, persawahan, danau, atau pantai.

Fitur – fitur arsitektural apa saja yang harus dihadirkan pada villa?

Villa biasanya memiliki fitur – fitur khusus yang membedakannya dengan rumah – rumah pada umumnya. Salah satu yang membedakanya adalah adanya halaman atau courtyard pada interiornya. Di masa lalu, banyak villa juga memiliki tower yang menjadi sentral dan biasanya menjadi fitur tertinggi dibandingkan fitur – fitur lain di rumah. Tower ini menyajikan fungsi sebagai titik fokal pada villa. Villa biasanya didirikan di lahan yang sangat luas dengan taman ekstensif serta fitur air, baik berupa kolam renang, kolam ikan, air mancur, maupun air terjun buatan.

Selain itu, elemen lain yang dihadirkan pada villa misalnya ubin mosaik, patung, dan lukisan, menjadikan villa sebagai area dengan sentuhan seni yang tinggi. Atap villa biasanya terbuat dari terakota. Dindingnya, baik interior maupun eksterior, terbuat dari gips yang dicat dan diberi lukisan

Hal – hal apa saja yang perlu dihadirkan pada lanskap villa?

Karena berada di lokasi yang dekat dengan alam, biasanya lanskap dan vegetasi villa mengikuti lokasi di mana villa berada. Namun jika ingin menciptakan sesuatu yang unik, Anda bisa menambahkan taman yang dipenuhi buah dan hasil pertanian lain, misalnya kebun anggur, kebun apel, kebun strawberry, kebun bunga, dan jenis kebun lain. Kebun – kebun ini biasanya berlokasi di luar villa, namun tak jauh dan masih bisa dicapai hanya dengan jalan kaki.

Khusus untuk daerah dengan kondisi iklim dan cuaca yang kering, bisa memilih kebun lavender, rosemary, citrus atau bugenvil. Penting juga untuk menghadirkan tanaman – tanaman yang evergreen pada villa, jadi meskipun di musim kemarau, taman atau kebun akan tetap terlihat hijau dan segar.

Di samping menambahkan taman atau kebun, elemen lain untuk melengkapi lanskap villa antara lain jalan setapak yang dibuat dari batuan alam, patung – patung, air terjun buatan, dan waduk atau danau buatan.

Bagaimana menentukan desain villa yang sesuai?

Misal, Anda berniat membangun villa di tepi pantai. Maka, desain Villa ala Karibia ini cocok menjadi pilihan. Karibia merupakan kepulauan yang populer akan pantai – pantainya yang indah, lautnya yang biru, dengan iklim tropis yang hampir sama dengan Indonesia. Bangunan villa ala Karibia didesain tahan terhadap terpaan angin yang kencang, dengan concrete block , rebar construction, atau frame-built home.

desain_villa_2

Desain Arsitektur dan Lanskap Villa

Bagaimana merancang desain villa di pegunungan?

Untuk desain villa di pegunungan, ada dua jenis desain villa yang bisa pilih, misalnya desain villa bernuansa etnik khas Indonesia, atau desain villa yang lebih internasional. Lebih menyukai villa bernuansa etnik? Desain villa ala Jawa dan Bali bisa Anda gali dan adaptasi. Namun untuk desain dari luar negeri, Anda bisa memilih desain villa kontemporer Italia. Desain ini mengkombinasikan berbagai elemen seperti halnya gaya arsitektur di jaman kekaisaran Roma.

Beberapa elemen yang dihadirkan antara lain overhanging eaves dengan dinding atau pilar yang dihiasi karya seni (cornice lines). Kebanyakan villa bergaya klasik Italia terdiri atas satu atau dua struktur yang melibatkan unsur logam, terutama besi sebagai elemen yang fungsional sekaligu dekoratif, misalnya untuk pegangan tangga, jendela, hingga upper dan lower deck.

Di samping desain villa kontemporer Italia, Anda bisa mencoba desain villa Tuscan, yang lebih klasik namun tetap memasukkan unsur – unsur modern. Pada eksteriornya, batuan alam seperti batu marmer,  travertine atau batu gamping banyak dimanfaatkan. Selain itu, tiang atau kolom yang lebar dan tinggi akan mudah ditemui pada bagian depan, membentuk bukaan yang berfungsi sebagai pintu maupun jendela. Besi banyak digunakan untuk pintu, frame pada jendela, hingga pagar dan gerbangnya.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Ingin Membangun Villa? Berikut Beberapa Hal Seputar Villa yang Perlu Anda Ketahui is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Tanaman yang Tepat untuk Ditanam di Sekitar Jalan Setapak

$
0
0

taman_dan_jalan_setapak_1

Berbagai Referensi jenis tanaman apa saja yang bisa Anda tanam dan bisa hadirkan di sepanjang jalan setapak disekitar rumah Anda.

Anda memiliki walkways (jalan setapak) di sekitar halaman? Area di kiri dan kanan walkways ini bisa Anda manfaatkan untuk menanam tanaman. Banyak yang menyebutnya dengan “tanaman pagar” karena kadang lokasinya berada di sepanjang halaman depan rumah kita, menjadikan tanaman ini berfungsi layaknya pagar. Namun, tak sembarang tanaman bisa cocok ditanam di sekitar jalan setapak, mengingat area ini memiliki mobilitas yang tinggi.

Apakah Anda sudah menemukan jenis tanaman yang tepat untuk ditanam di sepanjang jalan setapak? Kalau belum, edisi artikel kali ini akan memberikan Anda referensi mengenai jenis tanaman apa saja yang bisa Anda hadirkan di sepanjang jalan setapak.

Tanaman yang menutupi tanah (Ground Covers)

Tanaman yang paling ideal untuk ditanam di sela – sela, atau di kiri kanan batu pijakan yang ada di sepanjang jalan setapak yakni blue star creeper yang memiliki nama latin Pratia pendunculata. Tanaman ini cukup tahan berada di area dengan intensitas lalu lalang yang cukup tinggi. Blue star creeper baik ditanam di kondisi tanah yang cukup kering dengan drainase yang baik. Tak hanya itu, tanaman ini cukup toleran pada beragam intensitas cahaya. Jika sudah tumbuh, akar tanaman ini bisa sampai ke dalam, menjadikan tanaman ini kuat dan tak mudah tercabut.

English ivy (Hedera helix) adalah jenis tanaman lain yang cocok ditanam di sepanjang jalan setapak. Tanaman ini sangat invasif dan lebih tepat ditanam di area rindang. Tanaman ini juga merupakan tanaman merambat yang paling populer dan evergreen. Tanamlah tumbuhan ini di area yang tidak ditumbuhi rumput untuk hasil yang optimal.

Rumput ornamental

Untuk lebih menonjolkan ketinggian dan tekstur jalan setapak, ada baiknya Anda memilih untuk menanam rumput ornamental seperti ribbon grass yang memiliki nama latin Phalaris arundinacea. Saat sudah dewasa, rumput ini bis mencapai tinggi 1 – 1,2 meter. Rumput ini cocok ditanam di kondisi tanah yang lembab. Jika terpapar sinar matahari langsung, pertumbuhan ribbon grass akan cukup invasif. Di musim – musim tertentu, rumput ini akan menghasilkan bunga warna putih. Selain ribbon grass, alternatif rumput untuk jalan setapak adalah monkey grass dan Liriope muscari.

Pohon

Siapa sangka jika pohon pun bisa kita tanam di sepanjang walkways di halaman rumah kita. Keberadaan pohon di jalan setapak, terutama yang berdaun lebat, mampu menjadi kanopi sehingga kita tak akan merasa kepanasan saat melangkah di jalan setapak saat siang hari. Pohon berbuah seperti pohon mangga atau pohon jambu bisa Anda jadikan pilihan. Namun perhatikan lokasi penanamannya. Pohon yang ditanam di area yang terlalu dekat dengan paver justru akan menimbulkan masalah, karena dimungkinkan akarnya akan tumbuh hingga mendesak posisi paver dan merusaknya. Anda bisa memilih tanaman yang akarnya bisa di pruning atau dipangkas, misalnya  ginkgo (Ginkgo biloba) atau silver maple (Acer saccharinum).

taman_dan_jalan_setapak_2

Desain Taman (Lanskap) dengan Walkway Disekitar Rumah

Tanaman bunga

Tanaman bunga yang ditanam di sepanjang kiri dan kanan walkways tentu akan membuat keberadaan walkways menjadi lebih indah dan semarak berkat warna – warni bunga yang tumbuh. Ada bunga yang tumbuh mekar secara musiman, tapi ada juga tumbuhan bunga yang tumbuh sepanjang tahun. Di bawah ini jenis tumbuhan bunga untuk jalan setapak yang mungkin cukup menarik minat Anda.

  • Sedap malam

Bunga sedap malam memiliki warna ungu nan cantik. Bunga ini pun menimbulkan wangi semerbak di sore hari dan menjelang malam. Wanginya yang semerbak akan membuat Anda untuk senang berjalan – jalan di sekitar walkways di sore hari.

  • Bunga Lili

Tanaman lili memiliki bunga yang berwarna putih dengan bunga yang tak kalah harumnya dari sedap malam. Berbeda dengan sedap malam, bunga lili mengeluarkan bau wangi sepanjang hari, membuat Anda nyaman berada di area sekitar pathways kapanpun.

  • Anggrek

Indonesia termasuk negara yang memiliki spesies anggrek yang beragam, dengan warna dan bentuk anggrek yang unik pada tiap spesies. Meski tak menimbulkan wangi semerbak layaknya sedap malam dan lili, namun anggrek tetap penting untuk dipertimbangkan mengingat tampilan dan warna anggrek yang beragam. Tapi, kebanyakan anggrek tidak ditanam langsung di tanah, melainkan ditanam di pot bunga. Maka, sediakan pot bunga sebagai media tanam anggrek, lantas tempatkan pot – pot tersebut di sepanjang jalan setapak.

Tanaman merambat

Tanaman merambat untuk ditanam di jalan setapak merupakan cara lain untuk membuat area jalan setapak lebih hijau dan segar. Tanaman thyme merupakan tanaman merambat di jalan setapak. Persebaran tanaman merambat ini cukup rapi dan merata, tak terlalu invasif. Tak hanya itu, thyme menghasilkan wangi alami yang segar. Tanaman ini juga terkenal sebagai tanaman obat yang berkhasiat mengobati

Musim hujan akan datang sebentar lagi. Maka sebelum Anda memutuskan untuk menanam tanaman di sekitar jalan setapak, pastikan jika tanaman tersebut cukup toleran terhadap intensitas hujan yang tinggi. Jika tidak, Anda mesti menunda keinginan Anda untuk menanam tanaman hingga musim hujan usai.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Tanaman yang Tepat untuk Ditanam di Sekitar Jalan Setapak is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Merancang Sebuah Dek untuk Area Bersantai

$
0
0

dek_kayu_1

Persamaan dan perbedaan dek dan patio, serta hal yang penting untuk diperhatikan ketika mendesain dan merencanakan pembangunan dek.

Mendesain dek dengan tepat perlu pertimbangan matang, terlebih jika tujuan dari pembangunan dek adalah untuk menciptakan area outdoor yang nyaman untuk bersantai. Fungsi dek sendiri hampir sama dengan patio, yakni menyediakan area luar ruangan sebagai ekstensifikasi dari rumah itu sendiri. Banyak yang menyamakan dek dengan patio, meski sebenarnya keduanya memiliki beberapa poin yang berbeda. Apa sajakah persamaan dan perbedaan dek dengan patio?

Patio

Patio bisa tersusun atas beragam material, mulai dari batu, batu bata, beton (stamped concrete), atau paver. Tak seperti dek, pada patio kita masih bisa menghadirkan taman kecil atau area untuk menanam tanaman di bawahnya. Pohon – pohon kecil, tanaman bunga, dan tanaman merambat mungkin saja dihadirkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sebuah patio.

Dek

Berbeda dengan patio yang kebanyakan disusun atas material batuan, dek lebih kerap dibangun dengan menggunakan kayu, vinyl, hingga alumunium, di mana masing – masing material memiliki tingkat keawetan dan jangka waktu ketahanan yang bervariasi. Pada dek, kita bisa menambahkan railing atau semacam pagar dan juga tonggak (posts). Kita juga bisa membuat dek dengan tingkatan yang berjenjang untuk memberi kesan lebih kuat dan tegas.

Agar pembangunan dek bisa berjalan lancar dan dana yang Anda keluarkan tak sia – sia, kami hadirkan beberapa hal yang patut dipertimbangkan ketika mendesain dan merencanakan pembangunan dek.

Hal – hal penting yang harus diperhatikan saat membangun dek

Posisi dan lokasi dek

Karena dek nantinya akan digunakan sebagai area untuk bersantai di area outdoor, penting untuk mempertimbangkan posisi dan lokasi dek yang tepat. Kita harus mempertimbangkan keberadaan dan arah cahaya matahari, serta arah yang menghadap ke pemandangan yang optimal. Misal jika rumah Anda berada di tepi pantai, penting untuk membangun dek yang menghadap ke laut.

Membangun dek yang dikelilingi pepohonan

Anda tinggal di kawasan hutan atau pedesaan di mana masih terdapat banyak pepohonan besar? Maka, Anda bisa memanfaatkan keberadaan pohon ini sebagai elemen yang menaungi dek, sehingga kita tak perlu merasa kepanasan atau silau akan cahaya matahari ketika berada di dek ini pada siang hari. Tak hanya pohon, integrasikan elemen – elemen lain di sekeliling dek untuk menciptakan nuansa dek yang teduh dan menyatu dengan alam. Anda bisa juga menentukan bentuk dek dengan mengadaptasi panorama pemandangan yang ada dihadapan dek, misalnya dengan membuat dek yang melengkung guna menangkap view yang lebih optimal.

Tentukan fondasi untuk dek

Untuk dek yang kokoh dan kuat, diharapkan fondasi atau footernya terbuat dari bahan beton. Jumlah footer ini bisa beragam, tergantung luas dek yang ingin Anda hadirkan. Dalam proses pembuatan footer, beberapa orang memanfaatkan pipa PVC untuk ditempatkan pada lubang footer, lalu memasukkan tiang – tiang atau footer ke dalam pipa PVC tersebut, baru kemudian pipa ini ditutup seluruhnya dengan semen. Cara ini dilakukan demi menjaga kestabilan dek dan menyeimbangkan permukaan dek.

Pilih jenis kayu yang kokoh, tak mudah lapuk, dan nyaman dipijak

Tak salah lagi bahwa kayu adalah material paling signifikan dalam pembangunan dek. Ada beberapa orang yang memilih kayu yang masih kasar guna mendapatkan tampilan dek yang lebih rustic dan natural. Meski begitu, ada juga yang lebih senang memanfaatkan kayu yang sudah mengalami proses pabrikan, misalnya dengan pressure-treated. Cara ini membuat kayu lebih tahan rayap dan mencegah pelapukan kayu dalam waktu singkat. Kayu juga kadang diberi finishing untuk membuat permukaannya lebih licin, nampak mengkilap, dan nyaman ketika dipijak.

Pilih furnitur outdoor yang nyaman dan tak berlebihan

Anda perlu memperhatikan kesesuaian antara furnitur yang nantinya akan Anda tempatkan pada dek dan tipe dek itu sendiri. Mengingat dek didesain sebagai area untuk bersantai, pilih tempat duduk yang empuk, dengan kaki kursi yang pendek, yang memungkinkan kita duduk dengan posisi sangat rileks. Hadapkan furnitur pada arah di mana terdapat pemandangan paling optimal. Tambahkan meja kecil di tengah untuk menyuguhkan the atau camilan untuk teman bersantai Anda.

dek_kayu_2

Desain Patio, Timber Deck dan Outdoor Furniture

Beri fitur tambahan jika perlu

Khusus bagi Anda yang gemar bersantai di dek pada malam hari, mungkin Anda perlu fitur tambahan untuk dihadirkan, misalnya fitur pencahayaan pada dek. Atur pencahayaan dengan nyala yang teduh dan tak terlalu terang demi menciptakan nuansa yang tenang untuk menikmati malam. Selain menempatkan pencahayaan utama, Anda bisa juga menempatkan pencahayaan dekoratif pada sudut lantai yang diletakkan berdampingan dengan pot tanaman.

Tambahkan juga pencahayaan pada sepanjang pagar dan tepian dek, guna mempertegas keberadaan dek di malam hari. Di samping dek, tambahkan elemen outdoor dengan berbahan air, seperti air terjun buatan, kolam ikan, atau air mancur, di mana bunyi gemiriciknya akan menambah nuansa ketenangan yang mendukung aktifitas bersantai Anda di dek.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Merancang Sebuah Dek untuk Area Bersantai is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Desain dan dekorasi Interior ala Tuscany: Membawa Suasana Outdoor Masuk ke Dalam Rumah

$
0
0

desain_interior_tuscan_4

Tips menghadirkan dekorasi dan desain interior ala Tuscany ke dalam rumah dengan memanfaatkan banyak unsur dan warna-warna alam.

Desain interior rumah ala Tuscany merupakan ide desain rumah yang mencoba membawa kehangatan, kesan natural, dan kedekatan dengan alam. Tatkala menghadirkan dekorasi interior ala Tuscany ini, kita seolah – olah membawa suasana outdoor masuk ke dalam rumah. Tak cukup itu saja, rumah bertema Tuscany juga kental akan nuansa old dan tempo dulu.

Hal ini tentu bisa menjadi referensi desain interior rumah yang berbeda dari biasanya. Mau tau seperti apa desain interior ala Tuscany? Pelajari karakter desain Tuscany berikut ini.

Material yang digunakan pada desain tuscany

Material alami memegang peranan utama dalam dekorasi Tuscany. Material yang biasa dihadirkan antara lain batuan alam, marmer, terakota dan kayu. Batuan alam seperti marmer umumnya diletakkan pada meja konter, lantai, atau kitchen backsplash. Material batuan juga bisa dihadirkan di sekeliling perapian sebagai aksennya.

Material lain seperti terakota biasa dimanfaatkan sebagai lantai atau atap  rumah. Sementara material kayu lebih banyak ditemui untuk furnitur ala tuscany, terutama meja dan kursi. Biasanya, kayu yang dipilih adalah kayu yang masih kasar dan terlihat tua, namun hadir dengan sedikit ukiran, seperti pilar atau motif bunga.

Warna yang mendominasi dekorasi ala Tuscany

Warna yang lekat dengan tema Tuscany adalah warna – warna yang membumi dan bisa membawa nuansa hangat ke dalam rumah. Warna merah bata, cokelat muda, kunging muda, oranye dan peach adalah warna yang bisa dihadirkan dalam dekorasi interior Tuscany. Kombinasikan warna – warna ini dengan warna biru muda dan hijau muda sebagai representasi dari langit dan tumbuhan.

desain_interior_tuscan_2

Desain Interior Ruangan dan Skema Warna ala Tuscany

Lantai pada bangunan bernuansa Tuscany

Lantai yang lekat dengan dekorasi Tuscany biasanya dibuat dengan tampilan yang sedikit kuno dan rustic serta cenderung mengarah pada kesan Mediterania ala rumah – rumah Italia di jaman dahulu. Untuk Anda yang menginginkan tampilan desain Tuscany yang mewah, Anda bisa menggunakan bahan marmer atau ubin mozaik untuk lainnya.

Bagi yang menghendaki lantai yang nyaman dengan biaya miring, ubin terakota atau lantai kayu dari  dark wood adalah alternatif paling bijak yang bisa Anda pilih. Untuk lantai kayu, pastikan kayu ini memiliki tampilan warna cokelat yang sedikit usang dan rustic. Setelah itu, lengkapi dengan karpet Persia untuk melengkapi lantai rumah Anda.

Dinding untuk bangunan dengan dekorasi Tuscany

Pada dinding rumah bergaya Tuscany, ada baiknya Anda tetap menghadirkan unsur – unsur dan warna yang lekat dengan nuansa alam dengan earth tone. Beberapa komponen penting pada dinding turut menjadi penanda sekaligus ciri khas desain ala Tuscany, antara lain barang – barang mozaik yang antik, mural, dan plaster. Buat dinding Anda agar terkesan lawas dan tempo dulu.

Bahkan, Anda bisa melakukan distressing paint treatments dengan retakan – retakan palsu guna mendapatkan tampilan dinding yang nyaris serupa dengan tampilan dinding di rumah Tuscany yang asli. Atau, Anda bisa menggunakan Venetian plasters yang memerlukan teknik aplikasi pewarnaan yang berlapis – lapis.

Furniture untuk melengkapi dekorasi ruangan Tuscany

Furnitur yang mampu menunjang tampilan desain Tuscany adalah furnitur yang memiliki desain klasik dengan garis – garis lurus yang tegas dan sederhana tanpa banyak ornamen rumit. Semakin sederhana suatu furnitur, justru akan semakin baik. Malahan, kesan yang ingin ditekankan pada furnitur Tuscany adalah kesan klasik yang  cenderung antik. Material yang dipilih cenderung kokoh dan solid. Penggunaan dark hardwood masih mendominasi furnitur ala Tuscany ini. Furnitur yang berbahan dark wood ini  antara lain, meja, kursi, kitchen islands dan kabinet.

Anda juga bisa menggunakan bahan – bahan yang terbuat dari besi atau Wrought iron. Yang pasti, dari seluruh furnitur yang dihadirkan, hindari penggunaan furnitur dari bahan yang sudah dipelitur atau permukaannya dibuat mengkilap. Karena hal ini justru bertentangan dengan prinsip desain ala Tuscany ini.

desain_interior_tuscan_1

Desain Interior dan Furniture Ruangan ala Tuscany

Hiasan, pernak – pernik, dan aksesoris dekorasi Tuscany

Tak lengkap rasanya jika menerapkan desain Tuscany tanpa melibatkan hiasan dan aksesoris pendukungnya. Ada beragam pernak – pernik yang bisa Anda pilih. Misalnya, Anda bisa memilih wall sconces dari bahan besi (wrought iron). Material besi ini bisa juga hadir dalam bentuk dekorasi atau aksesoris lain, misalnya rak majalah atau rak tempat minuman dan makanan ringan.

Untuk kabinet atau lemari pajangan, cobalah isi dengan sesuatu yang berwarna, misalnya piring cantik warna – warni nan cerah. Bisa juga Anda menghadirkan toples – toples selai, lalu isi dengan bumbu dapur, biji – bijian, atau buah – buahan dan kelompokkan berdasarkan jenis serta warnanya. Lalu, susun toples – toples tersebut dengan mempertimbangkan kombinasi dan komposisi warna. Tempatkan toples – toples ini di dapur atau di meja makan sebagai hiasan ruang makan.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Desain dan dekorasi Interior ala Tuscany: Membawa Suasana Outdoor Masuk ke Dalam Rumah is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Ide dan Kreasi Aquascaping: Seni Aquarium yang Menawan

$
0
0

aquascape_design_1

Aquascaping, adalah seni menghias aquarium untuk menciptakan suasana lingkungan bawah laut dengan menggabungkan beberapa elemen.

Pernah mendengar istilah aquascaping? Aquascaping adalah seni menghias aquarium dengan menggabungkan beberapa elemen seperti tanaman akuatik, batu kali, kerikil, kayu lapuk, dan objek – objek lain hingga bisa menciptakan suasana lingkungan bawah laut yang menawan (attractive underwater environment).

Berbeda dengan menghias aquarium biasa, saat mengaplikasikan teknik dan seni aquascaping pada aquarium, kita bisa menghadirkan tanaman air yang bisa hidup dan tumbuh di sela – sela ranting atau batang kayu yang lapuk dan di antara bebatuan, dengan beberapa ikan yang berenang.

Apa yang membuat seni aquascaping menarik?

Fokus utama pada seni ini yakni pada lanskap dan pemandangan bawah air. Seni aquascaping membutuhkan kesabaran dan ketelatenan ekstra dalam mengkombinasikan beragam material, tanaman, dan ikan ke dalam wadah aquarium. Juga, dibutuhkan komitmen tinggi dalam hal perawatan aquascaping. Diperlukan waktu yang cukup lama hingga sebuah aquarium bisa memiliki lanskap yang utuh.  Namun ketika berhasil, aquascaping ini akan menjadi salah satu hiasan ruangan yang mampu memikat hati siapa saja.

Aquascaping dengan desain minimalis

Bagi pemula, dianjurkan untuk membuat seni aquascaping dengan desain minimalis, yakni dengan mengurangi dekorasi dan aksesoris, dan hanya menghadirkan elemen yang esensial saja. Kita bisa menciptakan miniatur alam dengan menggunakan tanaman air yang menyerupai rumput guna menciptakan padang rumput yang luas dengan beberapa batu yang ditempatkan di salah satu sudutnya. Lalu, tempatkan beberapa ikan. Ikan – ikan ini akan memakan tanaman air beserta sari – sari dari akar – akarnya.  Konsep aquascaping minimalis ini cocok dipilih untuk ikan – ikan yang ukurannya cukup besar.

Cara membuat aquascaping

Cara membuat aquascaping sebenarnya cukup sederhana. Hanya dibutuhkan ketelatenan dan ketekunan untuk mencapai hasil yang maksimal. Berikut ini benda – benda yang dibutuhkan dalam aquascaping beserta langkah – langkahnya.

a. Bahan dan peralatan membuat aquascaping:

  1. Wadah / aquarium
  2. Tanaman air
  3. Substrat (pasir atau kerikil)
  4. Batu ukuran sedang
  5. Kayu yang sedikit lapuk
  6. Ikan hias
  7. Tali
  8. Plester

b. Langkah membuat aquascaping:

  1. Dengan menggunakan plester dan tali, bagi aquarium ke dalam tiga bagian. Cara ini guna mempermudah Anda dalam menentukan spot – spot khusus sesuai dengan desain yang Anda buat. Anda perlu memperhatikan ke arah mana aquascape ini akan menghadap.
  2. Tambahkan substrat seperti kerikil atau pasir ke dalam aquarium Buat kesan dalam dengan menata agar bagian belakang memiliki permukaan yang lebih tinggi dari bagian depan, sehingga seakan – akan permukaanya landai atau miring ke depan.
  3. Pilih tanaman air yang akan Anda masukkan dalam aquarium. Sebaiknya, pilih tanaman dengan daun yang kecil – kecil karena tanaman air tersebut akan lebih mudah ditumbuhkan dalam aquascaping. Selain itu, ketika ditanam di air, tanaman ini nantinya akan terlihat lebih besar. Beberapa jenis tanaman air untuk aquascaping misalnya Riccia, Mayacca, Anubias dan Christmas Moss. Bisa juga Anda mengkombinasikan 2 atau 3 jenis tanaman air yang memiliki warna dan tekstur yang berbeda agar terlihat lebih atraktif dan eye-catching.
  4. Pilih batu berukuran sedang dan kayu untuk aquascape. Elemen ini nantinya akan menjadi  hardscape. Dengan batuan ini, Anda bisa membuat pemandangan atau lanskap gua, tebing atau pegunungan. Pastikan agar hardscape ini tak terlalu besar hingga memenuhi aquarium. Juga, jangan pilih hardscape yang terlalu kecil karena nantinya tanaman air akan tumbuh terus. Jika hardscape terlalu kecil, maka keberadaanya akan tertutupi tanaman.
  5. Letakkan hardscape secara perlahan – lahan pada aquarium. Agar tercipta tampilan yang terbuka dan seimbang, letakkan hardscape di kiri dan kanan aquarium, dan bukan di salah satu sisinya saja. Lalu, biarkan bagian tengah menjadi area terbuka.
  6. Setelah hardscape diletakkan dengan tepat, perlahan – lahan masukkan tanaman ke dalam aquarium dengan posisi yang pas agar bisa bekomplemen dengan subtsrat dan hardscape. Anda bisa menaruh tanaman di mana saja, misalnya di dekat hardscape, yakni di kiri dan kanan aquarium.
  7. Pilih ikan hias yang akan Anda tempatkan pada hardscape. Tak semua jenis ikan bisa beradaptasi dengan aquascaping.  Ikan hias untuk hardscape sebaiknya yang berukuran kecil dan lincah dalam berenang di sela – sela hardscape.

Tema desain aquascaping alternatif

Untuk Anda yang sudah berpengalaman dalam menciptakan aquascaping, Anda bisa mengeskplorasi ide dan tema aquascaping yang unik, misalnya tema kapal karam, gunung berapi bawah air, Titanic, bajak laut, bangunan runtuh, kerajaan mermaid, batu karang, dan fantasi lainnnya. Pastikan agar aquarium tak terlalu crowded agar ikan tetap dalam kondisi sehat dan bisa berenang dengan leluasa.

Selain itu, jangan terlalu banyak menanam tanaman karena tanaman air ini nantinya akan tumbuh lebat. Tanaman air yang tumbuh tak terkontrol bisa terselip di antara batuan dan sulit dibersihkan. Sediakan space yang cukup antar tanaman agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Kini, selamat mencoba mempraktekkan pembuatan aquascaping di rumah..

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Ide dan Kreasi Aquascaping: Seni Aquarium yang Menawan is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Renovasi Rumah Tua Menjadi Studio Arsitektur Lanskap Bebatuan Karya Ogawa Sekkei

$
0
0

architect_studio_1

Review proyek renovasi non permanen sebuah rumah tua untuk dijadikan kantor studio arsitektur lanskap.

Di antara kita, jarang ada yang mempergunakan kembali bangunan atau rumah tua yang usianya sudah puluhan tahun. Tak ayal, merobohkan rumah menjadi satu – satunya pilihan agar lahan yang ditempati rumah tua itu bisa dibangun kembali bangunan yang lebih baru.

Namun, cara ini sepertinya tidak berlaku bagi Ogawa Sekkei, salah satu arsitek asal Jepang. Bersama timnya, ia berhasil menjadikan rumah tua menjadi sebuah area yang digunakan untuk studio arsitektur lanskap. Tak percaya? Foto – foto yang diambil oleh fotografer Masato Kawano, Nacasa & partner ini akan menunjukkan bagaimana tampilan rumah tua setelah direnovasi.

Di salah satu sisi bangunan tua ini, terdapat taman batu yang lokasinya terpencil. Kini, rumah tua ini telah diubah menjadi sebuah studio sekaligus showroom untuk firma arsitek lanskap.

Renovasi rumah tua tanpa struktur atau partisi yang permanen

Ogawa Sekkei merupakan tim arsitek yang ditunjuk untuk merenovasi bangunan ini. Bangunan atau rumah tua ini terdiri atas dua lantai. Lokasi tepatnya berada di pinggiran kota Gifu. Bangunan yang selesai dikonversi dan direnovasi ini akan dijadikan kantor sekaligus galeri arsitek Enzo. Secara umum, bangunan ini terdiri dari showroom, ruang studio, dan lounge. Showroom didesain untuk ditempatkan di lantai dasar. Nantinya akan ada sebuah halaman kecil untuk melengkapi showroom tersebut.

architect_studio_6

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 2

Sementara itu, di lantai atas, sang arsitek merancangnya agar dapat digunakan sebagai ruang studio dan lounge. Sang arsitek menghindari struktur atau partisi yang permanen. Untuk itu, ia hanya melakukan beberapa perubahan pada ruang interior, dekorasi, penataan, dan pemilihan bahannya saja. Itu pun masih dalam skala yang terbatas.

architect_studio_2

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 3

architect_studio_3

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 4

architect_studio_4

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 5

Mengingat properti ini hanya disewa oleh klien dan hak miliknya masih di tangan pemilik sebelumnya, maka Ogawa Sekkei menerapkan batas – batas tertentu dalam melakukan remodelling rumah tua ini. Renovasi rumah tua ini hanya difokuskan pada beberapa hal saja, misalnya dinding dan langit-langit. Sementara itu, struktur dan denah rumah dipertahankan dan sama seperti bentuk aslinya. Sehingga, bisa dibilang tidak banyak menambahkan ruangan di rumah tua yang kini telah menjadi studio arsitektur ini.

Dinding rumah tua diganti dengan panel kaca untuk showroom

Salah satu intervensi yang coba dihadirkan di interior rumah tua ini adalah merobohkan dinding – dindingnya secara perlahan tanpa merobohkan seluruh struktur yang ada.  Lalu, sang arsitek Ogawa Sekkei mengganti dinding yang dirobohkan tersebut dengan memasukkan layar kaca baru. Hal ini tidak dilakukan untuk semua dinding, melainkan terbatas hanya pada salah satu dinding di ujung showroom yang ada di lantai bawah. Kaca ini diletakkan 80 cm belakang dinding luar. Hal ini memungkinkan Ogawa Sekkei untuk berkreasi, yakni membuat miniatur lanskap di sela – selanya, di mana lanskap ini  diisi dengan kerikil dan didukung oleh pagar cypress ala Jepang.

Interior ruangan dominan hitam

Pada interior showroom, kita bisa menemukan bahan untreated oriented strand board (OSB) yang dipasang untuk langit-langitnya. Selain itu, warna hitam cukup mendominasi ruangan, di mana dinding interior sengaja dicat hitam yang dilengkapi dengan karpet lantai yang terbuat dari tatami yang juga berwarna hitam.

Ornamen kertas tradisional Jepang shoji dan lampu gantung Geodesik

Di sini kita juga bisa menemukan layar transparan yang terbuat dari kertas tradisional Jepang shoji yang dipasang sedikitturun tingkat setengah di sebuah bidang kaca. Cara ini membuat pandangan kita akan terarahkan menuju ke arah kebun. Sebuah material kuningan berbentuk persegi yang mengkilat dihadirkan untuk memenuhi tepi layar.

architect_studio_8

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 6

architect_studio_9

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 7

Plinths yang menampilkan hasil karya seni dan desain klien serta sampelnya diposisikan bersama. Kemudian, sebuah bangku berwarna hitam turut dihadirkan di sekitar meja berbingkai logam untuk menciptakan ruang rapat. Area ini mendapat cukup penerangan dari lampu gantung Geodesik menggantung tepat di atasnya. Sungguh sebuah kombinasi yang sederhana namun tetap apik.

architect_studio_7

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 8

Ruangan ini dipisahkan dari aula oleh sebuah shallow step, dan sebuah strip kain kasa yang tipis berkelebat seketika ada angin yang datang.

Toilet, kamar mandir dan lemari penyimpanan semua ditempatkan secara bersama di aula, sementara sebuah tangga di sisi berlawanan akan membawa kita ke studio arsitektur di lantai atas.

Kombinasi stuktur rumah tua dan struktur baru agar tampak harmonis

Di sini, sebuah kerangka kayu yang sebelumnya tertutupi oleh dinding partisi, kini telah terbuka dan sebagian disisipi panel kaca untuk membentuk koridor pendek. Ruangan ini bertujuan untuk mengkombinasikan bagian-bagian yang sudah ada, bagian-bagian yang baru dihadirkan, sekaligus dan furnitur untuk kantor agar tampak harmonis dan tak terkesan dipaksakan.

architect_studio_5

Desain Interior Kantor Studio Arsitek Lanskap – View 9

Di atas lantai, kita bisa menemukan ubin abu-abu dan langit-langit lapis yang dicat hitam. Sebuah pencahayaan dari tabung tipis yang di pasang di tengah langit-langit difungsikan untuk menerangi area kerja dan rak yang panjangnya hampir sama dengan dimensi panjang ruangan.

White oil untuk memperjelas serat kayu pada dinding interior

Dinding interior kantor dilapisi dengan white oil sehingga serat – serat kayunya semakin jelas terlihat, ditambah dengan keberadaan unsur tanaman semak – semak di sepanjang meja dan lantai, hal ini semakin merepresentasikan visi klien yang memang bergelut di bidang desain lanskap. Sementara itu, di luar studio, satu set kayu pintu geser diletakkan di depan area lounge. Sehingga secara keseluruhan, interiornya masih kental dengan nuansa Jepang.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Renovasi Rumah Tua Menjadi Studio Arsitektur Lanskap Bebatuan Karya Ogawa Sekkei is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Mendekorasi Balkon: Tips Bagaimana Membuat Balkon Menjadi Lebih Privat

$
0
0

desain_ruang_balkon_1

Tips menjaga privasi melalui dekorasi, penataan ruang balkon, dan pemilihan partisi balkon  yang sesuai.

Tinggal di apartemen atau tempat tinggal vertikal (vertical living) menjadi pilihan gaya hidup masyarakat urban di era modern ini. Tak heran, apartemen, town house, atau kondominium pun laku terjual. Di masing – masing area, biasanya disediakan sebuah area outdoor pribadi yang disediakan bagi tiap penghuninya, misalnya sebuah balkon untuk tiap apartemen.

Sayangnya, keberadaan balkon yang terbuka dan berdekatan dengan tetangga di sebelah kamar kita atau tetangga di seberang komplek membuat kita kehilangan privasi saat kita ingin bersantai di balkon. Untuk mengatasinya, perlu sentuhan dekoratif untuk menutupi tampilan balkon agar tak mudah terekspos dari luar. Dengan begitu, kita bisa lebih santai dalam menikmati udara luar di outdoor tanpa takut merasa diawasi oleh tetangga.

Beberapa dekorasi dan penghalang di bawah ini bisa menjadi salah satu solusi membuat balkon lebih privat. Namun, cari tahu terlebih dahulu pada peraturan di area tempat tinggal Anda apakah penambahan penghalang atau struktur tertentu pada balkon diperbolehkan.

  1. Tempatkan beberapa boks atau pot tanaman di atas railing atau tepian balkon

Cara paling sederhana untuk menutupi balkon agar tidak mudah terekspos dari luar adalah dengan menambahkan boks atau pot tanaman. Tempatkan tepat di atas tepian balkon. Lalu, tanam beberapa tumbuhan yang cukup lebat dan memiliki bunga dengan warna yang cukup cerah. Akan lebih baik jika tanaman yang Anda pilih adalah tanamah yang tumbuh ke atas, sehingga bisa turut menambah dimensi ketinggian pagar balkon sekaligus sebagai backdrop yang akan menghalau ekspos dari luar.

  1. Tanam berbagai jenis tanaman

Untuk menciptakan privasi pada balkon sekaligus memberi kesan agar balkon terlihat semarak, Anda  bisa menanam berbagai macam tanaman mulai dari tanaman bunga, buah, sayuran, tanaman hias, tanaman obat, dsb. Dalam menanam tanaman – tanaman tersebut, tentunya Anda memerlukan pot dalam jumlah yang cukup banyak. Pastikan pot tanaman untuk ditempatkan di balkon ini memiliki bobot yang ringan, sehingga pinggiran balkon tidak akan terlalu terbebani dalam menahan pot – pot tanaman. Anda bisa memilih pot gantung dan tanam tumbuhan menjalar atau tumbuhan yang tumbuhnya menjuntai ke bawah. Biarkan tanaman – tanaman dalam pot tersebut tumbuh lebat hingga dapat memblok balkon dari ekspos luar.

  1. Pasang tirai atau gorden

Di atas balkon atau tepatnya di bawah atap balkon, Anda bisa menambahkan gorden atau tirai bambu untuk meningkatkan privasi balkon. Tirai atau gorden tersebut akan memblok bagian dalam balkon dari luar jika Anda ingin bersantai di balkon tersebut. Namun saat Anda sedang tak berada di balkon dan membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi, Anda bisa membuka atau menyibakkan tirai dan gorden tersebut.

Jika balkon Anda tak memiliki atap, Anda bisa menambahkan retractable shade, semacam naungan atau tenda rumah (awning). Naungan ini bisa dengan mudah dipasang dan dilipat jika tak difungsikan.

  1. Panel – panel untuk pagar

Pasang panel – panel pagar di sepanjang pinggiran balkon guna menambah dimensi ketinggian dan guna mengisi kekosongan antara satu slat dengan slat yang lain. Anda bisa mempergunakan material bambu sebagai panel pagar yang cukup terjangkau dan mudah didapat. Pagar ini akan memblok pandangan dari luar yang mengarah ke balkon, sehingga privasi Anda akan lebih terjaga di sini.

  1. Pasang tralis di sepanjang railing pada balkon

Selain menggunakan panel – panel pagar, pertimbangkan untuk menggunakan tralis di sepanjang tepian balkon. Lalu, tambahkan pot dengan tanaman menjalar di dasar tralis untuk memenuhi spasi di antara tralis.

  1. Memasang layar tinggi atau room divider pada balkon

Screen (layar) atau room divider yang cukup tinggi bisa Anda gunakan pada balkon untuk memblok ekspos dari luar. Pilih jenis screen yang memang dirancang untuk tahan di area outdoor. Screen ini cukup diletakkan tepat di pinggiran balkon. Saat tak digunakan, Anda bisa menyimpannya kembali ke dalam rumah.

  1. Tempatkan furnitur balkon dan atur posisinya

Bagi Anda yang memiliki balkon yang luas, tak ada salahnya menempatkan furnitur balkon yang bisa Anda gunakan untuk bersantai di sini. Pilih furnitur yang sesuai dan atur posisinya guna mendapatkan tingkat privasi yang optimal. Anda bisa menambahkan payung besar untuk memblok pandangan dari sisi tertentu.

desain_ruang_balkon_2

Desain Lanskap Berupa Taman Kering pada Balkon

Memasang blok pada balkon memang baik untuk mengurangi ekspos dari luar dan meningkatkan privasi dari luar. Namun, dengan menambahkan penghalang di atas, otomatis pandangan kita keluar juga akan ikut terhalang. Untuk itu, pertimbangkan dalam memilih jenis penghalang yang tepat untuk menjaga privasi di balkon. Pertimbangkan apakah Anda akan menggunakan penghalang yang permanen atau penghalang yang temporer yang bisa dengan mudah dibuka, ditutup, dilipat, atau dipindahkan saat tak lagi dibutuhkan.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Mendekorasi Balkon: Tips Bagaimana Membuat Balkon Menjadi Lebih Privat is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Tanaman Pagar, Membantu Tampilan Eksterior Anda lebih Rapi

$
0
0

tanaman_pagar_1

Tips dalam memilih, menanam, dan merawat tanaman pagar agar tampilan eksterior rumah Anda lebih menarik dan rapi.

Tanaman pagar (hedges) merupakan sejenis tanaman yang bisa berfungsi layaknya pagar di rumah karena kerapatannya dan kerimbunan dedaunannya. Tanaman ini ada yang tumbuh sangat tinggi, namun ada juga tanaman yang tak terlalu tinggi dan hampir menyerupai semak – semak. Tanaman pagar biasanya cukup mudah dikontrol atau dipangkas. Tanaman pagar bisa menjadi solusi bagi Anda yang tak ingin memiliki pagar permanen di rumah.

Kita mengenal ada beragam jenis tanaman pagar untuk daerah tropis. Beberapa di antaranya yakni Natal Plum, Hibiscus, Feijoa, Bugenvil, dan Orange Jasmine. Beberapa di antaranya tidak hanya berupa sekumpulan dedaunan yang tumbuh rimbun, tapi juga memiliki buah dan bunga yang cantik.

Di samping jenis tanaman pagar tropis di atas, masih ada tanaman – tanaman pagar endemik yang mungkin dengan mudah Anda temui di daerah Anda. Yang pasti, hal – hal berikut ini perlu diperhatikan sebelum memilih tanaman pagar untuk rumah Anda.

A. Tips memilih tanaman pagar

  1. Pilih tanaman pagar yang cepat tumbuh di semua musim

Keberadaan tanaman pagar kadang tak hanya difungsikan sebagai pagar, tapi juga sebagai garis pembatas wilayah properti, yakni sejauh mana luas tanah yang kita tempati. Dalam hal ini, penting untuk memilih tanaman pagar yang tumbuh cepat. Tak hanya itu, tanaman pagar juga mesti evergreen yang tetap tumbuh lebat sepanjang tahun tanpa terpengaruh musim tertentu. Beberapa tanaman ada yang bisa tumbuh di bawah sinar matahari langsung, tapi ada juga tanaman tumbuh di bawah naungan pohon, tidak terkena sinar matahari langsung. Anda mesti mempertimbangkan faktor ini dalam memilih tanaman.

  1. Tanaman pagar dengan bunga – bunga yang elegan

Ada jenis tanaman pagar yang hanya berupa daun, tapi ada juga tanaman yang disertai bunga – bunga yang memikat. Semua itu bisa Anda pertimbangkan, tergantung bagaimana peruntukkannya. Jika Anda ingin menanam tanaman pagar di sepanjang sisi – sisi taman, maka memilih spesies tanaman pagar yang berbunga bisa Anda pilih agar suasana taman lebih hidup. Namun jika Anda ingin mewujudkan kesan formal, sebaiknya pilih tanaman pagar yang tanpa bunga yang mencolok.

  1. Tanaman pagar yang berbuah

Jika Anda penyuka aktifitas berkebun, memiliki tanaman pagar yang berbuah bisa menjadi salah satu pilihan alternatif. Selain menjadi pagar atau pembatas suatu wilayah, buah dari tanaman pagar bisa kita konsumsi. Namun biasanya dalam menumbuhkan tanaman pagar yang berbuah ini, diperlukan perawatan ekstra serta kondisi tanah yang mendorong perkembangan buah agar bisa maksimal. Beberapa jenis tanaman pagar berbuah adalah Blueberry, tomat, atau pineapple guavas (Feijoa sellowiana).

tanaman_pagar_2

Desain Taman dan Tanaman Pagar

B. Tips merawat tanaman pagar

Dalam hal perawatan tanaman pagar, proses trimming atau pemangkasan merupakan proses yang penting guna mendapatkan tampilan tanaman pagar yang rapi dan artistik. Beberapa orang menginginkan keberadaan tanaman pagar untuk meningkatkan privasi di rumah, terutama tatkala mereka ingin bersantai di area outdoor di sekitar rumah. Hal ini turut mempengaruhi bentuk dan pola trimming untuk tanaman pagar. Siapkan gunting rumput atau gunting tanaman dengan handle double  (two-handled scissor shears) sebelum memulai proses trimming.

  1. Tanaman pagar formal

Tanaman pagar dengan desain formal ini banyak kita lihat pada taman – taman ala Eropa, di mana tanaman pagar cukup tebal, tinggi, dan rimbun, dengan permukaan atas yang datar dan hampir membentuk semacam dinding atau benteng. Tanaman pagar dengan bentuk formal ini memerlukan perawatan berkala untuk menjaga bentuknya agar tetap selaras dan konstan serta terlihat tegas dan lurus. Namun di musim hujan, tanaman pagar ini rawan rusak mengingat curah hujan yang terlalu tinggi akan mengikis permukaan atasnya hingga beberapa daun dan batangnya patah.

  1. Tanaman pagar informal

Tanaman pagar informal adalah tanaman pagar yang dibentuk senatural mungkin menyerupai pertumbuhannya di alam bebas, di mana batang dan daun – daunnya tidak terkesan “dipaksakan” guna terlihat lurus dan rapi. Tanaman pagar informal dibiarkan tumbuh sedikit “liar”, layaknya semak – semak. Meski begitu, trimming atau pemangkasan tanaman pagar ini tetap diperlukan guna mengikis daun atau batang yang kering. Perawatannya pun tidak serumit perawatan tanaman pagar formal karena tanaman pagar jenis ini berusaha menirukan pertumbuhan tanaman pagar alami tanpa banyak campur tangan manusia.

  1. Tanaman pagar kreatif

Jika Anda menginginkan sesuatu yang beda pada tanaman pagar Anda, Anda bisa mencoba mengaplikasikan tanaman pagar dengan bentuk kreatif, seperti bentuk diamond, bulat, bentuk binatang, atau bentuk objek tertentu yang hampir menyerupai topiary.  Namun, tidak semua tanaman bisa dibuat dalam bentuk kreatif ini. Selain itu, untuk mewujudkan tanaman pagar yang bisa dibentuk, tanaman tersebut harus mencapai usia tertentu agar batangnya lebih stabil dan lebih mudah dibentuk.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Tanaman Pagar, Membantu Tampilan Eksterior Anda lebih Rapi is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Tips Merangkai Bunga Sederhana untuk Hiasan Meja

$
0
0

dekorasi_bunga_1

Tips merangkai bunga, serta bahan yang dibutuhkan dan langkah – langkah sebelum memulai merangkai bunga untuk pemula.

Sebentar lagi akan ada dua perayaan besar, yakni Natal dan Tahun Baru. Beberapa orang menyambut kedua momen ini dengan suka cita dan mengadakan pesta kecil – kecilan dengan mengundang beberapa teman atau kerabat. Untuk momen penting ini, Anda mungkin memerlukan beberapa centerpiece atau hiasan meja guna membuat para tamu terkesan.

Bunga menjadi salah satu dekorasi yang disukai semua orang. Selain karena tampilannya yang warna – warni, bunga segar juga mengeluarkan wangi semerbak yang bisa menyegarkan seluruh sudut ruangan. Agar komposisi bunga lebih seimbang dan tampak lebih indah  tatkala diletakkan di meja, ada tips – tips merangkai bunga untuk semua orang. Siapkan peralatan di bawah ini dan ikuti langkah – langkahnya sebelum memulai merangkai bunga untuk hiasan meja.

Peralatan dan bahan untuk merangkai bunga

  1. Vase kaca
  2. Bunga yang akan dirangkai
  3. Daun – daun yang lebar
  4. Isolasi
  5. Air
  6. Lemon-lime soda
  7. Bleach
  8. Gunting atau pisau untuk memotong tangkai bunga
  9. Stapler

dekorasi_bunga_2

Bunga dan Vas Sebagai Elemen Dekoratif Dalam Ruangan

Langkah – langkah dalam merangkai bunga untuk pemula

  1. Pilih jenis dan jumlah bunga yang akan dirangkai

Sebelum memulai merangkai bunga, kita harus memilih jenis bunga dan menentukan jumlah yang pas dengan memperhatikan ukuran vas bunga, terutama bagian openingnya. Sediakan bunga dengan jumlah yang cukup banyak, dan apabila dikumpulkan, luasnya akan mendekati empat kali lipat dari lebar bukaan pada vas bunga.

Selain jumlah, pertimbangkan juga kesesuaian warna antara satu bunga dengan bunga yang lain dalam satu rangkain. Agar lebih ‘aman‘, sebaiknya pilih beberapa jenis bunga dengan warna senada atau monokromatis. Cukup pilih 3 hingga 5 jenis bunga dengan warna yang senada.

  1. Siapkan vas bunga

Bunga yang akan diletakkan di vas bunga adalah bunga potong, atau bunga yang sudah dipotong dari tanamannya. Untuk menjaga kesegaran bunga potong ini, vas bunga harus diisi dengan air yang memiliki cukup kandungan asam, gula, dan antibacterial agent. Unsur asam berguna untuk membuat air bisa masuk ke dalam pori – pori tangkai bunga lebih mudah, sementara gula berfungsi sebagai nutrisi yang menjaga kesegaran lebih lama.  Antibacterial agent bermanfaat untuk membunuh bakteri. Lemon-lime soda merupakan zat yang sudah mengandung cukup asam dan gula, sedangkan untuk bacterial agent, kita bisa menggunakan bleach atau pemutih.

Isi vas bunga dengan air hingga mengisi tiga perempat bagian vas. Tambahkan lemon-lime soda ke dalam air dengan komposisi 1:3, lalu tambahkan sedikit bleach.

  1. Buat agar vas tampak “penuh”

Kebanyakan, rangkaian bunga yang dibuat oleh florist profesional terlihat “penuh” dan tanpa menampakkan tangkai bunga. Hal ini bisa disiasati dengan menggunakan vas keramik, lalu memenuhi opening vas dengan bunga yang banyak. Namun untuk vas dari bahan kaca, kita perlu mensiasatinya agar tangkai bunga tidak terlihat, salah satunya dengan menambahkan lining dari daun – daun yang lebar dan rata, misalnya aspidistra.

  1. Pasang selotip pada bukaan atau bibir bunga

Karena jenis dan ukuran bunga bervariasi, untuk menjaga agar posisinya stabil kita bisa menempelkan isolasi atau selotip di bibir vas bunga. Selotip yang digunakan adalah double-tape bening yang tidak akan nampak mencolok dari luar.

  1. Siapkan bunga yang akan dirangkai

Bunga potong yang akan dipilih haruslah bunga yang segar dan tanpa daun. Jika masih ada daun yang tersisa di tangkai, sebaiknya dipotong terlebih dahulu karena daun ini nantinya akan layu, membusuk, dan berpotensi menjadi sumber timbulnya bakteri. Gunakan pisau yang tajam untuk memotong daun – daunnya. Pisau yang digunakan ini adalah pisau pemotong bunga yang khusus, dan bukan pisau dapur atau pisau biasa. Gunakan juga pisau ini untuk memotong tangkai bunga secara diagonal guna memudahkan air untuk terserap ke dalam pori – porinya. Akan lebih baik jika kita memotong tangkai bunga di bawah air yang mengalir untuk menjaga agar tidak ada udara yang masuk ke dalam tangkainya. Udara yang masuk ke dalam tangkai akan memblok atau menghambat penyerapan air.

  1. Atur bunga dengan komposisi yang pas

Bagi pemula, kebanyakan mereka merasa kesulitan untuk mengatur komposisi bunga yang tepat. Cara paling sederhana untuk menata komposisi bunga adalah dengan mengelompokkan bunga yang sejenis, dan bukan menyebarkannya secara acak. Gunakan tape untuk memisahkan tiap jenis bunga ke dalam bagian – bagian tertentu (sections), lalu tempatkan bunga di dalam bagian yang sudah ditentukan. Mulailah dari salah satu sisi vas hingga ke seluruhan mulut vas terisi penuh. Lalu, bunga yang dekat dengan garis tepi vas dipotong lebih pendek, sementara bunga yang ada di tengah harus sedikit lebih tinggi, hingga membentuk kubah dan tangkainya tidak terlihat.

  1. Tambahkan aksesoris bunga untuk memenuhi space tersisa

Jika di tengah rangkaian bunga masih terdapat space tersisa, tambahkan aksesoris. Aksesoris yang dipilih haruslah aksesoris yang bisa menyatukan seluruh bunga. Bisa juga Anda menambahkan lebih banyak daun agar bunga yang ada di tengah vas bisa terlihat penuh.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Tips Merangkai Bunga Sederhana untuk Hiasan Meja is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Edging untuk Tepian atau Pinggiran yang Membentuk Lanskap

$
0
0

edging_landscape_1

Desain edging untuk lanskap dan bahan yang bisa digunakan sebagai pinggiran atau garis tepi untuk desain lanskap.

Landscape edging merupakan garis tepi atau pinggiran yang biasa terbuat dari bahan yang sederhana dan berfungsi untuk mempertegas tiap sudut pada lanskap, misalnya untuk flower beds, kebun, hingga garden spots. Sebuah edging tak hanya bisa berperan secara fungsional, tapi juga memiliki nilai estetis dan dekoratif, tergantung dari bahan edging yang kita pilih serta bagaimana kita menata edging lanskap agar terlihat lebih rapi dan menarik.

Beberapa material edging yang biasa kita temui adalah batuan dekoratif dengan tekstur, bentuk, dan warna yang indah. Nyatanya, ada benda lain yang juga bisa kita manfaatkan sebagai edging dengan harga yang lebih terjangkau namun tak kalah atraktif dalam memberikan border atau pinggiran suatu lanskap. Material edging tersebut ada yang bisa digunakan untuk membuat edging permanen, semi permanen, atau non permanen. Beberapa material edging alternatif tersebut bisa kita lihat di bawah ini.

Material yang umum dipakai untuk edging

  • Plastik untuk edging

Beberapa produk untuk edging atau tepian lanskap banyak yang tersedia dalam bahan plastik dan dijual di toko bahan bangunan. Edging dari bahan plastik bisa menjadi alternatif edging yang baru sehingga kita tak hanya mengandalkan material batuan sebagai border untuk membagi tiap bidang pada lanskap.

  • Batu bata

Batu bata merupakan bahan yang kokoh, tahan lama, dan bisa terlihat atraktif jika disusun dengan benar. Anda bisa menggunakannya untuk edging di lanskap rumah Anda. Anda bisa menggunakan batu bata baru, namun jika mengincar harga yang relatif lebih miring, Anda bisa membeli batu bata bekas dari proyek bongkaran rumah.

  • Pecahan beton yang tak digunakan

Tak hanya batu bata lama, beton lama yang sudah pernah digunakan, baik yang masih utuh maupun yang sudah dalam bentuk pecahan – pecahan, bisa kita manfaatkan kembali untuk membangun edging untuk lanskap. Edging dari beton ini bisa kita manfaatkan sebagai pinggiran jalan setapak, pinggiran kebun bunga yang tertutup (enclosed).

  • Ban bekas

Ban bekas kini semakin banyak dimanfaatkan kembali. Pemanfaatan ban bekas ini pun beragam, ada yang dibuat sebagai ayunan, mainan anak, meja dan kursi, dan juga edging. Ya, edging dari ban bekas tentulah sangat mudah dan praktis, mengingat sifat dasar ban bekas yang terbuat dari karet yang lentur dan mudah dibentuk.

Di samping ban bekas, adalagi barang – barang bekas yang bisa Anda manfaatkan, misalnya kaleng bekas, besi bekas, material gerabah, hingga botol kaca bekas. Semuanya bisa Anda manfaatkan sebagai edging untuk lanskap asal kita tahu cara menatanya agar terlihat lebih atraktif.

  • Tanaman

Ada beberapa jenis tanaman yang cocok sebagai edging, baik yang bentuknya tertata rapi maupun yang agar tak beraturan. Anda bisa menggunakan tanaman rumput atau tanaman pagar sebagai edging yang ditanam di sepanjang sisi jalan setapak. Bisa juga Anda menanam tanaman bunga yang ditanam dengan jarak yang rapat dan ketinggian yang sama. Pastikan Anda memilih tipe tanaman untuk edging yang bersifat evergreen.

edging_landscape_2

Desain Lanskap Dengan Edging Dari Batu Bata Berpola Simetris

Cara membuat edging sederhana untuk lanskap

Jika kita sudah menentukan bahan apa yang akan kita gunakan sebagai edging, berikut ini langkah sederhana yang bisa kita terapkan untuk membuat edging untuk lanskap.

  1. Buat garis tepi (boundary line) di area yang akan dipasangi edging

Sebelum memasang edging pada lanskap, terlebih dahulu buat garis dari tali, senar, atau tandai dengan cat pada area yang akan diberi edging. Anda bisa membuat berbagai macam bentuk edging, menyesuaikan area yang akan diberi garis tepi. Anda bisa membuat bentuk persegi, bulat, atau oval.

  1. Ukur ketebalan dan panjang edging

Ukur panjang dan ketebalan edging yang Anda inginkan. Hal ini penting dilakukan terlebih jika Anda memilih untuk menggunakan edging batu bata. Dengan mengetahui panjang dan tebal yang sesuai, Anda bisa memperkirakan seberapa banyak bata yang diperlukan untuk membuat edging pada sebuah lanskap.

  1. Gali area yang akan digunakan untuk meletakkan edging

Pada sepanjang area edging, gali tanahnya hingga kedalaman 5 cm – 15 cm untuk meletakkan edging. Buat juga rumput, batuan kerikil, sampah, dan penghalang – penghalan lain di sekitar area tersebut.

  1. Mulai pasang material yang sudah ditentukan sebagai garis pinggiran

Jika lubang galian selesai dibuat, mulailah dengan menginstal material yang akan digunakan sebagai border dengan mengikuti pola garis yang sebelumnya sudah dibuat. Jika Anda menginginkan pinggiran yang lebih permanen dan kokoh, Anda bisa membuatnya dari campuran batu, semen, dan pasir. Namun jika Anda hanya menginginkan edging semi permanen, maka cukup gunakan material – material yang sudah disebutkan di atas.

Selamat mencoba membuat edging sendiri di taman rumah Anda :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Edging untuk Tepian atau Pinggiran yang Membentuk Lanskap is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Viewing all 236 articles
Browse latest View live